Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos-bos Mafia Italia Bisa Bebas dari Penjara dengan Alasan Bahaya Corona

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Lusinan bos mafia bisa dilepaskan dari penjara di seluruh Italia dengan alasan risiko infeksi virus corona Covid-19.

Sebelumnya hakim Italia telah membebaskan setidaknya tiga mafia berusia lanjut, dan menempatkan mereka di bawah tahanan rumah.

Majalah berita L'Espresso pada hari Rabu melaporkan bahwa seorang hakim di Milan telah memerintahkan pembebasan salah satu bos mafia paling berpengaruh dari Cosa Nostra, Francesco Bonura (78) yang menjalani hukuman 23 tahun penjara.

Alasan pembebasan Bonura dari penjara untuk tahanan rumah disebutkan terkait alasan kesehatan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Klan Mafia Italia Manfaatkan Situasi di Tengah Wabah Virus Corona

Bos-bos mafia

Dikutip dari Guardian, dalam beberapa pekan terakhir, hakim juga memerintahkan pembebasan dari penjara Vincenzino Iannazzo (65), dan Rocco Santo Filippone (72), yang keduanya diduga sebagai bos 'Ndrangheta.

Hakim khawatir bahwa infeksi virus corona Covid-19 bisa berisiko mematikan bagi Filippone karena dia menderita penyakit kardiovaskular yang serius.

"Ini adalah situasi yang sangat mengkhawatirkan," kata Leo Beneduci, sekretaris jenderal Osapp, serikat petugas polisi penjara terbesar Italia. 

“Di Italia ada sekitar 12.000 anggota organisasi kriminal di penjara. Anggota polisi penjara mulai melaporkan tahanan yang saling merangkul dengan dugaan tujuan meningkatkan kemungkinan tertular virus dan dibebaskan dari penjara,” ujar Beneduci.

Departemen polisi penjara Italia menyebarkan memo internal, yang dilihat oleh Guardian, meminta pejabat penjara untuk nama-nama tahanan yang menderita penyakit tertentu dan yang berusia di atas 70 tahun untuk dibebaskan.

Alasannya karena mereka berisiko mengalami komplikasi dalam kasus infeksi Covid-19.

Saat ini ada 74 bos mafia dengan kondisi kesehatan yang serius ditahan berdasarkan pasal 41-bis dari hukum pidana Italia.

Aturan itu memungkinkan pihak berwenang untuk menangguhkan hak penjara biasa dengan tujuan memutuskan hubungan dengan rekan kriminal di luar.

Baca juga: Covid-19: Di Balik Wabah, Mafia Italia Mengintip Celah

Usia lanjut

Para tahanan termasuk Leoluca Bagarella (78), seorang bos Sisilia yang bertanggung jawab atas puluhan pembunuhan, Raffaele Cutolo (78), pemimpin Nuova Camorra Organizzata, saat ini menjalani beberapa hukuman seumur hidup juga karena kasus pembunuhan.

Juga bos dari klan Bellocco dari 'Ndrangheta dan Sisilia "bos bos" Nitto Santapaola (81).

Presiden komisi antimafia Sisilia, Claudio Fava, mengatakan pihaknya khawatir bos mafia dapat memanfaatkan krisis virus corona untuk mengamankan pembebasan mereka.

"Ketika infeksi mulai berkurang, [berpotensi] melepaskan bos dalam isolasi di bawah 41-bis, seperti Santapaola dan Bagarella, adalah pelanggaran terhadap ribuan korban usia lanjut dari virus corona ini," kata Fava.

Sebelumnya ayah Fava, Giuseppe, dibunuh oleh mafia atas perintah Santapaola.

Baca juga: 14 Tahun Hilang, Dua Masterpiece Van Gogh Ditemukan di Rumah Mafia Italia

Pemerintah membantah

Menteri Kehakiman Italia Alfonso Bonafede membantah dan mengklarifikasi pada hari Rabu bahwa pihaknya mengetahui keputusan untuk membebaskan pada mafioso ini.

Menurut Bonafede keputusan pembebasan beberapa bos mafia tidak diambil oleh pemerintah dan dia mengaku akan memeriksa laporannya.

"Risikonya adalah kita akan menemukan virus mafia di jalan-jalan bersama virus corona," kata Lirio Abbate, jurnalis dan editor nasional L'Espresso, yang saat ini hidup di bawah perlindungan polisi setelah menerima berbagai ancaman pembunuhan dari mafia.

"Ini akan menjadi pandemi ganda yang tidak boleh kita biarkan terjadi," kata Abbate lagi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi