Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkaca dari Vaksin HIV, Bagaimana jika Vaksin Corona Tidak Berhasil Ditemukan?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi social distancing
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Saat ini satu-satunya harapan umat manusia untuk menghentikan pandemi virus corona adalah penemuan vaksin yang bisa memberikan imunitas atas virus tersebut.

Namun, ada sebuah kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi, yakni tidak adanya vaksin yang berhasil dikembangkan.

Jika ini terjadi, alih-alih memusnahkan Covid-19, manusia mungkin malah beradaptasi dan belajar untuk hidup dengannya.

Kota-kota perlahan-lahan akan dibuka kembali dan beberapa kebijakan pencegahan akan dilonggarkan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Bill Gates: Butuh 7 hingga 14 Miliar Vaksin untuk Bebas Virus Corona

Pengujian dan penelusuran fisik akan menjadi bagian dari kehidupan manusia dan perintah untuk mengisolasi diri bukan lagi hal yang mengejutkan bagi masyarakat.

Sistem kesehatan akan berkembang tetapi wabah penyakit ini masih dapat terjadi setiap tahun, diikuti dengan angka kematian global akan terus meningkat.

Kemungkinan ini sangat jarang diungkapkan oleh politisi, yang selalu berbicara secara optimis tentang uji coba vaksin terhadap manusia.

Tetapi, kemungkinan ini ditanggapi dengan sangat serius oleh banyak ahli karena hal ini pernah terjadi beberapa kali sebelumnya.

Baca juga: Tanpa Vaksin Virus Corona, Pebulu Tangkis India Ragu Turnamen Bisa Dilanjutkan

"Ada beberapa virus yang saat ini masih belum ditemukan vaksin untuk melawannya. Kami tidak dapat membuat asumsi mutlak bahwa vaksin corona akan berhasil ditemukan atau jika memang ditemukan, apakah vaksin itu akan lolos dari semua prosedur uji coba," kata Dr David Nabarro, seorang profesor kesehatan global di Imperial College London, dilansir dari CNN International (3/5/2020).

"Masyarakat di mana pun mereka berada saat ini perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi virus corona sebagai ancaman konstan, dan untuk dapat menjalani kehidupan sosial dan aktivitas ekonomi dengan virus di tengah-tengah masyarakat," kata Nabarro.

Baca juga: 3 Alasan Mengapa Pembuatan Vaksin Corona Butuh Waktu yang Lama

Sebagian besar ahli yakin bahwa vaksin virus corona penyebab Covid-19 akan berhasil dikembangkan. Sebab, tidak seperti penyakit sebelumnya seperti HIV dan malaria, virus corona tidak bermutasi dengan cepat.

Keyakinan tersebut diungkapkan oleh banyak ahli, termasuk direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional Amerika Serikat Dr. Anthony Fauci yang menyebut vaksin akan berhasil dikembangkan dalam waktu satu tahun hingga 18 bulan.

Baca juga: Ada 90 Vaksin Covid-19 yang Diteliti, Berikut Desain dan Lama Pengerjaannya

Kehidupan tanpa vaksin corona

Jika vaksin untuk virus corona penyebab Covid-19 benar-benar gagal dikembangkan dan ditemukan, maka kehidupan akan berjalan kembali, namun dengan cara yang sangat berbeda dari saat sebelum pandemi terjadi.

Para ahli juga memperkirakan perubahan permanen dalam pola kerja sehari-hari. Bekerja dari rumah akan menjadi standar baru bagi para karyawan.

Baca juga: Plasma Darah Pasien Sembuh Virus Corona Dijual sebagai Vaksin Pasif di Pasar Gelap Online

Perusahaan diharapkan untuk mengatur jadwal kerja karyawannya sehingga mereka tidak perlu masuk kantor setiap hari, guna menghindari kemungkinan penyebaran Covid-19.

Tes dan pelacakan kontak akan menjadi sangat penting jika manusia memang harus hidup berdampingan dengan Covid-19 dan kebijakan lockdown bisa diberlakukan kapan saja ketika wabah kembali menyerang.

"Dari waktu ke waktu akan ada serangan wabah dan saat itu terjadi kebijakan social distancing akan diberlakukan baik secara lokal maupun nasional." kata Nabarro.

Baca juga: Perusahaan Jerman Mulai Uji Coba Vaksin Virus Corona pada Manusia

Berkaca pada kegagalan vaksin HIV

Pada 1984, Sekretaris Layanan Kesehatan dan Kemanusiaan AS Margaret Heckler mengumumkan pada konferensi pers di Washington, DC, bahwa para ilmuwan telah berhasil mengidentifikasi virus yang kemudian dikenal sebagai Human Immunodeficiency Virus (HIV).

Saat itu, vaksin untuk pencegahan diprediksi akan siap menjalani uji coba dalam waktu dua tahun.

Hampir empat dekade telah berlalu dan terdapat 32 juta kematian akibat HIV, dunia masih belum mendapatkan vaksin tersebut.

Upaya penemuan vaksin HIV memang tidak berakhir di tahun 1980-an. Pada 1997, Presiden Bill Clinton menantang Amerika Serikat untuk membuat vaksin HIV dalam satu dekade.

Baca juga: Update Corona di Riau: 53 Kasus Positif, 26 Pasien Sembuh

Tiga belas tahun telah berlalu dan para ilmuwan berkata bahwa masih butuh sekitar 10 tahun lagi untuk menemukan vaksin tersebut.

Kesulitan dalam menemukan vaksin HIV disebabkan oleh sifat unik dari HIV/AIDS itu sendiri. Virus HIV mampu bermutasi dengan cepat dalam tubuh manusia, sekaligus pada saat yang sama menurunkan kekebalan tubuh seseorang.

Karena virus corona penyebab Covid-19 tidak memiliki sifat unik tersebut, para ahli umumnya lebih optimis bahwa vaksin untuk virus corona akan berhasil ditemukan.

Baca juga: Benarkah Lesi Ungu di Kaki adalah Gejala Baru Corona? Ahli Selidiki

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: CNN
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi