Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

23 April Hari Buku Sedunia, Bagaimana Sejarahnya?

Baca di App
Lihat Foto
Thinkstocks/SYNTIKA
Ilustrasi buku, anak, dan perpustakaan.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com – Setiap tahunnya, 23 April selalu diperingati masyarakat dunia sebagai Hari Buku Sedunia dan Hari Hak Cipta Sedunia.

Demikian pula hari ini, Kamis (23/4/2020), menjadi momentum peringatan Hari Buku Sedunia.

United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) menyebutkan, Hari Buku Sedunia adalah kesempatan untuk merayakan pentingnya membaca, menjadikan anak-anak sebagai pembaca, dan mempromosikan cinta sastra serta integrasi seumur hidup ke dalam dunia kerja.

“Buku memiliki kemampuan unik untuk menghibur dan mengajar. Buku merupakan sarana untuk menjelajahi alam di luar pengalaman pribadi kita melalui paparan berbagai penulis, alam semesta, dan budaya. Buku menjadi sarana untuk mengakses relung terdalam diri batin kita,” demikian Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay, dalam peringatan Hari Buku Sedunia 2020 sebagaimana dikutip dari laman resmi UNESCO.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Boeing 727 Tabrak Pegunungan, 53 Penumpang Tewas

Sejarah Hari Buku Sedunia

Melansir Hindustan Times, gagasan peringatan Hari Buku Sedunia pertama kali dilontarkan penulis Valencia Vicente Clavel Andres sebagai sarana untuk menghormati penulis terkenal, Miguel de Cervantes, yang terkenal dengan karyanya Don Quixote.

Penulis tersebut meninggal dunia pada 23 April sehingga UNESCO kemudian menetapkan Hari Buku Sedunia pada tanggal ini.

Selain itu, penulis terkenal lainnya, William Shakespeare dan Inca Garcilaso de la Vega juga meninggal dunia pada tanggal yang sama.

Shakespeare meninggal dunia pada 23 April 1616, tanggal yang sama dengan catatan kematian Cervantes.

Akan tetapi, sebenarnya mereka tidak meninggal pada hari yang sama. Shakespeare meninggal 10 hari setelah Cervantes meninggal dunia.

Ia tercatat meninggal pada tanggal yang sama karena tanggal kematiannya saat itu mengikuti kalender Gregorian yang digunakan Spanyol.

Sementara, tanggal kematian Cervantes mengikuti kalender Julian yang digunakan Inggris.

Tanggal 23 April kemudian ditetapkan sebagai Hari Buku Sedunia dan Hak Cipta Dunia pada Konferensi Umum UNESCO yang diadakan di Paris pada 1995.

Hari Buku Sedunia dan Hari Hak Cipta dirayakan di seluruh dunia untuk mengenali ruang lingkup buku sebagai penghubung masa lalu dan masa depan, serta menjadi jembatan budaya dan generasi.

Pada Hari Buku Sedunia, biasanya UNESCO akan memilih World Book Capital selama satu tahun untuk mempertahankan perayaan buku dan membaca.

Pada 2019, Sharjah, UEA, ditetapkan sebagai Ibu Kota Buku Dunia. Sementara, Kuala Lumpur, Malaysia, menjadi Ibu Kota Dunia pada tahun 2020 ini.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: 21 April 1926, Ratu Elizabeth II Lahir di London

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi