KOMPAS.com - Beberapa hari terakhir, banyak pelanggan mengeluhkan tagihan listrik yang tiba-tiba naik sampai 30 persen.
Sejumlah warga mengaku bahwa kenaikan itu terjadi meski konsumsi listrik terbilang normal dan sama dengan bulan sebelumnya.
Menanggapi hal itu pihak PLN menegaskan bahwa tak ada kenaikan tarif listrik sejak 2017.
"Kami pastikan saat ini tidak ada kenaikan listrik, harga masih tetap sama dengan periode tiga bulan sebelumnya. Bahkan sejak tahun 2017 tarif listrik ini tidak pernah mengalami kenaikan," tutur Executive Vice President Corporate Communcation and CSR, I Made Suprateka.
Baca juga: Berikut Analisis YLKI soal Membengkaknya Tarif Listrik yang Dikeluhkan Masyarakat
Di Indonesia, tarif listrik untuk non-subsidi dikategorikan menjadi dua, yaitu kategori 900 VA dan 1300 VA ke atas.
Tarif listrik untuk kategori 900 VA sebesar Rp 1.352 per kWh, sementara tarif kategori 1300 VA ke atas sebesar Rp 1.467 per kWh, sesuai ketentuan PLN.
Lantas, bagaimana dengan tarif listrik di negara-negara Asia Tenggara lainnya? Berikut gambarannya:
Listrik Rumah Tangga
Dilansir dari Globalpetrolprice.com, Malaysia menjadi negara dengan tarif listrik termurah di Asia Tenggara dengan 0,056 dollar AS atau sekitar Rp 848 per kWh (kurs satu dollar hari ini = Rp 15.152).
Laos menjadi negara Asia Tenggara dengan tarif listrik termurah kedua dengan 0,065 dollar AS atau sekitar Rp 984 per kWh.
Sementara Vietnam menduduki negara yang memiliki tarif listrik termurah ketiga dengan biaya 0,080 dollar AS atau sekitar Rp 1.212 per kWh.
Berdasarkan data dalam situs tersebut, Indonesia menempati peringkat keempat dengan tarif 0,095 dollar AS atau sekitar Rp 1.467 per kWh.
Baca juga: Tarif Listrik PLN Tidak Naik, Ini Rincian Tarif Listrik 2020 per Golongan
Berikut data lengkapnya:
- Malaysia: 0,056 (sekitar Rp 848) per kWh
- Laos: 0,065 (sekitar Rp 984) per kWh
- Vietnam: 0,080 (sekitar Rp 1.212) per kWh
- Indonesia: 0,095 (sekitar Rp 1.467) per kWh
- Thailand: 0,117 (sekitar Rp 1.772) per kWh
- Kamboja: 0,150 (sekitar Rp 2.272) per kWh
- Singapura: 0,182 (sekitar Rp 2.757) per kWh
- Filipina: 0,189 (sekitar Rp 2.863) per kWh
Tak ada data tarif listrik untuk negara Brunei Darussalam, Myanmar, Timor Leste dalam laman tersebut.
Perlu diketahui, data itu diambil pada September 2019. Sebagai bandingan, rata-rata tarif listrik rumah tangga dunia saat itu adalah 0,13 dollar AS atau sekitar Rp 1.969 per kWh.
Listrik Industri
Sedangkan untuk tarif listrik kategori industri, Indonesia menjadi negara dengan tarif listrik termurah di Asia Tenggara.
Tercatat besaran tarif listrik industri di Indonesia adalah 0,067 dollar AS atau sekitar Rp 1.035 per kWh.
Baca juga: Pelanggan PLN 900 VA dan 1.300 VA Bisa Dapat Diskon Listrik, Berikut Syarat dan Caranya
Singapura menjadi negara dengan tarif listrik indusi termahal di Asia Tenggara dengan tarif 0,146 dollar AS atau sekitar Rp 2.212.
Berikut daftar tarif listrik kategori industri lengkapnya:
- Indonesia: 0,067 (sekitar Rp 1.035) per kWh
- Vietnam: 0,075 (sekitar Rp 1.136) per kWh
- Malaysia: 0,099 (sekitar Rp 1.500) per kWh
- Thailand: 0,115 (sekitar Rp 1.742) per kWh
- Filipina: 0,115 (sekitar Rp 1.742) per kWh
- Singapura: 0,146 (sekitar Rp 2.212) per kWh
Namun, data tersebut tak menyebutkan negara Asia Tenggara lainnya.
Perlu diketahui, data itu diambil pada September 2019. Sebagai bandingan, rata-rata tarif listrik rumah untuk industri saat itu adalah 0,12 dollar AS atau sekitar Rp 1.818.
Baca juga: Alami Mimpi Aneh Saat Jalani Karantina? Berikut Penjelasannya...
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.