Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Benarkah Rokok Bisa Menularkan Virus Corona

Baca di App
Lihat Foto
Nopphon_1987
Ilustrasi berhenti merokok.
|
Editor: Sari Hardiyanto

 

KOMPAS.com - Puluhan pegawai dari salah satu produsen rokok di Indonesia, Sampoerna dilaporkan positif Covid-19.

Adapun laporan tersebut diumumkan setelah hasil tes swab kedua keluar pada Sabtu (2/5/2020).

Tak lama setelah kabar tersebut beredar, muncul dugaan yang menyebutkan apakah betul virus corona dapat menular melalui rokok atau merokok atau tidak.

Namun, dugaan tersebut kemudian diluruskan oleh dua pakar yang ahli dalam hal cara penularan virus corona.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Viral #TheWorldoftheMarried di Twitter, Mengapa Orang Tertarik dengan Isu Perselingkuhan?

Narasi yang beredar

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, pasca-beredarnya kabar 63 pegawai Sampoerna terinfeksi virus corona dari dua pekerja yang berstatus PDP pada Sabtu, (2/5/2020), salah satu warganet meminta masyarakat untuk menghidari produk rokok dari Sampoerna.

Hal itu pun ramai dan berujung pada dugaan terkait penyebaran virus corona melalui rokok.

"2 Karyawan pabrik rokok Sampoerna meninggal dunia karena terpapar Virus Corona. 36 Orang positif Covid-19. Untuk teman-teman perokok, sementara Hindari rokok produksi Sampoerna," tulis akun Twitter bernama Nakula, @03__nakula pada 2 Mei 2020.

Baca juga: Viral Video Aksi Jambret hingga Seret Korbannya di Jambi

Kemudian, twit tersebut dipertanyakan kebenarannya oleh pengguna Twitter lainnya.

"Bang ini seriusann grgr ngudut samporna jadi kenaa???" tulis akun Twitter Komang, @louisekomang dalam twitnya, Selasa (5/5/2020).

Selanjutnya, muncul komentar lain terkait menempelnya virus corona di benda mati.

"Emang virus itu bisa bertahan berapa lama sih di luar inangnya? Kagak ngaruh ke produknya kali.....," tulis akun J-374, @de_jungledunk2 dalam twitnya, Minggu (3/5/2020).

Hingga kini, pertanyaan seputar penularan virus corona dari rokok atau aktivitas merokok masih ada di sejumlah media sosial.

Baca juga: Viral Video Masinis Beli Makanan Saat Kereta Berhenti di Perlintasan, Ini Penjelasan PT KAI

Penjelasan medik

Atas kejadian itu, dokter Ahli Penyakit Tropik dan Infeksi, dr Erni Juwita Nelwan, SpPD-KPTI menjelaskan, produk rokok atau benda mati tidak dapat menularkan virus corona dalam jangka waktu tertentu.

Menurutnya, virus RNA seperti Covid-19 ini memerlukan waktu untuk bertahan hidup di luar tubuh manusia.

"Virus tidak bertahan berhari-hari di luar tubuh manusia. Virusnya RNA mati kalau di luar tubuh manusia," ujar Erni saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (7/5/2020).

Ia juga mengungkapkan, virus dapat bertahan hidup di benda mati tergantung pada suhu, dan thermal sensitif.

Baca juga: CDC Tambahkan 6 Gejala Baru Virus Corona, Apa Saja?

Terkait penularan virus di area pabrik Sampoerna, Erni menambahkan, di pabrik sebaiknya dibekali dengan ketentuan pakaian saat bekerja dan apabila ketentuan ini dijaga, maka anggapan rokok tercemar menjadi tidak tepat.

Di sisi lain, Ketua Tim Riset CoV & Formulasi Vaksin Professor Nidom Foundation (PNF), Prof. DR. C. A. Nidom menyampaikan, ada tiga faktor yang membuat rokok tidak dapat menjadi tempat tumbuh Covid-19.

"Pertama, rokok sebagai benda, ya, mengikuti kaidah umum bahwa virus ini bisa berada di luar tubuh (udara) 2-5 jam. Tapi, biasanya rokok dari pabrik berada dalam gudang beberapa saat, di situ tentunya kalau ada virus ya sudah mati," ujar Nidom saat dihubungi terpisah oleh Kompas.com pada Rabu (6/5/2020).

Kedua, faktor lain yakni bahan rokok atau tembakau baik berasal dari tanaman atau kertas, tidak dapat sebagai tempat tumbuh virus corona jenis baru atau SARS-CoV-2.

Terakhir, Nidom menyampaikan, rokok dapat menjadi faktor penular virus corona jika rokok tersebut dipakai dengan cara "sharing" atau berbagi.

Baca juga: Kenali Masa Inkubasi Virus Corona di Dalam Tubuh, Berapa Lama?

Tanggapan Sampoerna

Terpisah, Direktur PT HM Sampoerna Tbk., Elvira Lianita menyampaikan, pihaknya telah mengambil langkah-langkah penting dan memastikan produknya tidak terpapar Covid-19.

"Di awal tahun dan selama masa pandemi COVID-19, kami telah meningkatkan penerapan protokol kesehatan dan sanitasi di seluruh fasilitas pabrik, gudang, serta rantai pasokan kami," ujar Elvira dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Kamis (7/5/2020).

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa pihaknya telah menerapkan protokol kesehatan dan sanitasi sebagai berikut:

  • Menyediakan dan memastikan penggunaan perlengkapan perlindungan diri seperti masker dan hand-sanitizer;
  • Membatasi akses ke fasilitas produksi hanya kepada karyawan yang berkepentingan;
  • Melakukan karantina produk selama 5 (lima) hari sebelum pendistribusian, yaitu jangka waktu karantina yang lebih lama dari anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan European CDC (European Centre for Disease Prevention and Control)

Tidak hanya memberlakukan protokol kesehatan dan sanitasi, Elvira mengimbau kepada pegawainya untuk mengikuti anjuran Pemerintah, seperti menjalankan praktik kebersihan umum antara lain mencuci tangan, menutup mulut saat batuk/bersin, menjaga jarak sosial/fisik dan lainnya.

Baca juga: Viral Video Seorang Anak Tangisi Ibunya yang Meninggal di Pelataran Toko, Bupati Tangerang: Serangan Jantung

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi