Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Beberapa Klub Italia Terancam Bangkrut di Tengah Pandemi Corona...

Baca di App
Lihat Foto
ISABELLA BONOTTO/AFP
Penyerang Juventus, Cristiano Ronaldo, berselebrasi usai mencetak gol dalam pertandingan Liga Italia antara SPAL vs Juventus pada Sabtu (22/2/2020).
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - CEO Monza, Adriano Galliani mengklaim klub-klub papan atas di Eropa berisiko mengalami kebangkrutan karena kurangnya pemasukan selama masa istirahat pemain saat wabah virus corona melanda.

Dilansir dari Football Italia, Rabu (22/4/2020), mantan wakil presiden AC Milan ini prihatin tentang situasi keuangan di sepak bola Eropa dan mengungkapkan bahwa dunia sepak bola tengah menghadapi masalah tertentu.

Ia menjelaskan, penangguhan kompetisi menyebabkan tidak adanya pemasukan dari penjualan tiket dan pendapatan dari televisi.

"Akun-akun itu meledak di udara karena utang klub dan hilangnya pendapatan TV. Situasinya berpotensi dramatis," ujar Galliani kepada Telelombardia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ini bukan hanya angsuran terakhir dari hak siar TV yang hilang, tidak ada pendapatan stadion. Dan 400 juta euro (atau sebanyak Rp 6,72 triliun) yang belum didistribusikan UEFA untuk Piala Eropa. Klub-klub top di Eropa berisiko kebangkrutan, pengurangan gaji tidak akan cukup," lanjut dia.

Baca juga: Kenali Tanda dan Gejala Infeksi Virus Corona pada Anak-anak

Ia mengungkapkan, pihak Barcelona telah mengumpulkan 50 juta euro (atau sekitar Rp 840,2 miliar) untuk Camp Nou, salah satu stadion sepak bola yang juga kandang FC Barcelona.

Namun, hal itu menyebabkan kerusakan yang tak terhitung.

Sementara itu, UEFA telah mengalami kerugian karena penundaan Kejuaraan Eropa.

Desa Olimpiade Tokyo diubah menjadi perumahan umum dan saat ini masih dalam progres.

Menurut Galliani, ini merupakan masalah yang tidak sepenuhnya dipahami orang-orang.

Baca juga: Viral Pemain Timnas Sepak Bola Putri Indonesia Disebut Alami Diskriminasi

Sepak bola harus terus berlanjut

Meski begitu, Galliani memperingatkan agar sepak bola harus terus berlanjut meski ada kendala pandemi virus corona.

Saat ini, pemerintah sedang membahas pelonggaran terkait langkah-langkah penguncian wilayah (lockdown) yang dimulai pada 4 Mei mendatang.

Pelonggaran ini dapat mencakup pemberian izin pemain untuk kembali ke pelatihan dengan tetap dilakukannya tes Covid-19 secara harian.

"Hanya virus tersebut yang dapat menentukan kapan waktunya. Ini sangat sulit, karena suatu hari kita harus kembali berlatih dengan sepak bola dan itu akan memakan waktu sekitar 4 minggu lagi sebelum mereka siap untuk bermain. Jadi, saya tidak tahu kapan liga bisa dilanjutkan," ujar Galliani.

Ia menambahkan, dengan adanya utang yang dimiliki beberapa klub dan hilangnya pendapatan mereka, hal tersebut akan menjadi situasi yang memprihatikan.

Beberapa klub Italia berisiko bangkrut tanpa adanya pendapatan baru.

"Tidak ada yang bisa mempertahankan penangguhan jangka lama dari sepak bola," imbuhnya.

Baca juga: Simak, Ini 10 Cara Pencegahan agar Terhindar dari Virus Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi