Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Menurun, Sejumlah Negara Mulai Melonggarkan Pembatasan

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/REUTERS/REMO CASILLI
Seorang wanita berjalan dengan kereta bayi di sepanjang Via dei Fori Imperiali yang kosong, saat Italia melakukan tindakan tegas untuk mencegah penyebaran virus COVID-19, di Roma, Italia, Senin (23/3/2020).
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com – Jumlah infeksi kasus virus corona sampai dengan Senin (27/4/2020) telah mencapai 3.006.232 kasus.

Adapun jumlah kematian akibat Covid-19 sebanyak 207.265 orang, dan pasien yang sembuh sebanyak 883.238.

Meskipun secara global kasus infeksi masih bertambah, akan tetapi sejumlah negara telah menunjukkan tanda-tanda bisa mengendalikan virus dan telah mulai melonggarkan penguncian.

Baca juga: UN 2020 Ditiadakan karena Corona, Berikut Sejumlah Negara yang Menerapkan Kebijakan Serupa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut sejumlah negara yang mulai melonggarkan kunciannya:

1. Selandia Baru

Melansir dari SCMP, Perdana Menteri Jacinda Ardern pada Senin (27/4/2020) mengklaim bahwa negaranya telah mencetak kemenangan yang signifikan terhadap penyebaran virus corona.

Selandia Baru secara bertahap juga mulai melonggarkan kuncian di negaranya.

“Tidak ada transmisi komunitas yang tersebar luas dan tidak terdeteksi di Selandia Baru. Kami telah memenangkan pertempuran itu,” ujar Ardern.

Negara ini sebelumnya, selama lima mingu melakukan pembatasan tingkat empat yang berarti maksimal, di mana hanya layanan penting yang beroperasi.

Kini mulai Senin (27/4/2020) malam, Selandia Baru akan menurunkan level ke tingkat tiga yang akan memungkinkan beberapa bisnis, gerai makanan cepat saji dan sekolah dibuka kembali.

Meski demikian dia menyampaikan belum ada kepastiaan kapan kehidupan akan benar-benar kembali normal.

“Semua orang ingin mengembalikan kontak sosial yang kita semua lewatkan. Tetapi untuk melakukannya dengan percaya diri kita perlu bergerak perlahan dan kita perlu bergerak hati-hati,” tuturnya.

Baca juga: Bagaimana Merawat Keluarga yang Jalani Isolasi Mandiri Covid-19? Berikut Tata Caranya..

2. Korea Selatan

Pada Senin (27/4/2020), Korea Selatan hanya melaporkan 10 kasus baru virus corona, hal itu merupakan hari ke-26 negara itu melaporkan kasus di bawah 100 secara berturut-turut.

Tren penurunan kasus di Korea Selatan mendorong para pejabat untuk mempertimbangkan membuka kembali sekolah-sekolah.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan mengatakan total jumlah kasus nasional negara ini adalah 10.738 kasus dan 243 kematian.

Adapun 1.044 kasus infeksi merupakan kasus impor. Tetapi, jumlah inipun juga telah menunjukkan penurunan dalam beberapa pekan terakhir di tengah kontrol perbatasan yang diperketat.

Korea Selatan sejauh ini menerapkan program tes dan karantina yang aktif. Cara tersebut banyak dinilai sebagai langkah yang cukup berhasil untuk memperlambat penyebaran tanpa melakukan lockdown atau larangan bisnis.

Meski tak melakukan lockdown, negara ini menutup sementara sekolah-sekolah dan melakukan pembelajaran jarak jauh bagi anak-anak.

Perdana Menteri Chung Sye-Kyun menginstruksikan agar para pejabat pendidikan menyiapkan langkah-langkah guna memastikan kebersihan dan mengatur jarak antar tempat duduk siswa di sekolah.

Rencananya sekolah akan dibuka paling lambat awal Mei.

Baca juga: Korea Selatan Laporkan Dugaan Infeksi Ulang Virus Corona, WHO: Kami Belum Tahu

3. Italia

Setelah tujuh minggu melakukan lockdown dan menjadi negara dengan kasus terbesar ketiga di dunia, orang-orang Italia akan segera kembali mendapatkan kebebasannya.

Hal itu disampaikan Perdana Menteri Giuseppe Conte.

Pihaknya mengatakan mulai 4 Mei, taman dan sejumlah fasilitas umum akan dibuka kembali dan orang-orang akan dapat mengunjungi kerabat mereka yang tinggal di wilayah yang sama.

Meski demikian ia mengingatkan bahwa warga harus tetap mempraktikkan social distancing.

