Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Virus Corona Dunia 2 Mei: 3,4 Juta Orang Terinfeksi, 1,08 Juta Orang Sembuh

Baca di App
Lihat Foto
AFP/HECTOR RETAMAL
Orang-orang mengenakan pakaian pelindung diri melintas di Bandara Tianhe yang baru dibuka kembali di Wuhan, Hubei, China, Rabu (8/4/2020). Ribuan orang bergegas meninggalkan Wuhan setelah otoritas mencabut kebijakan lockdown selama lebih dari dua bulan di lokasi yang diketahui sebagai episenter awal virus corona tersebut.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Sejak diidentifikasi pertama kali pada akhir Desember 2019, penyebaran irus corona masih terus berlangsung. 

Melansir data di laman Worldometers, hingga Sabtu (2/5/2020), jumlah kasus Covid-19 di dunia adalah sebanyak 3.396.168 (3,4 juta) kasus.

Dari jumlah tersebut, 239.376 orang meninggal dunia. Sementara itu, 1.079.572 (1,08 juta) pasien telah dinyatakan sembuh.

Adapun, kasus yang masih aktif hingga kini berjumlah 2.077.220 kasus, yaitu 2.025.888 pasien dengan kondisi ringan dan 51.332 pasien dengan kondisi serius. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus terbanyak masih dicatatkan di AS, yaitu dengan lebih dari 1 juta kasus. Demikian pula dengan kasus kematian yang telah melebihi angka 60.000 kasus.

Baca juga: Prediksi Puncak Pandemi dan Waspada Gelombang Kedua Virus Corona di Indonesia

Berikut adalah perkembangan terbaru dari pandemi virus corona di beberapa negara di dunia:

Indonesia

Pada Jumat (1/5/2020), ada 433 kasus baru Covid-19 yang kembali diumumkan oleh Pemerintah Indonesia.

Penambahan kasus baru ini membuat total kasus virus corona di Indonesia menjadi sebanyak 10.551 kasus.

Dari jumlah tersebut, 1.591 pasien telah dinyatakan sembuh dan 800 orang meninggal dunia.

Kasus-kasus ini telah tersebar di 34 provinsi dan 318 kabupaten/kota di Indonesia.

Adapun jumlah ODP yang terdata adalah sebanyak 233.120 orang dan jumlah PDP 22.123 orang.

Untuk menangani dan menahan penyebaran pandemi lebih luas, pemerintah telah melakukan berbagai upaya, baik dari pemerintah pusat maupun daerah.

Hingga kini, ada 3 provinsi dan 22 kabupaten/kota yang telah menerapkan aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di tengah pandemi virus corona yang masih berlangsung.

Baca juga: Ridwan Kamil: PSBB Jawa Barat Disetujui Kemenkes, Berlaku Mulai 6 Mei

India

Melansir CNN, Pemerintah India telah memperpanjang penguncian (lockdown) wilayahnya hingga dua minggu ke depan, tepatnya sampai 17 Mei 2020.

Namun, ada pengecualian untuk area dan aktivitas tertentu. 

Sebelumnya, lockdown direncanakan berakhir pada 3 Mei 2020.

Perpanjangan masa lockdown ini berarti bahwa sebagian besar perjalanan, baik melalui udara atau pun darat, akan terus dilarang. Selain itu, semua sekolah dan perguruan tinggi akan tetap ditutup.

Kementerian Dalam Negeri India hanya akan mengizinkan perjalanan dengan tujuan tertentu.

Dalam beberapa hari terakhir, pemerintah telah mengatur transportasi bagi para pekerja migran, pelajar, maupun wisatawan untuk melakukan perjalanan pulang ke rumah mereka. 

Selama lockdown ini, pemerintah juga melarang individu yang melakukan perjalanan tidak penting mulai dari pukul 7 malam hingga 7 pagi waktu setempat. 

Otoritas setempat pun telah diminta untuk mengeluarkan larangan pertemuan bagi lebih dari 4 orang.

Hingga Sabtu (2/5/2020), jumlah kasus virus corona di India adalah sebanyak 37.257 kasus dengan 1.223 orang meninggal dunia dan 10.007 pasien telah dinyatakan sembuh.

Baca juga: Mudik Jalan Kaki Sejauh 321 Km Saat Lockdown, Bocah di India Meninggal Dunia

China

Provinsi Hubei akan menurunkan tingkat respons darurat virus corona dari level tertinggi pada hari ini, 2 Mei 2020.

Keterangan ini disampaikan oleh Wakil Gubernur Hubei Yang Yunyan seperti dikutip dari CNN, Jumat (1/5/2020).

Sebelumnya, Provinsi Hubei merupakan wilayah yang terdampak sangat buruk karena virus corona.

"Pada dasarnya, kami telah menahan penyebaran epidemi ini" kata Yang dalam konferensi pers, Jumat (1/5/2020).

Kondisi ini terjadi setelah diberlakukannya penguncian kota yang ketat dan perawatan cepat untuk pasien.

Penurunan level respons darurat ini baru pertama kali dilakukan sejak tanggal 24 Januari 2020.

Meski demikian, Yang tetap mengimbau masyarakat untuk tinggal di rumah dan menghindari perkumpulan dengan banyak orang. 

Ia mengatakan, fokus pemerintah kini bergeser untuk mengontrol lonjakan domestik dan kasus-kasus impor serta mengawasi tempat-tempat kerja yang besar dan kelompok-kelompok tertentu. 

Secara nasional, China juga tidak lagi masuk ke dalam 10 besar kasus terbanyak virus corona di dunia.

Hingga Sabtu (2/5/2020) pagi, jumlah total kasus virus corona yang telah dikonfirmasi oleh China adalah sebanyak 82.874 kasus dengan 4.633 kematian dan 77.642 pasien sembuh.

Baca juga: Pertama Kalinya Provinsi Hubei, di Luar Wuhan, Melaporkan Nol Kasus Baru Virus Corona

KOMPAS.com/AKbar Bhayu Tamtomo Infografik: Wabah Virus Corona, Siapa yang Perlu Periksa ke Rumah Sakit?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi