Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Ini Manfaat Puasa Ramadhan bagi Kesehatan Tubuh dan Mental

Baca di App
Lihat Foto
SewCream
Ilustrasi puasa
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Bulan  Ramadhan 1441 H jatuh pada akhir April 2020. Tepatnya, pada 24 April 2020, umat muslim di Indonesia mulai melakukan ibadah puasa.

Puasa berarti menahan diri dari godaan hawa nafsu, seperti nafsu makan, minum, birahi dan amarah. Puasa dilakukan sejak terbitnya fajar hingga tenggelamnya matahari.

Dengan berpuasa, umat muslim diharapkan bisa meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Baca juga: Sudah Memasuki Ramadhan, Bagaimana jika Masih Memiliki Utang Puasa Tahun Lalu?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melansir Al Jazeera (20/4/2020) puasa tidak hanya bentuk ibadah yang eksklusif bagi umat muslim. Bangsa Yunani kuno juga mengenal puasa untuk kesehatan tubuh.

Di era kiwari atau modern, para ilmuwan juga merekomendasikan puasa untuk kesehatan fisik dan mental.

Ilmuwan modern memperkenalkan metode puasa intermiten, metode ini menganjurkan menahan makan dan minum selama 12, 16, atau 24 jam pada suatu waktu.

Baca juga: Tubuh Lemas Saat Puasa, Ini Saran Asupan Makanan dari Ahli Gizi

Bentuk lain, yang dikenal sebagai puasa 5: 2, mendukung pembatasan kalori antara 500 hingga 600 kalori selama 36 jam, dua kali seminggu.

Pada 2012, Michael Mosley merilis film dokumenter televisi berjudul Eat, Fast, and Live Longer dan menerbitkan buku terlarisnya The Fast Diet, keduanya berdasarkan pada konsep 5: 2 puasa intermiten.

"Dalam The Fast Diet, saya menganjurkan bentuk puasa yang disebut 'makan terbatas waktu'. Mirip dengan bentuk puasa yang dilakukan oleh umat Islam selama Ramadhan. Manfaat yang telah terbukti, yakni peningkatan kualitas tidur dan penurunan risiko kanker, khususnya, kanker payudara." kata Mosley.

Baca juga: Pemerintah Imbau Umat Islam Ibadah Puasa di Rumah Saja

Manfaat berpuasa

Para ahli juga menemukan bahwa membatasi asupan makanan di siang hari dapat membantu mencegah masalah kesehatan seperti kolesterol tinggi, penyakit jantung dan obesitas, serta meningkatkan kesehatan mental.

Dengan tidak mengonsumsi makanan apa pun, tubuh dapat berkonsentrasi untuk membuang racun karena puasa memberi waktu istirahat pada sistem pencernaan.

"Puasa memungkinkan usus untuk membersihkan dan memperkuat lapisannya. Ini juga dapat merangsang proses yang disebut autophagy, yang mana sel membersihkan diri dan menghilangkan partikel yang rusak dan berbahaya," kata Claire Mahy, seorang Ahli Gizi.

Baca juga: 3 Resep Es Campur yang Mudah Dibuat, Cocok untuk Takjil Berbuka Puasa

Para ilmuwan juga telah mempelajari hubungan antara diet, kesehatan usus dan kesehatan mental.

Mosley juga menjelaskan bahwa puasa bermanfaat untuk pelepasan BDNF, faktor penyebab penurunan kualitas neurotropik di otak.

"Puasa telah terbukti melindungi sel-sel otak dan dapat mengurangi depresi dan kecemasan, serta risiko demensia," tambah Mosley.

Puasa, jika dilakukan dengan tepat juga bermanfaat mengurangi lemak dan menambah massa otot.

Baca juga: Alasan Kenapa Kita Disarankan Berbuka Puasa dengan yang Manis...

Tidak semua orang mampu berpuasa

Seperti halnya pola diet lainnya, tidak semua orang bisa atau cocok untuk menerapkan puasa.

Individu dengan gangguan kesehatan tertentu harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mencoba berpuasa. Hal ini perlu diperhatikan karena ada beberapa efek samping yang mungkin timbul.

"Puasa dapat menyebabkan kadar glukosa dalam darah (BGL) rendah, yang menyebabkan berkurangnya konsentrasi dan meningkatnya kelelahan," kata ahli gizi Nazmin Islam.

Baca juga: Puasa Kok Tubuh Jadi Lemas? Ini yang Terjadi dengan Tubuh Kita

Nazmin menambahkan bahwa penurunan berat badan yang berkelanjutan hanya dimungkinkan dengan puasa rutin.

Penurunan berat badan selama Ramadhan dapat dengan mudah hilang apabila seseorang kembali lagi ke pola makan hariannya.

"Namun, manfaat puasa lebih besar daripada yang efek negatifnya. Dalam jangka panjang, puasa, jika dilakukan dengan benar, dapat meningkatkan sistem pencernaan seseorang dan metabolisme tubuh secara keseluruhan," kata Nazmin.

Baca juga: Tips Berolahraga yang Baik Selama Puasa dari Pelatih Fisik Sabah FA

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Al Jazeera
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi