Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak yang Gagal Terima Subsidi Listrik 900 VA dan 1.300 VA, Apa Masalahnya?

Baca di App
Lihat Foto
Pixaby
Ilustrasi
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Pelanggan listrik 900 VA dan 1.300 VA dapat menikmati subsidi bagi keluarga prasejahtera selama pandemi Covid-19 ini.

Adapun bantuan tersebut diberikan oleh Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) yang membuat program Light Up Indonesia.

Dengan bantuan maksimal senilai Rp 100.000, diharapkan dapat membantu 20.000 warga setiap bulannya.

Program ini berlangsung dari April hingga Juni 2020 dan pendaftaran akan dibuka setiap tanggal 1-7 pada bulan berjalan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Soal Subsidi Listrik untuk 900 VA dan 1.300 VA, Bagaimana Seleksi dan Kuotanya?

Banyak yang gagal

Founder & CEO YCAB Veronica Colondam mengatakan, masih banyak yang gagal untuk mendapatkan bantuan ini dikarenakan beberapa hal.

"Ada yang nakal, ya kalau yang nakal mereka tidak pantas menerima, jadi untungnya kita minta si calon penerima ini harus memotret meterannya, nah disitu kan kelihatan voltase dan VA-nya berapa," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (6/5/2020).

Di antara mereka yang gagal, masalah terbanyak yang didapati yakni karena salah memasukkan format ID Pelanggan yang terdapat di meteran.

ID Pelanggan yang seharusnya dimasukkan ketika mengisi data di laman Light Up Indonesia berjumlah 11 hingga 12 digit.

"Ada yang memasukkan lebih dari 12 digit. Itu jadi masalahnya," jelas Veronica.

Baca juga: Masyarakat Keluhkan Tarif Listrik Naik, Ombudsman: Ada Tanda Tanya Besar

Pendaftaran subsidi listrik
Lihat Foto
screenshoot
Diskon listrik PLN YCAB

Menurut Veronica, bukan hanya masalah teknis seperti pengisian data saja yang membuat gagalnya kebanyakan calon penerima bantuan.

Banyak pula yang telah memasukkan ID Pelanggan secara benar, namun ketika diverifikasi oleh PLN harus didrop karena terjadi kesalahan.

"Tetapi, ada yang memasukkan pas 12 digit, tapi pas verifikasi di PLN nya digugurin lagi karena menurut PLN ada typo atau salah ID pelanggan," ujarnya.

Vaeronica menjelaskan, sekitar 80 persen calon penerima manfaat pada bulan lalu harus gugur lantaran salah menginputkan ID Pelanggan.

Oleh sebab itu, Veronica berpesan agar masyarakat yang ingin mendaftar harus teliti saat memasukkan ID Pelanggan.

"Jadi memang ketepatan dari informasi yang diberikan oleh mereka yang mendaftar itu sangat penting," papar dia.

Bagi yang berminat mendaftar bisa mengunjungi laman lightup.id.

Baca juga: Warganet Keluhkan Tarif 900 VA Naik, Ini Penjelasan PLN

Verifikasi data yang dilakukan

Terdapat beberapa data yang pihaknya gunakan dalam menyeleksi calon penerima bantuan ini.

Selain itu, pihaknya juga telah berusaha semaksimal mungkin untuk membantu masyarakat dalam mengakses donasi ini.

Berikut verifikasi yang digunakan:

  • Foto KTP
  • Foto Selfie dengan KTP
  • Foto KK
  • Foto slip gaji atau keterangan penghasilan (opsional)
  • Foto rumah tampak depan
  • Foto rumah tampak dalam
  • Foto meteran listrik
  • Foto tagihan listrik bulan lalu (pascabayar) dan struk pembelian token (prabayar)

Berdasarkan datam hingga Selasa (5/5/2020) pukul 13.00 WIB saat ditutupnya pendaftaran, sebanyak 41.000 lebih data akan diserahkan ke PLN untuk diverifikasi.

"Semoga lebih jelas. Kami sudah berkomunikasi dengan PLN, Senin besok akan didrop yang tidak sesuai. Baru kita dapat angka pastinya," imbuh dia.

Baca juga: Berikut Analisis YLKI soal Membengkaknya Tarif Listrik yang Dikeluhkan Masyarakat

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Gunakan Layanan PLN Baca Meter Mandiri

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi