Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ferdian Paleka dan Deretan Prank yang Berakhir Penjara hingga Kematian

Baca di App
Lihat Foto
Bidik layar Instagram @infobandungkota
Dua Youtuber Paleka Present, Tubagus dan Ferdian Paleka.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Youtuber Ferdian Paleka menjadi sorotan setelah aksi pranknya yang tidak terpuji terhadap transpuan atau waria viral di media sosial.

Dia bersama teman-temannya mengerjai sejumlah waria di Bandung dengan berpura-pura membagikan sembako.

Namun bungkusan yang diberikan Ferdian kepada sejumlah waria tersebut berisi batu dan sampah.

"Jadi kita mau survei waria, mereka ada atau enggak di bulan puasa ini," kata dia dalam video tersebut, dikutip Minggu (3/5/2020).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi tersebut mendapatkan kecaman banyak pihak karena dinilai merendahkan derajat sesama manusia.

Baca juga: Aksi YouTuber Ferdian Paleka Prank Kasih Sembako Sampah ke Waria Tuai Kecaman

Sebelum Ferdian, sejumlah youtuber juga pernah melakukan prank, dari yang berakhir dengan permintaan maaf, tuntutan penjara bahkan hingga kematian.

Prank batalkan puasa upah Rp 10 juta

Pemilik akun YouTube hasanjr11 menggunggah video aksinya yang menawarkan makanan pizza ke beberapa warga agar membatalkan puasanya.

Dia berjanji akan memberikan uang Rp 10 juta kepada orang yang telah membatalkan puasanya.

Pada akhirnya video tersebut menjadi sorotan publik hingga menjadi bahan pembicaraan di media sosial. Aksi YouTuber tersebut mendapatkan kritik tajam dari netizen.

Setelah dihujat warganet, youtuber yang memiliki 4,95 juta subscriber itu mengeluarkan video permintaan maaf.

"Saya hasanjr11, saya mau minta maaf ke seluruh masyarakat atas salah satu video YouTube saya yang tidak pantas," kata Hasanjr11, Selasa (28/4/2020).

Baca juga: YouTuber Hasanjr11 Minta Maaf Usai Tawarkan Rp 10 Juta untuk yang Batalkan Puasa

Prank virus corona berakhir penjara

Sebuah video yang tayang di 'kara.prank' menunjukkan seorang pria yang masuk ke dalam transportasi umum di Moskwa.

Pria ini masuk memakai masker wajah dan jatuh tidak sadarkan diri. Perbuatannya tentu saja hanya gurauan alias prank.

Tak lama dia ditangkap oleh kepolisian Moskwa dan ditahan dengan ancaman 5 tahun penjara.

Video prank itu tayang pada awal Februari 2020 silam.

"Satu orang telah ditangkap. Kami sedang mencari yang lainnya," ungkap juru bicara kepolisian, Irina Volk.

Tersangka yang diidentifikasi bernama Karomat Dzhaborov harus meringkuk di penjara dengan tuduhan kasus kriminalitas.

Baca juga: Lakukan Prank Korban Virus Corona di Rusia, Pria ini Dipenjara 5 Tahun

Prank virus corona di NTB

Ditreskrimsus Polda NTB menangkap 6 pelaku yang membuat video prank virus corona. Enam pelaku tersebut yakni RH alias KM (21), AC (22), IS (22) FM (22), IS (29) dan GF (17) ditangkap pada Minggu (8/3/2020).

Adapun ke-6 orang tersebut berbagi peran, dimana RH sebagai kamerawan dan editor, FM sebagai asisten kamerawan, AM sebagai aktor yang baru pulang dari China, IS sebagai aktor warga sekitar, GF sebagai aktor korban.

Seorang di antaranya kemudian berpura-pura baru pulang dari China. Dengan memakai masker, kemudian berpura-pura bersin.

Kemudian dua rekan yang ada di dekatnya menggelepar hingga jatuh ke lantai seolah langsung tertular virus. Video itu sempat viral dan meresahkan masyarakat.

Baca juga: Buat Video Prank Corona di Sumbawa, 6 Pelaku Minta Maaf

Prank pengemis Oreo dipenjara 15 bulan

Kanghua Ren, YouTuber yang dikenal dengan nama channel ReSet, divonis hukuman penjara 15 bulan oleh pemerintah Spanyol.

Dia juga didenda sebesar 20.000 euro atau sekitar Rp 318 juta karena video prank. Tak berhenti di situ, channel YouTube Ren yang telah memiliki 1,2 juta subscriber itu dibekukan selama lima tahun.

Kesalahan bocah 19 tahun itu adalah membuat video "prank", di mana ia sengaja memberikan biskuit Oreo kepada seorang pengemis jalanan, Januari 2017 lalu. 

Alih-alih biskuit Oreo berisikan krim, Ren menggantinya dengan pasta gigi yang kebetulan teksturnya hampir sama.

Pengemis berumur 52 tahun tersebut pun dibayar 20 euro (Rp 318 ribu) oleh Ren agar memakan Oreo tersebut.

Sontak, pengemis jalanan itu pun memuntahkan biskuit berisi pasta gigi itu ketika memakannya. Ia mengaku tidak pernah diperlakukan seburuk ini semasa hidupnya.

Di video itu, Ren pun turut melontarkan beberapa patah kata kepada para viewers-nya terkait keusilannya.

"Mungkin aku terlalu usil, namun lihat sisi positifnya, ini (Oreo berisi pasta gigi) akan membersihkan giginya. Saya rasa ia (pengemis) tidak pernah membersihkannya (gigi) karena ia miskin," ujar dia.

Baca juga: Bikin Video Prank Oreo, YouTuber Dipenjara 15 Bulan

Prank berujung kematian

Sebuah pengadilan di Negara Bagian Minnesota, Amerika Serikat, Rabu (14/3/2018), menjatuhkan hukuman 6 bulan penjara kepada seorang YouTuber.

Monalisa Perez (20), nama YouTuber itu, dihukum setelah aksinya yang diunggah ke situs berbagi video itu mengakibatkan tewasnya sang kekasih, Pedro Ruiz (22).

Dalam video terakhirnya, Pedro mencoba meyakinkan Monalisa untuk menembaknya dari jarak sekitar 3 meter dengan sebuah pistol Desert Eagle kaliber 50 milimeter.

Untuk menahan terjangan peluru, Pedro akan memegang sebuah buku setebal 3,8 sentimeter di dadanya.

Dengan video yang sudah dalam posisi merekam dan orang-orang yang melintas di jalanan menonton, Monalisa yang saat itu tengah mengandung anak keduanya menarik pelatuk.

Peluru melesat dan menerjang buku tebal yang dipegang Pedro di depan dadanya. Naas, teorinya tak terbukti, peluru itu terus menerjang hingga ke sisi lain buku dan menembus dada pemuda tersebut.

Pedro terjengkang, jatuh, dan tewas seketika.

Baca juga: Aksi Prank Berujung Maut, YouTuber Dihukum Penjara

(Sumber: Kompas.com/Baharudin Al Farisi, Bill Clinten, Idham Khalid | Editor: Ervan Hardoko, Kurnia Sari Aziza, Miranti Kencana Wirawan, Robertus Belarminus, Reska K. Nistanto)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi