JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah unggahan di media sosial beberapa hari ini ramai dengan perbincangan masuknya transfer uang Rp 600.000 di rekening Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Ada yang menyebut semua pemilik rekening BRI akan menerima transfer uang yang sama.
Ada pula yang menyatakan sebaliknya. Saat dikonfirmasi, pihak BRI meluruskan informasi yang beredar.
BRI adalah salah satu bank yang ditunjuk sebagai penyalur Bantuan Sosial Tunai (BST) yang merupakan program pemerintah bagi mereka yang terdampak Covid-19 berdasarkan data Kementerian Sosial.
Simak klarifikasinya berikut ini.
Narasi yang beredar
Narasi yang beredar beragam. Ada yang menyebut bahwa semua pemilik rekening BRI akan menerima transfer uang Rp 600.000.
Sejumlah pengguna media sosial membagikan foto pesan notifikasi masuknya transfer uang tersebut, ada pula yang menunjukkan penambahan saldo pada rekeningnya.
Berikut beberapa tangkap layar pengguna yang membagikan informasi soal ini:
Lihat Foto
Klarifikasi BRI
Saat dikonfirmasi, Corporate Secretary Bank BRI Amam Sukriyanto mengatakan, tidak benar bahwa semua pemilik rekening BRI mendapatkan uang Rp 600.000.
Ia mengatakan, BRI ditunjuk sebagai salah satu bank penyalur Bantuan Sosial Tunai (BST) Rp 600.000 dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI.
"Enggak benar, dong. Kan BRI hanya bank penyalur. Yang benar, pemerintah yang bagiin uangnya," ujar Amam saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (3/5/2020).
Selain BRI, bank-bank lain yang tergabung dalam Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) juga ditunjuk sebagai bank penyalur BST.
Ada 528.320 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terdampak Covid-19 akan mendapatkan bansos tunai Rp 600.000.
Untuk BST Tahap 1, besaran yang disalurkan mencapai Rp 316 miliar.
Penyalurannya dilakukan pada 27-29 April 2020 melalui Mass Fund Transfer sebesar Rp 600.000 ke rekening masing-masing penerima yang berhak.
Penjelasan Kementerian Sosial
Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Biro Perencanaan Kementerian Sosial Adhy Karyono menjelaskan, program BST diberikan kepada 9 juta KPM.
Angka 9 juta KPM ini berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Penyaluran BST dilakukan melalui 2 cara, yaitu:
- Melalui PT Pos sebanyak 8 juta KPM
- Transfer top up ke rekening penerima manfaat sebanyak 1 juta KPM.
Menurut Adhy, penerima lewat transfer bank adalah mereka yang sudah melakukan sinkronisasi data DTKS dengan data bank Himbara.
Mereka yang sudah melakukan sinkronisasi DTKS sebanyak 5,8 juta KPM.
Dari hasil pemadanan data, diperoleh rekening yang valid sebanyak 749.948 orang, termasuk di BRI sebanyak 528.144 orang.
Ia mengatakan, sudah ada pemberitahuan kepada penerima manfaat mengenai bantuan sebesar Rp 600.000 ini.
Pemberitahuan dilakukan oleh dinas sosial provinsi dan kabupaten atau kota.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.