Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Virus Corona di ASEAN: Singapura Kasus Tertinggi, Malaysia Terbanyak Sembuh

Baca di App
Lihat Foto
aseanpost
Kasus virus corona di ASEAN 3 Mei 2020
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Upaya penanganan infeksi virus corona di berbagai negara di dunia masih terus dilakukan.

Melansir data dari laman Worldometers, hingga Minggu (3/5/2020) petang, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 3.478.152 kasus.

Berdasarkan pantauan dari laman tersebut, terdapat lima negara dengan jumlah kasus cukup tinggi untuk wilayah Asia Tenggara.

Singapura menjadi negara dengan jumlah kasus terbanyak, disusul secara berturut-turut oleh Indonesia, Filipina, Malaysia dan Thailand.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelima negara tersebut mencatat total kasus infeksi sebanyak 47.887 kasus dan korban meninggal dunia mencapai 1.628 orang, sementara pasien yang berhasil sembuh sebanyak 11.589 orang.

Berikut adalah perkembangan terkini dari penanganan kasus Covid-19 di lima negara tersebut.

Baca juga: Dampak Covid-19, Harga Rumah Singapura Turun 1 Persen

Singapura

Negara Merlion ini mencatat ada 18.205 kasus infeksi virus corona di negaranya. Sebanyak 17 orang dinyatakan meninggal dunia sementara 1.347 pasien berhasil sembuh.

Sementara itu, diberitakan Kompas.com (2/5/2020) Singapura mengumumkan akan melonggarkan kebijakan lockdown parsial atau circuit breaker mulai pekan depan.

Pelonggaran dilakukan setelah menurunnya kasus infeksi komunal Covid-19 dalam seminggu terakhir.

Kasus infeksi komunal ini hanya dihitung dari kasus di masyarakat Singapura, tanpa memasukkan kasus di asrama pekerja asing.

Data terbaru menunjukan rataan kasus infeksi komunal virus corona turun setengah, dari rata-rata 25 kasus menjadi 12 kasus per minggu.

Singapura menunjukan kemajuan, namun angka infeksi komunal belum turun ke level satu digit.

"Pemerintah memutuskan menerapkan kelonggaran, namun belum semua pembatasan dapat dicabut dalam waktu bersamaan,” ujar Menteri Pembangunan Nasional yang juga Ketua Gugus Tugas Covid-19, Lawrence Wong, Sabtu siang (2/5/2020).

Baca juga: UPDATE 3 Mei: Jumlah ODP 236.369 dan PDP 23.130 Orang

Indonesia

Indonesia menjadi negara kedua di ASEAN dengan jumlah kasus infeksi virus corona terbanyak. Terdapat 11.192 kasus infeksi virus corona di Indonesia dengan korban meninggal mencapai 845 dan 1.876 pasien dinyatakan sembuh.

Diberitakan Kompas.com (3/5/2020) Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro, mengatakan, pemerintah saat ini tengah mengembangkan produksi perangkat atau kit PCR (polymerase chain reaction) dan uji cepat (rapid test) untuk penyakit infeksi pernapasan Covid-19.

Pengembangan itu dilakukan pemerintah melalui konsorsium yang melibatkan sejumlah universitas dan lembaga.

Rapid test kit akan lebih dulu diproduksi. Ditargetkan, minggu depan produksi perangkat itu sudah bisa berjalan.

"Di mana diperkirakan minggu depan pada tanggal 8 Mei kira-kira kami sudah bisa melihat 10.000 produksi tes kit pertama," kata Bambang di Graha BNPB, Jakarta Timur, Minggu (3/5/2020).

Filipina

Filipina mencatat 9.223 kasus infeksi virus corona di negaranya dengan korban meninggal mencapai 607 orang dan 1.214 pasien berhasil sembuh.

Untuk menekan laju penyebaran virus corona, Filipina telah menerapkan lockdown dengan aturan ketat.

Namun, langkah ini mendapat sorotan dari PBB terutama karena terjadinya kasus kekerasan oleh otoritas setempat selama masa lockdown.

Seperti diberitakan Kompas.com (30/4/2020) Lebih dari 30 ribu orang telah ditahan karena melanggar jam malam dan karantina, yang masih akan berlangsung paling tidak selama dua minggu lagi.

Baca juga: Lockdown Ketat di Filipina Potensi Timbulkan Gejolak Sosial

Aktivis HAM menyebut, beberapa petugas melakukan tindakan berlebihan saat menerapkan aturan lockdown. Organisasi Human Rights Watch mengecam hukuman yang diberikan kepada mereka yang melanggar aturan 'lockdown'.

"Sebagai contoh, kita lihat ada polisi lokal yang memasukkan pelanggar aturan ke kandang anjing atau peti mati," kata Carlos Conde dari Human Rights Watch kepada ABC.

Sejauh ini Human Rights Watch (HRW) sudah menemukan lima kasus di mana orang dimasukkan ke dalam kandang anjing.

Menurut media setempat, polisi yang melakukan hal tersebut sudah meminta maaf di Facebook, dan menghadapi sanksi disiplin dari kantor polisi tempat dia bertugas.

Malaysia

Malaysia mencatat adanya 6.298 kasus infeksi virus corona di negaranya dengan korban meninggal dunia mencapai 105 orang dan pasien yang dinyatakan sembuh mencapai 4.413 orang.

Pandemi virus corona telah berimbas pada suasana Ramadhan di Malaysia setelah pemerintah setempat memutuskan menutup bazar Ramadhan tahunan yang biasa memeriahkan bulan suci tersebut.

Diberitakan Kompas.com (29/4/2020) Pihak berwenang Malaysia telah memberlakukan lockdown hingga pertengahan Mei dan menutup bazar Ramadhan. Bazar ini biasanya dihadiri oleh banyak orang dan menampilkan ratusan kios yang menjual makanan untuk berbuka puasa, atau makanan cepat saji.

Baca juga: KBRI Malaysia Belum Mendapatkan Laporan Soal TKI yang Terkena PHK

Pedagang kaki lima Malaysia sangat terpukul oleh lockdown, dengan perkiraan kerugian sekitar 50 juta ringgit atau sekitar Rp 176 miliar dari sekitar 100.000 pedagang.

Untuk mengurangi kerugian, beberapa perusahaan telah mengembangkan platform e-bazaar untuk membantu pedagang kaki lima bermitra dengan layanan delivery dan menjangkau lebih banyak pelanggan secara online.

“Di sini kita harus melakukan sedikit penyesuaian karena sebagian besar pedagang terbiasa berjualan di pinggir jalan. Beralih ke sistem online atau bertransaksi non-tunai akan menjadi sesuatu yang baru bagi mereka," kata Rosli Sulaiman, Presiden Asosiasi Pedagang Melayu dan Pedagang Melayu Malaysia.

Thailand

Thailand menjadi negara kelima dengan jumlah kasus infeksi virus corona terbanyak di Asia Tenggara. Tercatat ada 2.969 kasus dengan 54 kematian dan 2.739 pasien dinyatakan sembuh di negeri Gajah Putih tersebut.

Diberitakan Kompas.com (2/5/2020) Raja Thailand Maha Vajiralongkorn dan Permaisuri Ratu Suthida dilaporkan mengecek produksi Alat Pelindung Diri (APD) yang dibuat militer.

Kunjungan itu terjadi beberapa pekan sejak kabar kontroversial di mana sang raja berlindung dari virus corona di hotel mewah di Jerman bersama 20 selir.

Raja Thailand yang juga bergelar Rama X itu terlihat berkunjung ke resimen Pengawal Dekat Kerajaan yang berlokasi di Bangkok.

Dalam foto yang dirilis dilansir Daily Mail Jumat (1/5/2020), panglima militer Jenderal Apirat Kongsompong membungkuk di hadapan Raja Vajiralongkorn.

Baca juga: Virus Corona, Raja Thailand dan Permaisuri Cek Produksi APD

Nampak sang raja dan Permaisuri Suthida mengenakan pakaian training berwarna biru gelap bergaris merah, di mana Ratu Suthida di depan mesin jahit.

Bahkan, permaisuri yang merupakan istri keempat Raja Maha Vajiralongkorn itu menjahit sendiri masker sebelum menyerahkannya kepada sang suami.

(Sumber: Kompas.com/Ericssen, Fitria Chusna Farisa | Editor: Aditya Jaya Iswara, Egidius Patnistik, Miranti Kencana Wirawan, Virdita Rizki Ratriani, Ardi Priyatno Utomo)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi