KOMPAS.com - Pandemi virus corona masih terus berlangsung meskipun sejumlah negara mulai menunjukkan tren penurunan jumlah kasus baru.
Melansir data dari laman Worldometer, hingga Minggu (26/4/2020), jumlah kasus infeksi Covid-19 yang telah dikonfirmasi di seluruh dunia adalah sebanyak 2.922.078 (2,9 juta) kasus.
Dari jumlah tersebut, 203.307 pasien meninggal dan 837.156 orang telah dinyatakan sembuh.
Baca juga: Kisah Erin, Bayi 6 Bulan yang Sakit Jantung dan Berhasil Kalahkan Virus Corona
Di Indonesia sendiri, kasus-kasus baru masih dilaporkan setiap harinya. Pada hari Sabtu (25/4/2020), ada 396 kasus baru yang dilaporkan, menjadikan total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 8.607.
Adapun 1.042 orang telah dinyatakan sembuh dan 720 meninggal dunia.
Perkembangan yang masih terus terjadi harus menjadi perhatian bagi masyarakat. Salah satunya adalah dengan mengenali gejala-gejala awal dari infeksi Covid-19 akibat paparan virus corona ini.
Baca juga: Berapa Lama Virus Corona Bisa Bertahan Hidup di Permukaan Benda?
Gejala awal
Melansir laman Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC), orang-orang yang terinfeksi Covid-19 memiliki beragam jenis gejala yang dilaporkan, mulai dari gejala-gejala ringan hingga berat.
Gejala-gejala ini dapat muncul dalam waktu 2 hingga 14 hari setelah paparan virus. Berikut adalah gejala-gejala tersebut:
- Demam
- Batuk
- Napas pendek atau kesulitan bernapas
- Panas dingin
- Menggigil
- Nyeri otot
- Sakit kepala
- Sakit tenggorokan
- Kehilangan rasa (indra pengecap) atau bau
Gejala-gejala tersebut dapat menjadi indikasi awal dari infeksi Covid-19.
Baca juga: Pemerintah Anggarkan Rp 405 Triliun untuk Tangani Corona, Apakah Sudah Ideal?
Gejala serius
Gejala ringan dapat pula berlanjut menjadi gejala yang serius. Saat gejala-gejala serius muncul, segera hubungi bantuan medis.
Berikut adalah beberapa gejala yang dapat menjadi peringatan kondisi serius:
- Kesulitan bernapas
- Nyeri atau tekanan pada dada yang dirasakan secara persisten
- Kebingungan atau ketidakmampuan untuk bangkit
- Bibir atau wajah kebiru-biruan
Adapun gejala-gejala tersebut mungkin belum mencakup semua gejala yang dapat timbul akibat infeksi Covid-19. Untuk itu, Anda dapat berkonsultasi dengan tenaga medis apabila mengalami gejala-gejala lain yang parah atau mengkhawatirkan.
Baca juga: Imbas Corona, Ini Deretan Mobil Baru yang Gagal Meluncur di GIIAS 2020
Cara perlindungan diri
Hingga kini, belum ada vaksin yang dapat mencegah seseorang terpapar virus corona baru ini. Cara terbaik untuk mencegah terkena penyakit Covid-19 adalah dengan menghindari paparan virus.
Jalur utama penyebaran virus ini disebut terjadi antar manusia, yaitu dengan kondisi berikut:
- Orang yang melakukan kontak dekat satu sama lain (dalam jarak 6 kaki atau 1,8 meter)
- Melalui tetesan pernapasan yang dihasilkan ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara
- Tetesan dari orang yang terinfeksi menempel pada hidung atau mulut orang di dekatnya dan kemungkinan dihirup ke dalam paru-paru
- Melalui orang-orang yang terinfeksi dan tidak menunjukkan gejala
Baca juga: Kembali Diperpanjang, KLB Corona di Solo Berlaku hingga 29 Mei
Untuk menghindari hal-hal tersebut atau pun kondisi lain yang memungkinkan paparan virus, Anda dapat melakukan upaya ini:
- Sering mencuci tangan dengan sabun
- Menghindari kontak dekat dengan orang lain, terutama orang yang sakit
- Menutup mulut dan hidung menggunakan masker kain saat bersama orang lain
- Menutup saat batuk atau bersin
- Membersihkan dan melakukan disinfeksi pada permukaan-permukaan yang sering disentuh setiap harinya.
Baca juga: 3 Sel Manusia yang Paling Rentan Terinfeksi Virus Corona Baru
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.