Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Dokter India Jadi Miliarder karena Laboratorium Tes Corona

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi laboratorium
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Dokter Arvind Lal mencatatkan kekayaan melebihi 1 miliar dollar AS pada hari Rabu (6/5/2020) lalu.

Dr Lal PathLabs menyediakan 5.000 tes patologi dan radiologi, termasuk tes Covid-19 sejak menerima persetujuan pada Maret lalu. 

Sebelum itu, tes Covid-19 hanya dilakukan oleh laboratorium pemerintah dan rumah sakit. Namun, karena jumlah kasus positif yang terus meningkat, laboratorium swasta pun dilibatkan.

Baca juga: Cara Turki Atasi Virus Corona: Terjunkan 6.000 Tim Pelacak Setiap Hari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengutip Forbes, Kamis (7/5/2020), jaringan diagnostik Dr Lal menjadi salah satu yang terbesar di India dengan lebih dari 200 laboratorium klinis, 2.500 pusat layanan pasien, dan hampir 6.500 titik pengambilan sampel. 

Saat ini, ia melakukan lebih dari 4.500 tes Covid-19 per hari di laboratoriumnya di New Delhi, India Utara, tempat perusahaan tersebut berpusat. 

Selain itu, juga di Kolkata, India Timur dan Indore, India Tengah.

Baca juga: Peneliti Temukan Sperma Pasien Covid-19 Mengandung Virus Corona

Sampel-sampel tersebut dikumpulkan dan laboratorium melakukan tes RT-PCR real-time, yaitu dengan melakukan swab atau usap tenggorokan dan hidung.

Hasil tes ini dapat diketahui dalam waktu 24 jam.

Selanjutnya, mereka berencana mengoperasikan laboratorium sementara lainnya untuk melakukan deteksi Covid-19 di Delhi melalui perjanjian dengan Dewan Riset Ilmiah dan Industri India.

Baca juga: Update Virus Corona di Dunia 10 Mei: 4,1 Juta Orang Terinfeksi, China Siap Bantu Korut Atasi Pandemi

Layanan jemput bola

Perusahaan juga meluncurkan van pengumpul sampel yang beroperasi di Delhi dan wilayah ibukota. Layanan ini digunakan untuk mempercepat proses pengujian. 

Adapun dalam layanan tersebut, para staf telah dilatih untuk mengumpulkan sampel, memindahkan, dan mengujinya dengan menghindari kontaminasi. 

"Kami melakukan pelatihan rutin untuk memastikan bahwa protokol keamanan tetap terjaga" kata Vandana Lal, istri Dr Lal sebagaimana dikutip Forbes, Kamis (7/5/2020).

Baca juga: Imbas Corona, Andrew Andika Jual Makanan, Online Shop, dan Tunda Program Bayi Tabung

Terlepas dari jatuhnya saham perusahaan Dr Lal yang dipicu oleh pandemi, menurut seorang analisis farmasi dan kesehatan Sriraam Raathi, penurunan pendapatan yang terjadi tidak begitu berpengaruh besar.

Raathi menyebut bahwa penurunan bisnis hanya bersifat sementara.

"Dr Lal PathLabs berada di posisi yang sangat baik karena neraca yang sangat kuat dan menghasilkan arus kas bebas. Selain itu, perusahaan ini juga dikelola secara profesional dan memiliki posisi yang sangat kuat di India Utara," kata Raathi.

Baca juga: Ibu Rumah Tangga Positif Corona, Terpapar dari Tetangga

Pertumbuhan perusahaan

Perusahaan Dr Lal ini telah tumbuh dengan baik sejak tahun 2015. Jumlah sampel yang dikumpulkannya meningkat menjadi 41,8 juta pada fiskal tahun 2019 dari hanya sebanyak 29,3 pada tahun 2017. 

Saat ini, ada total 32 laboratorium dalam jaringan Dr Lal PathLabs yang telah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional untuk Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi di India. 

Sementara itu, laboratoriumnya di Delhi juga memiliki akreditasi dari College of American Pathologist.

Laboratorium seluas sekitar 8.000 meter persegi ini disebut sebagai yang terbesar di Asia. 

Baca juga: Kisah Romantis Pasien Tertua yang Sembuh dari Virus Corona di India

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi