KOMPAS.com - Virus corona atau Covid-19 pertama kali muncul di Wuhan, China, pada akhir Desember 2019.
Meski demikian, beberapa sumber mengatakan virus yang menyerang saluran pernapasan tersebut telah ditemukan sebelumnya.
Seperti Wuhan, penelitian terbaru menunjukkan virus corona mungkin telah muncul sebelum laporan pertama dikeluarkan pemerintah.
Baca juga: CDC Tambahkan 6 Gejala Baru Virus Corona, Apa Saja?
Salah satunya Perancis. Ada bukti baru bahwa coronavirus mungkin ada di Perancis beberapa minggu lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya.
Dilansir CNN, Selasa (5/4/2020), dokter di rumah sakit Paris mengatakan mereka telah menemukan bukti bahwa satu pasien yang dirawat di bulan Desember terinfeksi Covid-19.
Penelitian tersebut dipublikasikan di International Journal of Antimicrobial Agents oleh tim di Groupe Hospitalier Paris Seine di Saint-Denis.
Jika diverifikasi, temuan ini akan menunjukkan bahwa virus sudah beredar di Eropa pada waktu itu, jauh sebelum kasus pertama didiagnosis di Prancis atau Italia.
Baca juga: Simak, Ini 10 Cara Pencegahan agar Terhindar dari Virus Corona
Kasus pertama
Perancis mengumumkan kasus pertamanya pada 24 Januari. Pasien terinfeksi Covid-19 yang terdeteksi adalah 2 orang yang memiliki riwayat perjalanan ke Wuhan, China.
Spesialis perawatan intensif Dr Yves Cohen dan rekan-rekannya di rumah sakit menulis bahwa mereka memutuskan untuk memeriksa catatan pasien sebelumnya, seandainya virus telah menyebar tidak terdeteksi.
Para peneliti di AS juga mulai menemukan bukti bahwa virus itu menginfeksi dan membunuh orang lebih awal dari kasus pertama yang dilaporkan di negara itu.
Tim Perancis mengamati orang-orang yang dirawat di rumah sakit dengan penyakit mirip flu antara 2 Desember hingga 16 Januari yang pada akhirnya tidak didiagnosis dengan influenza.
Mereka lalu menguji sampel beku dari pasien-pasien tersebut dengan tes untuk Covid-19.
"Satu sampel positif didapat dari seorang pria berusia 42 tahun yang lahir di Aljazair, yang tinggal di Perancis selama bertahun-tahun dan bekerja sebagai penjual ikan," tulis tim itu.
Baca juga: Berikut Cara Membuat Hand Sanitizer Sendiri dengan Lima Bahan Sederhana
Kasus di Eropa
Ditulis juga bahwa perjalanan terakhir pasien tersebut adalah di Aljazair selama Agustus 2019. Pria itu belum pernah ke China. Salah satu anaknya juga sakit.
"Mengidentifikasi pasien yang terinfeksi pertama adalah minat epidemiologis yang besar karena mengubah secara dramatis pengetahuan kita tentang SARS-CoV-2 dan penyebarannya di negara itu," tulis penelitian itu.
Selain itu, peneliti melihat tidak adanya hubungan dengan China dan kurangnya perjalanan baru-baru ini menunjukkan bahwa penyakit itu sudah menyebar di antara populasi Prancis pada akhir Desember 2019.
Eropa tidak melaporkan kasus coronavirus hingga Januari.
Di Italia, negara Eropa yang paling terpukul oleh virus, dua kasus pertama dilaporkan pada 31 Januari. Keduanya merupakan turis China di Roma.
Transmisi komunitas yang diketahui pertama kali dicatat pada akhir Februari di Codogno, Italia utara.
Baca juga: Hari-hari Terburuk Italia dan Spanyol akibat Virus Corona Belum Berakhir
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.