KOMPAS.com - Hari ini 53 tahun yang lalu, tepatnya pada 29 April 1967, gelar juara kelas berat Muhammad Ali dicopot.
Dilansir The Guardian, Senin (29/4/2013), otoritas tinju Amerika mencopot gelar kelas berat dunia Muhammad Ali dan menangguhkan lisensi tinju setelah Ali menolak dilantik menjadi tentara Amerika Serikat.
Perlu diketahui, waktu itu AS terlibat perang dengan Vietnam. Bagi pemuda AS, melawan wajib militer untuk ikut perang ke Vietnam berarti bisa dipenjara.
Pria dengan nama asli Cassius Marcellus Clay Jr itu berdiri sejajar dengan 11 pria lain yang dipanggil di sebuah kamar di gedung Kantor Pos lama di Houston, Texas.
Baca juga: Mengenang Kurt Cobain, Ikon Musik Rock Modern
Saat Ali dipanggil oleh petugas, dirinya tak bergerak sedikit pun dari posisinya. Sehingga membuatnya didatangi petugas.
Namun Ali tidak berbicara dan akhirnya keluar dari ruangan untuk diberi peringatan tentang konsekuensi penolakannya.
Dia dibawa kembali ke kamar dan diberi kesempatan kedua untuk mengambil sumpah. Tapi dia masih menolak.
Setelahnya, Ali mengeluarkan pernyataan bahwa dirinya dengan sadar mengambil keputusan menolak untuk dilantik.
Dia menyatakan bahwa dia sadar akan konsekuensinya. Tapi dia memilih untuk mengikuti hati nurani.
"Saya memiliki gelar kelas berat dunia bukan karena diberikan kepada saya, bukan karena ras atau agama saya, tetapi karena saya memenangkannya di atas ring," ujar Ali.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Legenda Film Bisu, Charlie Chaplin Meninggal Dunia
Wajib militer
Komisi Tinju New York mengatakan penolakannya untuk wajib militer itu merugikan kepentingan tinju.
Ali akhirnya dijatuhi hukuman 5 tahun penjara dan denda 10.000 dolar atau sekitar Rp 153.725.000.
Karena penolakannya itu juga, Ali kehilangan paspor dan gelar kelas beratnya dan dilarang bertanding di AS.
Ali kembali ke dunia tinju pada 1970.
Diberitakan Kompas.com (29/3/2018), perang Vietnam menjadi perang paling panjang dan yang paling tak populer sepanjang sejarah Amerika Serikat.
Sebanyak 58.000 prajurit AS tewas dalam perang ini. Sementara di pihak Vietnam tak kurang dari 2 juta tentara dan warga sipil kehilangan nyawa.
Baca juga: 15 September 1978, Muhammad Ali Juarai Tinju Kelas Berat untuk Ketiga Kalinya
Mengenal lebih jauh
DIlansir Ensiklopedia Britannica, Muhammad Ali lahir pada 17 Januari 1942 dan meninggal pada 3 Juni 2016.
Ketika Ali berumur 12 tahun, dia mulai mengambil kejuaraan tinju di bawah pengawasan polisi Louisville Joe Martin.
Dia mulai memenangkan medali emas di divisi 175-pon di Olimpiade 1960 di Roma dan memulai karier profesional di bawah bimbingan Louisville Sponsoring Group.
Ali mencapai kemasyhuran sebagai petinju melalui kecepatannya, gerak kaki yang luar biasa, kemampuan untuk melakukan pukulan, dan keberanian yang luar biasa.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Terusan Suez Mulai Dibangun
Dia mencatatkan 56 kemenangan dan 5 kekalahan dengan 37 KO.
Kualitas lawan-lawannya dan keberhasilannya yang luar biasa selama masa jayanya menempatkannya di antara dewa-dewa abadi tinju.
Beberapa penghargaan terbesarnya antara lain:
- Anggota kelas perdana Hall of Fame Tinju Internasional pada 1990
- Presidential Medal Of Freedom (2005)
- Golden Gloves
- Olympic Games
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Wabah Antraks Serang Rusia, 62 Orang Meninggal
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.