Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virgin Australia, Maskapai Penerbangan yang Bangkrut Terhantam Virus Corona

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi.
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Wabah virus corona memberikan dampak terhadap sejumlah aspek ekonomi, salah satunya maskapai penerbangan. 

Virgin Australia Holdings menjadi maskapai penerbangan pertama di Asia yang bangkrut karena wabah ke virus corona.

Maskapai penerbangan yang sebesar 20 persen sahamnya dimiliki oleh Singapore Airlines (SIA) ini hampir semua pendapatan perusahaan tergerus dan dibebani utang karena wabah Covid-19. 

Baca juga: Travel Agent Minta Maskapai Bayar Uang Refund Tiket Tunai dan Kembalikan Top Up Deposit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melansir Strait Times, Selasa (21/4/2020), Administrator di Deloitte akan mengambil alih maskapai yang berbasis di Brisbane, Australia tersebut. 

Mereka akan berusaha untuk mendatangkan investor baru, mengatur kembali pinjaman atau menemukan pembeli untuk menyelamatkan bisnis Virgin Australia. 

"Kami telah memulai proses mencari pihak yang berminat untuk berpartisipasi dalam rekapitalisasi bisnis dan masa depan maskapai. Sejauh ini ada beberapa yang berminat," kata Vaughan Strawbridge, yang merupakan salah satu dari empat administrator di Deloitte.

Baca juga: Agen Perjalanan Minta Maskapai Refund Tiket Dalam Bentuk Uang Tunai

Maskapai dihantam larangan penerbangan 

Industri maskapai dunia telah dihantam oleh larangan perjalanan domestik dan internasional yang memaksa mereka untuk mencari bantuan pemerintah.

Secara global, maskapai penerbangan mungkin kehilangan 314 miliar dollar AS dalam penjualan tiket tahun ini karena virus corona, menurut Asosiasi Transportasi Udara Internasional.

Nasib Virgin Australia, yang memiliki utang lebih dari 5 miliar dollar Australia (3,2 miliar dollar AS) pada akhir 2019, masih belum jelas setelah maskapai tersebut menghentikan hampir semua layanan karena virus corona.

Baca juga: Emirates Jadi Maskapai Pertama di Dunia yang Jalani Rapid Test Covid-19 ke Penumpang Sebelum Naik Pesawat

Hal itu diperparah dengan gagalnya bantuan dari pemerintah ke Virgin Australia.

Perusahaan telah meminta pinjaman ke pemerintah senilai 1,4 miliar dollar AS, dikonversi menjadi ekuitas untuk mengatasi kritis.

Sebaliknya, pemerintah Australia meminta pemegang saham maskapai untuk menyelamatkan perusahaan.

Di sisi lain, Virgin Australia akan terus mengoperasikan beberapa penerbangan untuk pengangkutan dan pemulangan warga Australia.

Baca juga: Lufthansa Group Tutup Maskapai Berbiaya Rendah Germanwings

Mayoritas saham dimiliki maskapai asing

Hampir seluruh saham Virgin Australia dimiliki oleh maskapai asing. SIA, Etihad Airways, Grup HNA Cina, dan Grup Nanshan masing-masing memiliki sekitar 20 persen dari saham perusahaan.

Sementara Virgin Group milik Richard Branson memiliki sekitar 10 persen.

Dalam sepucuk surat kepada staf Virgin pada Senin (20/4/2020), miliarder Inggris itu mengatakan, perusahaan penerbangannya di Inggris dan Australia tidak akan selamat dari krisis tanpa dukungan negara.

Branson mengatakan, dia melakukan segala yang mungkin untuk menjaga Virgin Atlantic Airways yang berbasis di Inggris, tetapi itu membutuhkan pinjaman yang didukung Pemerintah Inggris untuk mengatasi krisis. 

Baca juga: Sempat Memecat, Maskapai Ini Rekrut Kembali 16.500 Karyawan

Perjuangan Virgin Australia untuk bertahan memicu persaingan yang buruk dengan kompetitornya di domestik.

Qantas Airways berargumen bahwa Virgin tidak seharusnya diberi bantuan dengan bailout, sementara Virgin menuduh Qantas menyebarkan desas-desus palsu tentang posisi kasnya yang surut dengan tuduhan yang dibantah oleh Qantas.

Virgin Australia memiliki sekitar 1,1 miliar dollae Australia dalam bentuk tunai pada akhir tahun 2019. 

Saham Virgin Australia ditangguhkan awal bulan ini sementara pembicaraan restrukturisasi berlanjut. Saham terakhir diperdagangkan kurang dari 9 sen Australia masing-masing pada 4 April, sementara nilai perusahaan diangka 726 juta dollar Australia.

Baca juga: Maskapai Penerbangan Nasional Mulai Rumahkan Karyawan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi