Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Penyebar Hoaks soal Virus Corona akan Dipenjara dan Didenda hingga Rp 1 M

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi hoaks
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com -Di tengah ketidakpastian akibat pandemi Covid-19, banyak informasi palsu atau hoaks berselieran di sosial media. 

Entah apa yang menjadi tujuan para pembuat hoaks seperti itu. Namun, informasi bohong tersebut membuat masyarakat resah dan menambah ketakutan di tengah wabah penyakit menular virus corona. 

Untuk menghentikan tindakan tidak bertanggung jawab itu, Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akan memberikan sanksi tegas pada siapa pun yang terbukti membuat dan menyebarkan hoaks dengan sengaja.

Baca juga: Simak, Ini Daftar Barang Impor yang Bebas Pajak karena Wabah Corona

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikutip dari keterangan tertulis Kemenkominfo, Sabtu (18/4/2020), pelaku akan dijerat dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, atau lebih kita kenal sebagai UU ITE.

Tidak tanggung-tanggung, pelaku akan diancam dengan hukuman penjara atau denda hingga mencapai Rp 1 miliar.

"Tindakan memproduksi maupun meneruskan hoaks adalah tindakan melanggar hukum. Itu berpotensi dikenakan pasal pidana yang bisa sampai lima hingga enam tahun penjara dan denda Rp1 miliar,” kata Menteri Kominfo Johnny G. Plate saat memberikan keterangan resminya di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Sabtu (18/4/2020).

Baca juga: Ini Alasan Guru SD Avan Datangi Satu Per Satu Muridnya di Tengah Wabah Corona

Dalam Pasal 45A ayat (1) undang-undang itu disebutkan setiap orang yang sengaja menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi elektronik bisa dikenakan pidana penjara paling lama enam tahun dan/atau denda maksimal Rp 1 miliar.

Menkominfo pun mengimbau masyarakat bijak memanfaatkan teknologi dan tidak menyalahgunakannya untuk menyebarkan informasi hoaks.

"Saatnya kita batasi diri kita dan gunakan ruang digital, smartphone dan seluruh fasilitas yang dimiliki dengan baik," imbau Menkominfo.

Dalam hal menegakkan kebijakan hukum ini, Kominfo bekerja sama dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Baca juga: Studi Antibodi Tunjukkan Tingkat Infeksi Corona Bisa Lebih Tinggi

89 tersangka penyebar hoaks ditangkap

Hingga saat ini Kemenkominfo dan Kepolisian telah menangkap 89 tersangka, 14 pelaku di antaranya telah ditahan, sedangkan 75 orang lainnya masih dalam proses.

Selain itu, Kemenkominfo telah menemukan 554 hoaks seputar Covid-19 yang tersebar di 1.209 platform digital seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan YouTube.

Sebagian besar hoaks itu tersebar melalui platform Facebook. Jumlahnya mencapai 861 kasus, kemudian Twitter (204 kasus), Instagram (4), dan YouTube (4).

Untuk informasi hoaks yang sudah tersebar dan terdeteksi, 893 di antaranya sudah diturunkan atau di take down oleh Kemenkominfo.

Sementara 316 yang lainnya masih dalam proses permohonan pada pihak platform digital yang digunakan, untuk segera ditindaklanjuti.

Baca juga: Saat Australia Mencoba Alternatif Pelacakan Virus Corona Melalui Selokan...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi