Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Sebut Akan Bantu Kirim Ventilator ke Indonesia, Apa Saja Fungsi Alkes Ini?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/DAN RACE
Ilustrasi ventilator atau alat bantu pernapasan
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Presiden Donald Trump menyatakan akan menyediakan atau mengirimkan alat kesehatan (alkes) ventilator kepada Indonesia yang tengah berjuang melawan Covid-19.  

Kepastian tersebut diumumkan Trump melalui Twitter pada Jumat (24/4/2020).

Selain Indonesia, negara lain yang akan dikirimi bantuan ventilator (alat bantu pernapasan) oleh AS adalah Ekuador.

Lalu, mengapa ventilator banyak dicari oleh berbagai instansi kesehatan maupun rumah sakit di seluruh dunia?

Dilansir dari The Guardian, Kamis (26/3/2020) ventilator berperan penting dalam menyelamatkan pasien Covid-19.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Otoritas kesehatan di seluruh dunia berusaha menemukan cara untuk mengisi rumah sakit mereka dengan lebih banyak ventilator untuk mengatasi peningkatan jumlah pasien Covid-19.

Baca juga: Kenali Tanda dan Gejala Infeksi Virus Corona pada Anak-anak

Sementara, sebagian besar orang yang menderita penyakit Covid-19 hanya mengalami gejala ringan, sekitar 6 persen membutuhkan perawatan di rumah sakit, dengan pasien lansia yang memiliki risiko tinggi untuk perawatan lanjut.

Pihak berwenang Australia mengatakan, mereka yakin mereka dapat menghindari kekurangan ventilator.

Para ahli mengatakan kepada Guardian Australia bahwa upaya ini akan sangat penting, karena kekurangan ventilator akan membahayakan jiwa.

"Alasannya adalah krisis tidak adanya ventilator, pasien akan mati," ujar Wakil Direktur Pusat Perawatan Kritis Terpadu Universitas Melbourne, dan ahli anestesi staf di Rumah Sakit Austin, Prof David Story.

Baca juga: Update Virus Corona di Dunia 25 April: 2,8 Juta Orang Terinfeksi, 779.877 Sembuh, 196.931 Meninggal

Apa itu ventilator dan bagaimana cara kerjanya?

Ventilator mekanik adalah mesin yang digunakan untuk mendukung pasien dengan kondisi pernapasan parah yang berdampak pada paru-paru, termasuk pneumonia.

Sebelum seorang pasien ditempatkan pada ventilator, staf medis atau ahli anestesi akan melakukan prosedur yang disebut intubasi.

Setelah pasien dibius dan diberikan pelemas otot, tabung ditempatkan melalui mulut dan masuk ke tenggorokan.

Kemudian tabung pernapasan dilekatkan ke ventilator dan staf medis dapat menyesuaikan kecepatan yang mendorong udara dan oksigen ke paru-paru, dan menyesuaikan campuran oksigen.

Diketahui, prosedur ini dilakukan secara rutin. Tetapi, dengan pasien Covid-19, staf medis perlu mengambil tindakan pencegahan ekstrim untuk memastikan mereka tidak terinfeksi virus.

Oleh karenanya, staf medis melakukan prosedur dengan memakai baju hazmat lengkap.

Baca juga: Stres karena Covid-19 Membuat Sulit Tidur? Perhatikan 6 Tips Ini

Kapan seorang pasien memerlukan ventilator?

Sebelum memutuskan untuk menempatkan pasien ke ventilator, Story mengatakan dokter akan mencari tanda-tanda 'gagal napas'.

"Tingkat pernapasan akan meningkat, mereka akan terlihat tertekan, CO2 dalam darah naik dan mereka bisa menjadi dibius dan bingung," katanya.

Ia mengungkapkan, sementara laju pernapasan normal adalah sekitar 15 napas per menit, jika kecepatannya menjadi sekitar 28 kali per menit, maka ini adalah sinyal bahwa ventilasi mungkin diperlukan.

Seorang dokter penapasan, Prof John Wilson mengungkapkan, sebelum menggunakan ventilator mekanik, mungkin ada upaya lain untuk meningkatkan kadar oksigen pasien, yakni metode ventilasi 'non-invasif'.

Metode ventilasi 'non-invasif' ini dapat mencakup masker dan tangki oksigen.

Story mengatakan bahwa dengan Covid-19, staf medis mencari cara untuk menghindari metode non-invasif karena pasien akan tetap batuk dan muntah, di mana kondisi ini meningkatkan risiko virus ditransfer ke staf medis.

Baca juga: Simak, Ini 10 Cara Pencegahan agar Terhindar dari Virus Corona

Seberapa cepat pasien membutuhkan ventilator dan untuk berapa lama?

Anggota Dewan Lung Foundation Australia dan Direktur Obat Pernapasan di Royal Children's Hospital, Melbourne, Prof Sarath Ranganathan menyampaikan, saat seorang dokter melihat bahwa seorang pasien membutuhkan ventilator itu harus diupayakan dengan cepat.

"Pasien dapat bertahan untuk jangka waktu pendek menggunakan bentuk ventilasi manual seperti menggunakan sistem kantong dan masker dengan oksigen, tetapi biasanya terpasang ke ventilator perlu terjadi dalam waktu 30 menit jika kritis," ujar Ranganathan.

Sementara itu, dr. Story mengungkapkan, pada pasien Covid-19 yang parah, suatu kondisi yang mengancam jiwa dapat berkembang yang disebut sindrom gangguan pernapasan akut (ARD) yang membutuhkan ventilator untuk memberikan volume oksigen dan udara yang lebih kecil, tetapi dengan tingkat yang lebih tinggi.

Hal ini dapat berarti bahwa pasien mungkin perlu menggunakan ventilator selama berminggu-minggu.

Untuk menghindari komplikasi dari tabung pernapasan yang turun ke tenggorokan, Story mengatakan trakeostomi dilakukan sehingga tabung dapat langsung masuk ke tenggorokan melalui leher.

"Pasien bisa lebih terjaga dengan trakeostomi dan lubangnya sembuh sendiri," kata Story.

"Jika pasien mengembangkan ARD, mereka akan berada di unit perawatan intensif selama berminggu-minggu dan mereka akan mati tanpa ventilator," lanjut dia.

Baca juga: Berikut Cara Membuat Hand Sanitizer Sendiri dengan Lima Bahan Sederhana

Mengapa kekurangan ventilator menjadi hal penting?

Salah satu cara yang paling jelas untuk menghindari kekurangan ventilator adalah dengan mengurangi jumlah orang yang terkena penyakit.

Artinya, masyarakat diharuskan mengikuti semua saran kesehatan, termasuk aturan menjaga jarak dan kebersihan sosial.

Di Australia, Asosiasi Kesehatan dan Rumah Sakit Australia, Masyarakat Perawatan Intensif Australia dan Selandia Baru dan menteri industri, Karen Andrews, semuanya menyatakan keyakinannya bahwa kekurangan dapat dihindari.

Pemerintah Australia juga menyelidiki apakah ventilator yang digunakan pada hewan di klinik hewan dapat dikonversi. Mesin sleep apnea dan mesin anestesi juga menjadi pilihan.

Story pun mengungkapkan, ventilator yang digunakan dalam ambulans dapat digunakan sebagai cadangan.

Semua pekerjaan itu akan sangat penting dalam menyelamatkan nyawa jika langkah-langkah jarak sosial dan penutupan komunitas tidak membendung aliran pasien ke perawatan kritis.

Baca juga: Alih Fungsi Masjid di Saat Corona, dari Bank Makanan hingga Tempat Penyimpanan Mayat

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi