Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Kasus Positif Corona AS Tertinggi di Dunia, Warga Tolak Tinggal di Rumah

Baca di App
Lihat Foto
SHAWN THEW/EPA-EFE
Petugas medis memandu pengendara mobil di stasiun tes Covid-19 drive-thru di Arlington, Virginia, Amerika Serikat (AS), pada 19 Maret 2020. Layanan drive-thru ini dijalankan oleh Virginia Hospital Center and Arlington Country.
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

 

KOMPAS.com – Saat inI Amerika Serikat menjadi negara dengan jumlah kasus tertinggi infeksi virus corona di dunia.

Tercatat sampai dengan Senin (20/4/2020) negara ini mencatat ada 764.265 kasus, dengan 40.565 kematian dan sembuh sebanyak 71.012.

New York menjadi negara bagian yang paling banyak melaporkan kasus.

Di tengah bertambahnya kasus di Amerika Serikat muncul aksi protes terhadap perintah tinggal di rumah akibat Covid-19.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Bagikan Buku Saku untuk Anak, Cara Sosialisasi Corona di Wilayah Pedalaman Papua

Penolakan di 5 negara bagian 

Melansir dari ABC, setidaknya sudah ada aksi protes terkait hal itu di 5 negara bagian AS sampai dengan Minggu (19/4/2020). Protes terjadi di Colorado, Illinois, Florida, Tennessee dan Washington.

Para pengunjuk rasa terlihat mengenakan masker serta membawa papan bertuliskan aksi protes mereka.

Sementara yang lain membunyikan klakson mobil selama melakukan demo menyerukan ke pemerintah untuk membuka penguncian.

Baca juga: PJ Wali Kota Makassar Optimistis PSBB Bisa Tekan Wabah Corona

Di negara bagian Washington sebuah demo yang berlangsung di Olympia meminta Gubernur Jay Inslee untuk membatalkan perintah tinggal di rumah.

Padahal Washington sendiri merupakan negara bagian yang mengonfirmasi kasus pertama positif virus corona di AS. Wilayah itu kini memiliki lebih dari 11.800 kasus yang dikonfirmasi.

Di Illinois para pengunjuk rasa meneriakkan “Buka Illinois!” sembari turun ke tangga Patung Lincoln di Springfield. Illinois sendiri memiliki lebih dari 30.300 kasus yang dikonfirmasi.

Di Denver, Colorado, mobil turun ke ibu kota dalam sebuah demonstrasi yang menyebabkan kemacetan.

Baca juga: Pasien yang Hasil Tesnya Membingungkan Ini Jalani Tes Corona Ke-12

Sementara itu, para pengunjuk rasa yang lain berkumpul di halaman membawa spanduk-spanduk dengan berbagai tulisan yang meminta kebebasan.

Negara bagian ini memiliki lebih dari 9.400 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi.

Sedangkan di Tennessee protes berlangsung di pusat ibu kota. Mereka meminta kembali hak mereka untuk berkumpul dan mengakhiri jarak sosial yang diterapkan negara bagian itu.

Tennesse memiliki setidaknya 6.500 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi.

Adapun di Florida, protes serupa juga berlangsung meminta negara bagian mencabut pembatasan bisnis dan membuka kembali ruang publik.

Baca juga: Cerita Pasien Sembuh Corona di Papua, Khatam Al Quran Selama Isolasi

Cegah penyebaran virus corona

Pekan lalu, aksi protes ‘tinggal di rumah’ juga terjadi di beberapa negara bagian lain yakni California, Michigan, Kentucky, Minnesota, Virginia, Utah, North Carolina dan Ohio.

Presiden Donald Trump telah menyerukan pembebasan pada negara bagian termasuk Michigan, Minnesota, dan Virginia.

Dalam briefing hari Sabtu (18/4/2020) ia mengatakan bahwa beberapa Gubernur bersikap tidak masuk akal terkait perintah tinggal di rumah.

Baca juga: Rumah Sakit Penuh, Buruh Panggul Pasar Positif Corona di Bali Isolasi Mandiri di Rumah

Gubernur Washington Inslee menilai pesan presiden mendorong para warga untuk melakukan kegiatan ilegal.

"Presiden Amerika mendorong orang-orang untuk melanggar hukum. Ini berbahaya, karena bisa menginspirasi orang untuk mengabaikan hal-hal yang bisa menyelamatkan hidup mereka," ujar dia. 

Amerika Serikat saat ini menerapkan beberapa bentuk penguncian di sebagian besar negara bagian guna mencegah penyebaran virus corona.

Dalam empat minggu terakhir sejumlah bisnis telah ditutup, dan 22 juta orang Amerika telah mengajukan tunjangan pengangguran.

Baca juga: Hari Kartini di Tengah Pandemi Corona, Ahok Ingat Kutipan Kartini Ini

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi