Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 di Indonesia Selama April dan Prediksi Bulan Mei

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Petugas kesehatan memeriksa tunawisma di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (1/5/2020). Penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang ditampung terdiri dari pengemis, pemulung, pengamen, juru parkir liar, orang terlantar, ODMK (orang dengan masalah kejiwaan), dan lainnya.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Kasus virus corona Covid-19 di Indonesia masih menunjukkan angka peningkatan. Sampai bulan April 2020 berakhir, Indonesia mencatatkan total kasus positif Covid-19 sebanyak 10.118 kasus dan telah melakukan tes sebanyak 72.351 kali.

Pasien yang masih berada dalam perawatan sebanyak 7.804 orang, sementara yang sudah dinyatakan sembuh berjumlah 1.522 orang. Sementara korban meninggal dunia mencapai 792 orang dengan rasio kematian berada di angka 7,8 persen.

Data tersebut diperoleh dari laman kawalcovid19.id (1/5/2020). 

Baca juga: Pemerintah Prediksi Kepulangan WNI Jelang Lebaran Masih Banyak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Provinsi dengan kasus terbanyak

DKI Jakarta berada di urutan pertama provinsi dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak di Indonesia. Ibukota mencatat adanya 4.175 kasus positif, 486 pasien yang dinyatakan sembuh dan 371 orang korban meninggal.

Jawa Barat berada di posisi kedua dengan total kasus sebanyak 1.012 kasus, 143 pasien dinyatan sembuh dan 83 orang korban meninggal.

Jawa Timur menempati urutan ketiga dengan jumlah kasus positif sebanyak 958 kasus, 157 pasien berhasil sembuh dan 96 pasien meninggal.

Jawa Tengah yang berada di urutan keempat, mencatat total kasus positif Covid-19 sebanyak 724 kasus, dengan 102 orang pasien dinyatakan sembuh dan 59 orang meninggal dunia.

Sulawesi Selatan menempati urutan kelima dengan total kasus positif Covid-19 sebanyak 491 kasus, 122 pasien berhasil sembuh sementara 37 orang dinyatakan meninggal dunia.

5 Provinsi dengan rasio kematian tertinggi

Sumatera Utara menjadi provinsi dengan rasio kematian akibat Covid-19 tertinggi di Indonesia, yakni sebesar 11,1 persen. Terdapat 117 kasus positif, 41 pasien berhasil sembuh dan 13 orang meninggal dunia.

Lampung menempati urutan kedua dengan rasio kematian akibat Covid-19 sebesar 10,9 persen. Terdapat 46 kasus positif, 13 pasien berhasil sembuh dan 5 orang meninggal dunia. 

Baca juga: Soal Prediksi Akhir Pandemi Corona, Modelling Kebijakan dan Tes Covid-19...

Banten menempati urutan ketiga dengan rasio kematian akibat Covid-19 sebesar 10,1 persen. Terdapat 404 kasus positif, 34 pasien berhasil sembuh dan 41 orang meninggal dunia. 

Sumatera Barat berada di posisi keempat dengan rasio kematian akibat Covid-19 sebesar 10,1 persen. Terdapat 148 kasus positif, 25 pasien berhasil sembuh dan 15 orang meninggal dunia.

Kepulauan Riau berada di posisi kelima dengan rasio kematian akibat Covid-19 sebesar 10,1 persen. Terdapat 89 kasus positif, 11 pasien berhasil sembuh dan 9 orang meninggal dunia. 

5 Hari penambahan kasus baru terbanyak

Selama bulan April, tercatat ada lima hari yang mengalami lonjakan kasus positif yang cukup banyak. Pertama terjadi pada Minggu, 12 April 2020 dengan adanya penambahan 399 kasus baru.

Kemudian, pada Jumat, 17 April 2020 dengan adanya penambahan 407 kasus baru. Lalu pada Jumat, 24 April 2020 terjadi penambahan 436 kasus baru.

Pada Sabtu, 25 April 2020 penambahan kasus sedikit berkurang bila dibandingkan dengan hari sebelumnya. Terdapat 396 kasus baru pada 25 April 2020.

Pada Selasa, 28 April 2020 terdapat penambahan 415 kasus baru.

Baca juga: Tanggapan Ahli UI Soal Prediksi Corona di Indonesia Berakhir Juni

Prediksi tren kasus di bulan Mei

Pada bulan Mei, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia secara nasional diprediksi masih akan meningkat.

Peningkatan, terutama akan terjadi di daerah-daerah karena adanya perpindahan penduduk, khususnya dari DKI Jakarta yang merupakan pusat penyebaran Covid-19 di Indonesia.

"Hal ini karena adanya arus pendatang ke daerah asal ditambah dengan makin bertambahnya kasus-kasus akibat adanya penyebaran lokal dari beberapa kluster yang sudah menyebar sebelumnya. Seperti yang terjadi di Gowa," kata Dicky Budiman, epidemiolog dari Griffith University Australia

Sehingga Dicky menyebut perlu adanya penguatan sektor medis di daerah-daerah, tidak hanya dari segi fasilitas kesehatan tetapi juga peningkatan tes dan pelacakan kontak.

"Selain itu saya sarankan isolasinya terpusat saja. Disediakan oleh pemda. Jangan di rumah," kata Dicky.

Untuk menekan kemungkinan agar Orang Dalam Pantauan (ODP) yang diisolasi kabur dari pusat isolasi, Dicky menekankan pentingnya pendampingan secara psikologis terhadap mereka yang diisolasi.

"Isolasi terpusat harus dilengkapi dukungan lainnya seperti psikis dan edukasi, agar mereka (ODP) paham dan tenang. Ketidaktahuan menyebabkan masyarakat panik, dan tidak taat," kata Dicky.

Baca juga: Epidemiolog: Cuaca dan Geografis Indonesia Tak Signifikan Hambat Penyebaran Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi