Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Asal Mula Nama Panggung Didi Kempot...

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Penyanyi campursari, Didi Kempot saat cek sound sebelum acara program Rosi di Kompas TV di Menara Kompas, Jakarta, Kamis (1/8/2019).
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Seniman campur sari Didi Kempot meninggal dunia di Solo, Jawa Tengah, Selasa (5/5/2020), di RS Kasih Ibu, diduga karena serangan jantung.

Kepergian Didi Kempot sangat mengejutkan dan menjadi duka mendalam bagi para penggemarnya.

Berbagai kisah soal Lord Didi kini menjadi kenangan.

Baca juga: Didi Kempot dalam Kenangan...

Didi Kempot memulai karier musiknya dari menjadi musisi jalanan, hingga kini menjadi legenda dengan ratusan karyanya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Didi memilih nama panggung Didi Kempot?

Penyanyi campursari bernama lengkap Dionisius Prasetyo itu pernah berbagi cerita soal kenapa ia memilih nama "Didi Kempot", yang membawanya menjadi legenda di dunia musik Tanah Air.

Baca juga: Profil Didi Kempot, dari Musisi Jalanan hingga Jadi Legenda...

Asal mula nama "Kempot"

Didi Kempot mengungkapkan, nama belakangnya 'Kempot' merupakan sebuah singkatan.

Hal tersebut dikisahkan Didi saat menjadi bintang tamu dalam acara Ngobam (Ngobrol Bareng Musisi) bersama YouTuber Gofar Hilman di Wedangan Gulo Klopo, Kartosuro, Jawa Tengah, Minggu (14/7/2019).

Didi menyebut bahwa 'Kempot' merupakan singkatan dari 'Kelompok Pengamen Trotoar'.

"Ngamen di jalanan sebelum saya kenal rekaman, saya ngamen di Keprabon dulu pertama kali. Di Solo ada tempat nasi liwet Keprabon, habis itu kami hijrah ke Jakarta coba-coba nasib kumpul di Bundaran Slipi dulu. Di situlah kami buat komunitas, timbullah Kelompok Penyanyi Trotoar," ungkap Didi Kempot.

Baca juga: Didi Kempot dan Ratusan Lagu Patah Hati yang Bikin Ambyar...

Menciptakan 800 lagu

Didi Kempot bisa dibilang sebagai salah satu musisi paling produktif di Indonesia. Dia telah menciptakan 700 sampai 800 buah lagu.

"Saya sudah menciptakan sekitar 700 sampai 800 lagu," kata Didi Kempot.

Bahkan, Didi Kempot "dinobatkan" oleh penggemarnya sebagai Bapak Patah Hati Nasional atau lebih dikenal dengan sebutan Godfather of Broken Heart.

Julukan ini muncul karena hampir sebagian lagu yang diciptakan olehnya bertemakan patah hati, kesedihan, penantian, dan kehilangan.

Sebut saja lagu lawas Stasiun Balapan yang menceritakan sepasang kekasih yang berpisah di Stasiun Balapan Kota Solo, atau lagu Cidro yang menceritakan seseorang yang patah hati karena beda kasta.

Baca juga: Sobat Ambyar dan Sihir Didi Kempot

Serta sederet lagu lainnya yakni,Sewu Kuto, Suket Teki, Pamer Bojo, Banyu Langit, Pantai Klayar, Layang Kangen, serta ratusan lagu lainnya yang sebagian besar menggunakan bahasa Jawa.

Hal ini membuat karya-karyanya tidak hanya enak didengarkan, tetapi juga terasa dekat di hati banyak orang yang mengalami kisah serupa.

Lagu berjudul "Pamer Bojo" yang telah dirilis di tahun 2016 kembali melejit di dunia musik Tanah Air pada tahun 2019.

Didi pun kian tenar di kalangan anak-anak muda.

Anak muda yang sebelumnya malu-malu untuk mendengarkan campursari kini tanpa ragu lagi menjuluki diri mereka sebagai Sobat Ambyar.

Baca juga: VIDEO: Mengenang Didi Kempot, Suatu Sore Bersama Lord Didi...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi