Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut Ini 7 Negara yang Telah Melalui Masa Puncak Pandemi Corona

Baca di App
Lihat Foto
https://pixabay.com/Alexey_Hulsov
Ilustrasi virus corona dunia
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Wabah virus corona yang telah ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (PBB) sebagai pandemi global menyebar hampir ke seluruh negara di dunia.

Virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit Covid-19 ini menyebar sejak akhir Desember 2019 dari Wuhan, China hingga ke hampir semua benua di dunia. 

Sejumlah negara ada yang baru memulai mendekati puncak pandemi seperti di Indonesia, namun ada pula beberapa negara yang disebut-sebut telah melalu fase puncak pandemi. 

Negara-negara yang telah melalui puncak wabah ini sebelumnya menerapkan upaya keras untuk menahan persebaran virus, seperti lockdown dan melakukan uji Covid-19 secara masif.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Riset Dosen Unair: Pandemi Corona Indonesia Mereda Awal Agustus

Dikutip dari Independent, Kamis (7/5/2020), berikut ini sejumlah negara yang disebut-sebut sudah berhasil melalui puncak pandemi di wilayahnya:

1. Italia

Italia sempat menjadi salah satu pusat penyebaran virus corona paling mengerikan di luar China.

Sempat lengah di awal, ketika kasus infeksi meluas negara ini langsung memberlakukan penguncian nasional selama kurang lebih 2 bulan yang memaksa semua warganya untuk tetap tinggal di rumah.

Pekan ini, Italia bahkan telah mengendurkan aturan lockdown, dan mengizinkan jutaan masyarakatnya untuk kembali bekerja.

Angka laporan kasus infeksi baru juga terus menunjukkan penurunan dari hari ke hari. Angka-angka ini menjadi yang terendah sejak negara ini pertama kali dihantam wabah pada Maret lalu.

Ini merupakan indikator kunci sebuah negara dikatakan telah melalui puncak persebaran virus corona.

Baca juga: Covid-19, Italia Catatkan Angka Kematian Terendah Sejak Lockdown

2. Spanyol

Kondisi yang kurang lebih sama juga terjadi di Spanyol, negara tetangga Italia yang dipisahkan oleh Laut Mediterania.

Kasus Covid-19 di Negeri Matador ini bahkan sempat menduduki posisi tertinggi kedua secara global, di bawah Amerika Serikat. Ini artinya, kasus di sana menjadi yang tertinggi di Benua Eropa.

Namun saat ini perlahan negara itu telah melewati titik puncaknya, angka kasus baru semakin hari secara konsisten semakin menurun.

Kebijakan penguncian yang diberlakukan pemerintah pun mulai dilonggarkan.

Baca juga: Liga Spanyol Tanpa Penonton, La Liga Akan Tampilkan Live Tweet di Stadion

3. Inggris

Inggris juga menjadi salah satu negara di Eropa yang telah menunjukkan progres terkait menjaga angka infeksi Covid-19 tetap stabil.

Sementara penurunan yang terjadi belum lah sesignifikan penurunan yang terjadi di Spanyol dan Italia.

Meskipun demikian, pemerintah Inggris telah berencana untuk mengendurkan aturan penguncian.

Menyikapi hal ini, pakar kesehatan mengeluarkan peringatan jika pemerintah terlalu cepat melonggarkan aturan malah bisa menyebabkan gelombang infeksi baru setelahnya.

Untuk itu, pemerintah diminta untuk tidak terburu-buru melonggarkan kuncian.

Baca juga: Wilayah Miskin di Inggris Paling Terdampak Covid-19, Berikut Statistiknya...

4. Amerika Serikat

Pun dengan Amerika Serikat, sebagai negara dengan catatan jumlah kasus infeksi virus corona tertinggi di dunia, pertumbuhan kasus baru di sana memang sudah terlihat melambat.

Namun, progresnya belum terlihat konsisten, sekali waktu kasus baru masih ditemukan meningkat.

Hal itu menandakan Negari Paman Sam itu belum disarankan untuk mengambil langkah pengurangan upaya penahanan persebaran virus.

Baca juga: Kasus Keracunan di AS Meningkat Setelah Trump Sebut Suntik Disinfektan Bisa Lawan Corona

5. Perancis

Sempat menjadi negara pertama di Eropa yang mengonfirmasi kasus Covid-19, Perancis kini mulai menunjukkan perkembangan yang positif.

Angka kasus baru di sana menunjukkan penurunan sejak awal April. Penurunan ini terjadi setelah aturan penguncian ketat diberlakukan.

Baca juga: Italia, Spanyol, dan Perancis Laporkan Tren Penurunan Kasus Covid-19

6. Korea Selatan

 

Selanjutnya adalah Korea Selatan yang sempat menjadi salah satu hotspot penyebaran virus corona di luar China.

Negara asal K-Pop ini memang tidak memberlakukan penguncian penuh untuk menangani persebaran di wilayahnya, namun mereka melacak persebaran virus menggunakan teknologi komunikasi dan memasifkan pengujian kepada warganya.

Hal ini ternyata efektif menekan angka pertumbuhan kasus baru infeksi corona di sana.

Beberapa minggu terakhir, laporan kasus baru pun dilaporkan benar-benar turun dari waktu-waktu sebelumnya.

Baca juga: Warga Korea Selatan Mulai Beraktivitas Normal Setelah Kasus Covid-19 Menurun

7. Swedia

Tren yang sama juga terlihat di Swedia.

Seperti Korea Selatan, Swedia juga tidak memberlakukan penguncian atau lockdown demi mencegah persebaran virus.

Ini juga sekaligus membedakannya dengan negara-negara Eropa lain yang kebanyakan memutuskan untuk mengunci wilayahnya.

Meskipun begitu, kasus harian yang dilaporkan di Swedia relatif rendah dan cenderung melambat.

Baca juga: Kasus Pertama Covid-19 di Swedia Mungkin Terjadi pada November 2019

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi