Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Didi Kempot dan Mimpinya Ciptakan 1.000 Lagu soal Daerah di Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Penyanyi campursari, Didi Kempot saat cek sound sebelum acara program Rosi di Kompas TV di Menara Kompas, Jakarta, Kamis (1/8/2019).
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Siapa yang tidak mengenal sosok Didi Kempot? Karya maestro musik campur sari ini banyak dikenal masyarakat dari berbagai kalangan.

Lagu-lagunya mayoritas menceritakan tentang sakit hati kisah asmara yang ditinggal kekasih.

Baca juga: Didi Kempot Didiagnosis Henti Jantung, Apa Penyebab dan Gejalanya?

Namun, di antara cerita sedih yang dibawakan pria bernama Dionisius Prasetyo ini kerap mengambil nama tempat atau daerah di Indonesia sebagai tema lagu yang dibawakannya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cukup banyak judul lagu yang menceritakan tempat di Indonesia telah dicipatakan oleh Didi Kempot. 

Baca juga: Kreativitas Didi Kempot dan Pelajaran Filsafat Eksistensi

Ternyata, legenda yang tutup usia pada umur 53 tahun ini memiliki mimpi untuk membuat 1.000 lagu sejenis.

Hal itu ia benarkan saat menjawab pertanyaan Kompas.com pertengahan tahun lalu.

"Ya mimpinya kayak gitu, sudah saya cicil kok tentang kota, kota, kota. Ya pinginnya seperti itu," kata Didi Kempot.

Baca juga: Jenazah Didi Kempot Diberangkatkan ke Ngawi, Dimakamkan di Desa Majasem

Namun, hingga saat ini jumlah lagu yang telah diciptakannya dengan menyebut nama tempat masih jauh dari mimpinya.

"Kalau yang saya tulis tentang kota belum banyak, sekitar 7-8 lagu. Banyu Langit, itu kan Jogja, I Love You Kebumen, Pantai Klayar Pacitan, Terminal Tirtonadi, Dalan Anyar Ngawi, Trenggalek Nyimpen Tresno, Perawan Kalimantan, Kopi Lampung," sebut Didi sambil mengingat-ingat.

Baca juga: Didi Kempot Tutup Usia, Sempat Ingin Punya Moge

Terinspirasi saat ngamen di Stasiun Balapan 

Dalam wawancaranya bersama Gofar Hilman di acara Ngobam Didi Kempot, ia menceritakan  alasan menciptakan lagu-lagu dengan tema tempat tertentu.

"Saya suka nulis lagu tentang daerah-daerah, Stasiun Balapan, Parangtritis," sebutnya ketika itu.

Misalnya lagu Stasiun Balapan yang diciptakan karena melihat kebiasaan para penumpang dan keluarga yang mengantarkannya di stasiun.

Baca juga: Jenazah Didi Kempot Akan Dimakamkan di Samping Makam Putranya

"Ada orang sering dada-dada (melambaikan tangan) di Stasiun Balapan, nangis-nangis, cium-cium, gitu-gitu. Masih ngamen (waktu itu), terus membatin 'ah masa, nanti jangan-jangan lupa'," jawabnya sambil tertawa.

Alasan lain, Didi Kempot mengatakan, ia banyak menciptakan lagu tentang tempat-tempat di daerah, karena tempat itu sudah terkenal lebih dulu sebelum lagunya diciptakan.

Baca juga: Momen Tak Terlupakan Didi Kempot Saat Ngobam, Loro Atiku Keloro-loro

Selain itu, di tempat itu sudah banyak cerita yang terjadi dan dialami oleh banyak orang sehingga lagu yang ia buat bisa lebih mudah diterima oleh para pendengar nantinya.

Sayangnya, belum terpenuhi mimpinya menciptakan 1.000 lagu yang bercerita tentang tempat-tempat atau daerah, ia sudah harus pulang ke pangkuan Yang Maha Kuasa, Selasa (5/5/2020) pagi di RS Kasih Ibu, Solo.

Selamat jalan sang legenda, karyamu akan selalu menemani pencinta musik di Tanah Air.

Baca juga: Didi Kempot Meninggal, Ketua Umum PP Muhammadiyah Sampaikan Duka CIta

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi