KOMPAS.com - Arab Saudi mulai membuka atau melonggarkan aturan lockdown secara perlahan.
Toko retail dan pusat perbelanjaan di Saudi mulai Rabu (29/4/2020) kemarin telah beroperasi untuk publik dari pukul 9 pagi sampai 5 sore waktu setempat.
Hal tersebut dibenarkan oleh Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel. Pelonggaran itu diberlakukan hingga tanggal 20 Ramadhan 1441 H.
Namun, lockdown penuh masih diberlakukan untuk kota Mekah dan Madinah.
"Kecuali Mekkah dan Madinah, keduanya masih full lockdown selama 24 jam," kata Agus saat dihubungi Kompas.com (2/5/2020).
Baca juga: Longgarkan Lockdown, Ini Catatan Kasus Virus Corona di Arab Saudi
Lebih dari 20.000 kasus
Berdasarkan rekapitulasi data kasus Covid-19 yang dihimpun oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Riyadh, sampai tanggal 1 Mei 2020 total kasus positif Covid-19 di Arab Saudi adalah sebanyak 24.097 kasus, termasuk 1.344 kasus baru.
Korban meninggal dunia mencapai 169 orang sedangkan pasien yang dinyatakan sembuh berjumlah 3.555 orang.
Agus juga menyampaikan, saat ini ada 75 orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang dikonfirmasi positif Covid-19 di Arab Saudi.
Sebanyak 61 WNI menjalani karantina dan delapan orang dinyatakan sembuh, sementara korban meninggal dunia berjumlah enam orang.
Aturan ketat masih berlaku
Meskipun ada sedikit pelonggaran lockdown, namun aturan ketat masih diberlakukan otoritas Arab Saudi untuk menahan laju penyebaran virus corona.
Para pembeli toko ritel dan pengunjung pusat perbelanjaan diwajibkan untuk menjalani pemeriksaan suhu tubuh sebelum memasuki toko dan mal.
Bila ada pengunjung yang suhu tubuhnya melebihi 38 derajat celcius, maka pengunjung tersebut akan segera dibawa ke pusat medis terdekat.
Baca juga: Pandemi Corona, Arab Saudi: Shalat Tarawih dan Shalat Idul Fitri Dilakukan di Rumah
Selain itu, juru bicara Menteri Perdagangan dan Investasi Arab Saudi, Abdulrahman Al-Hussein mengatakan perusahaan komersil diwajibkan untuk mengecek suhu tubuh para pelanggan dan pegawai mereka sebelum jadwal kerja mereka.
"Tidak diperkenankan untuk mencoba produk kosmetik dan parfum, serta elevator ditutup dan menerapkan tanda social distancing di lantai," ujar dia seperti diberitakan Kompas.com (2/5/2020).
Selain itu, anak di bawah 15 tahun tidak diperkenankan masuk ke pusat perbelanjaan. Termasuk orang lanjut usia dan orang dengan penyakit kronis seperti sakit jantung, paru-paru, ginjal dan imunitas juga diminta untuk tetap tinggal di rumah.
Meski telah mulai longgar, kafe dan restoran masih ditutup, begitu pula ruang ganti pakaian dan tempat shalat.
Berkat teknik uji virus yang variatif
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Saudi telah melacak dan mengobati kasus penyakit virus corona melalui ragam teknik pengujian virus.
Hal itu yang memungkinkan Kerajaan Saudi melonggarkan lockdown atau pembatasan tertentu selama Ramadhan.
"Kami menandai area geografis atau area penduduk yang memiliki kemungkinan besar penyebaran virus. Mereka ditangani dengan menerapkan tindakan-tindakan pencegahan yang kemudian diperlakukan sebagai area terkonsentrasi. Pada akhirnya akan melindungi daerah di sekitar mereka," kata juru bicara kementerian kesehatan Dr Mohammed Al-Abd Al-Aly.
Baca juga: Arab Saudi Tangguhkan Transportasi Publik Demi Cegah Virus Corona
Kasus Covid-19
Dari 1.344 kasus infeksi virus corona yang dicatat pada Jumat (1/5/2020), 17 persen di antaranya adalah warga Arab Saudi dan 83 persennya berasal dari kalangan ekspatriat.
Total kasus infeksi keseluruhan 24.097. Al-Aly kemudian juga mengumumkan 392 kasus pemulihan dan kematian sejumlah 7 orang.
Kematian baru akibat Covid-19 di Arab Saudi terjadi pada pria Saudi dan enam ekspatriat dari Mekah dan Jeddah yang berusia antara 46 smpai 75 tahun. Semuanya menderita penyakit kronis.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.