Adapun pembukaan taman akan tetap dilakukan pembatasan seperti berapa banyak orang yang boleh masuk, guna menghindari kerumunan.

Selain itu imbauan yang disampaikan adalah setiap kunjungan keluarga orang-orang diharuskan pakai masker dan diimbau tak mengadakan pesta.

Tim olahraga profesional juga bisa melanjutkan pelatihan pada 18 Mei dan atlet olahraga individu dapat melanjutkan latihan pada 4 Mei. Kemudian 18 Mei, perpustakaan, museum dan pameran seni akan dibuka kembali.

Pabrik-pabrik, lokasi konstruksi dan bisnis pasokan grosir dapat melanjutkan aktivitas segera usai mereka menerapkan tindakan pengamanan terkait upaya pencegahan penyebaran virus.

Meski demikian Conte mengatakan jika kurva kembali naik maka kegiatan industri bisa saja segera ditutup kembali.

Sejak pertengahan Maret jumlah kematian harian terus mengalami penurunan. Jika kondisi ini terus berjalan maka toko ritel dibuka 18 Mei 2020 dan restoran, kafe, serta salon dibuka 1 Juni.

Baca juga: Bos-bos Mafia Italia Bisa Bebas dari Penjara dengan Alasan Bahaya Corona

4. Australia

Negara-negara bagian di Australia telah mulai melonggarkan pembatasan pergerakan, seperti Queensland dan Australia Barat adalah negara yang mengumumkan pelonggaran pembatasan pada Hari Minggu (26/4/2020)

Sebagai upaya pencegahan menularnya virus lebih lanjut, Australia pada Minggu (26/4/2020) meluncurkan perangkat lunak ponsel yang membantu melacak orang terinfeksi virus.

Aplikasi yang diberi nama COVIDSafe ini akan merekam jabat tangan digital antara smartphone melalui bluetooth

Nantinya jika seseorang tertular virus maka otoritas kesehatan akan melacak siapa saja yang berada dalam jarak 1,5 meter dari orang tersebut selama 15 menit atau lebih.

Sejak diluncurkan hari Minggu (26/4/2020) sudah ada 1,9 juta orang mendaftar melalui aplikasi tersebut.

Perdana Menteri Scoot Morrison mengatakan, pengujian yang lebih luas dan pelacakan kontak merupakan syarat yang diberikan Australia bagi warganya selama meringankan pembatasan jarak sosial lebih jauh.

Baca juga: Cegah Penularan Virus Corona pada Tenaga Medis, Peneliti Australia Ciptakan Personal Ventilation Hood

5. Iran

Negara berikutnya yang secara perlahan melonggarkan kunciannya adalah Iran.

Pada Minggu (26/4/2020) Presiden Hassan Rowhani mengatakan, Iran juga akan kembali membuka masjid-masjid di beberapa bagian negara yang secara konsisten menunjukkan ketiadaan kasus.

Iran merupakan salah satu negara Timur Tengah yang paling parah dilanda pandemi, negara ini berencana membagi negaranya dalam wilayah putih, kuning dan merah berdasar jumlah infeksi dan kematian.

Kegiatan di masing-masing wilayah juga akan dibatasi sesuai label warna.

Daerah yang secara konsisten bebas dari infeksi atau kematian akan diberi label putih dan masjid dapat dibuka kembali dan salat Jumat dapat dilakukan

Tiap daerah yang diberi label bisa berubah sewaktu-waktu dan tidak mengikat berapa lama waktu label kode warna tersebut akan berlaku.

Saat ini 116 kabupaten di negara itu telah diangap putih dan 134 lainnnya berwarna kuning.

Rakyat Iran juga telah mulai kembali ke toko-toko, pasar-pasar dan taman-taman selama sepekan terakhir ketika negara ini mulai melonggarkan pembatasan dengan ditandai kasus harian telah mulai berjumlah 100 sejak 14 April.

Baca juga: Melihat Kebijakan Arab Saudi, Iran, dan Mesir soal Pelaksanaan Ibadah Ramadhan Selama Pandemi Corona

6. Uni Emirat Arab

Pada Minggu (26/4/2020) Dubai telah mencabut sepenuhnya penutupan di dua distrik komersial dengan populasi besar pekerja migran berpenghasilan rendah.

Adapun pengurangan pembatasan juga mulai diterapkan di distrik Al Ras dan Naif yang semula ditutup.

Hal ini dilakukan usai tak ada kasus Covid-19 baru yang tercatat di dua daerah tersebut dalam dua hari terakhir.

Hal itu dilakukan usai Uni Emirat Arab memutuskan untuk meredakan batasan jam malam secara nasional.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi