Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini yang Terjadi pada Tubuh apabila Kebanyakan Makan Saat Sahur...

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/simona pilolla 2
ilustrasi makan
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Bagi umat Muslim yang tengah menjalani ibadah puasa, waktu berbuka dan sahur merupakan waktu yang dinanti untuk mengisi energi sebelum dan setelah menjalankan puasa.

Namun, hal yang perlu diperhatikan saat menyantap makanan adalah porsi yang dikonsumsi.

Apabila mendekati waktu Imsakiyah, orang cenderung akan mengonsumsi banyak makanan dalam waktu singkat.

Padahal kondisi ini menimbulkan rasa kekenyangan yang berlebih.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Berbuka Puasa dengan Gorengan, Amankah?

Lantas, apa dampak yang terjadi pada tubuh apabila makan sahur kekenyangan?

Dokter Ahli Gizi Samuel Oetoro MS, SpGK mengungkapkan, gejala klinis dari seseorang yang telalu banyak makan atau kekenyangan dapat menimbulkan begah.

"Lambung itu sebenarnya ada bagian-bagiannya, 1/3 makanan, 1/3 air, dan 1/3 paling atas udara. Jika jika makan melebihi 1/3 bagian, maka lambung akan mendorong ke atas dan akibatnya sendawa," ujar Samuel saat dihubungi Kompas.com, Selasa (12/5/2020).

Apabila sudah sendawa, pada kondisi tertentu perut akan terasa begah dan tidak akan nyaman jika kondisi ini berlarut saat menjalankan puasa.

Sementara itu, komposisi makanan yang dapat menimbulkan rasa kekenyangan bisa berupa karbohidrat.

Umumnya orang Indonesia banyak mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, misalnya nasi putih, mi, bihun, roti dan lainnya.

Baca juga: Suntik Insulin Saat Bulan Ramadhan, Batalkah Puasanya?

Gula darah naik

Jika kandungan karbohidrat berlebih di dalam tubuh, maka gula darah akan naik.

"Kalau gula darah naik, tubuh akan menghasilkan insulin untuk menurunkan kadar gula di dalam tubuh. Akibatnya orang akan lemas jika kadar gula turun," lanjut dia.

Samuel menjelaskan, kadar gula dalam tubuh memiliki peran penting saat seseorang berpuasa, sebab hal itu dapat membuat seseorang mempertahankan energi menjelang buka puasa.

Namun, cara yang dilakukan bukan dengan mengonsumsi karbohidrat berlebih, melainkan mengonsumsi makanan yang mengandung serat.

"Caranya dengan makan karbohidrat yang proses pencernaannya perlahan-lahan atau mengandung tinggi serat, seperti nasi merah, roti gandum, dan lainnya," ujar Samuel.

Baca juga: Bolehkah Sahur Saat Azan Subuh Dikumandangkan?

Jadi cepat lapar

Sementara itu, ahli gizi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Perdana Samekto menyampaikan, apabila kita makan kekenyangan disinyalir kita makan makanan berkarbohidrat dalam jumlah banyak.

"Penelitian menunjukkan kalau kita makan makanan berkarbohidrat dalam jumlah banyak, kita akan merasa lebih lapar. Jadi sebaiknya pada saat sahur, konsumsi jenis makanan tersebut tidak terlalu berlebihan," ujar Perdana saat dihubung terpisah oleh Kompas.com, Selasa (12/5/2020).

Terkait makanan yang mengandung karbohidrat, Perdana menyampaikan bahwa kita bukan tidak boleh mengonsumsi makanan tersebut, namun perlu diperhatikan jumlahnya.

"Pastikan makanan kita seimbang. Misalnya jangan makan roti dan selai saja. Kalau suka makan roti gunakan roti gandum utuh dan isi dengan telur atau daging, dan sayuran seperti selada. Jangan makan nasi atau mi saja tanpa lauk atau sayur," ujar Perdana.

Baca juga: Waktu Puasa Dimulai dari Imsak atau Azan Subuh? Ini Penjelasannya

Fungsi protein dan lemak

Menurutnya, protein dan lemak yang ada di lauk juga memiliki kontribusi penting terhadap rasa kenyang yang lebih lama.

Di sisi lain, dokter ahli gizi klinik dari MRCCC, dr Inge Permadhi menambahkan, apabila semakin banyak makanan yang dikonsumsi maka akibatnya semakin banyak aliran darah ke daerah pencernaan yang dibutuhkan.

"Tentang jumlah makanan yang dikonsumsi, seharusnya semakin banyak makanan yang dikonsumsi, maka semakin banyak cadangan zat gizi yang dapat digunakan untuk mempertahankan kadar gula darah dalam keadaan normal, sehingga seharusnya akan semakin lama berasa kenyang," ujar Inge saat dihubungi Kompas.com, Selasa (12/5/2020).

Kendati demikian, setelah melakukan santap sahur, sebaiknya seseorang tidak langsung tidur.

Sebab, perut membutuhkan waktu untuk mencerna makanan terlebih dahulu agar mudah terserap oleh tubuh.

Baca juga: Berikut Hukum Tidur Setelah Makan Sahur dan Shalat Subuh Saat Puasa Ramadhan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi