Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Sejumlah Restoran 'Beradaptasi' untuk Bertahan di Tengah Pandemi

Baca di App
Lihat Foto
facebook penguin eat shabu
Restoran di Thailand membuat sekat dari pvc dan plastik untuk pengunjung terhindari dari penularan virus corona
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Belum ditemukannya vaksin virus corona menjadikan orang-orang perlu terus waspada agar tidak terinfeksi. Sementara di sisi lain, pembatasan sosial dan bertahan di rumah dalam waktu lama juga membawa dampak besar bagi kehidupan.

Tentu yang paling dirasakan adalah dampak finansial saat roda perekonomian di banyak negara dipaksa berhenti. Setelah kurva pandemi di sejumlah negara mulai menurun, masyarakat mulai menghadapi kehidupan dengan new normal life.

Kehidupan dimana pembatasan dan menjaga kebersihan sangat penting agar terhindar dari penularan virus. Beberapa adaptasi perlu dilakukan agar seimbang antara ekonomi dan kesehatan bisa berjalan.

Baca juga: Cara Restoran Berusaha Bertahan, Layanan Delivery sampai Jual Stok Bahan Makanan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Thailand

Seperti yang dilakukan sebuah restoran bergaya Jepang di Bangkok dengan memberi sekat kepada pengunjung untuk menghindari penyebaran virus corona.

Sekat tersebut dibuat dari rangkaian pipa PVC yang kemudian diberi plastik sebagai pembatas.

Dikutip dari Coconuts (12/5/2020), restoran bernama Penguin Eat Shabu itu sudah mulai buka sejak Senin pekan lalu. Kebijakan menerapkan pembatas kepada pengunjung dilakukan di dua cabangnya yaitu di daerah Ari dan Ratchapruek.

Tanapan Wongchinsri, pemilik restoran menyebut untuk membuat sekat tersebut dia menghabiskan sekitar 300 baht Thailand atau tidak kurang dari Rp. 150.000.

Memasang sekat kepada pengunjung menurut Tanapan lebih baik daripada harus masih menutup restorannya. Sebab sejak Februari dia sudah harus menutup restorannya dan memberhentikan karyawannya saat wabah corona mulai menyebar.

Awal Mei, Gubernur Bangkok Aswin Kwanmuan mengeluarkan kebijakan bahwa restoran, bar, toko tukang cukur, dan taman umum adalah di antara delapan jenis tempat yang oleh Otoritas Metropolitan Bangkok bisa kembali beroperasi.

Hal itu setelah kasus infeksi corona di Thailand mengalami penurunan.

Baca juga: Restoran di Belanda Sediakan Area Rumah Kaca untuk Makan di Tempat, Akankah Menjadi Tren?

Belanda

Ide serupa, yaitu memberi sekat untuk pengunjung juga dilakukan sebuah restoran di Belanda. Bedanya, restoran yang berada di luar ruangan itu menyediakan 'ruang privat' kabin kaca untuk dua atau tiga orang.

Seperti diberitakan Reuters (6/5/2020), pelayan di restorqn tersebut juga memakai sarung tangan dan pelindung wajah transparan, dan menggunakan papan panjang untuk membawa piring ke kabin kaca untuk memastikan kontak fisik yang minimal dengan pelanggan.

Sementara konsep saat ini sedang diujicobakan untuk keluarga dan teman-teman staf dari restoran bernama ETEN yang merupakan bagian dari pusat seni Mediamatic.

Pengunjung restoran juga bisa menikmati makanan yang diterangi cahaya lilin dengan pemandangan tepi sungai.

"Sangat nyaman, sangat nyaman, enak dan makanannya enak," kata Janita Vermeulen, yang diundang ke acara makan malam bersama temannya.

Baca juga: Demi Mendukung Physical Distancing, Restoran Pun Dirancang Berjarak

Pemilik restoran menyebut proyek tersebut sebagai 'Serres Séparées' (Rumah Kaca Terpisah) karena mereka mengatakan itu terdengar lebih baik dalam bahasa Prancis.

"Kami sekarang belajar bagaimana melakukan pembersihan, bagaimana melakukan layanan, bagaimana mengeluarkan piring-piring kosong lagi dengan cara yang elegan, sehingga Anda masih merasa dirawat dengan baik," kata Willem Velthoven dari Mediamatic.

Asosiasi restoran Belanda KNH telah mengatakan bahwa bahkan jika restoran diizinkan untuk dibuka kembali dengan kapasitas terbatas dan dengan langkah-langkah keamanan, banyak yang menghadapi kesulitan finansial jika aturan jarak sosial dipertahankan dalam waktu lama.

Baca juga: Gambaran Kehidupan di China Setelah Pandemi, Restoran dan Tempat Wisata Tetap Menerapkan Prosedur Kesehatan

Ohio, AS

Solusi menjaga jarak aman juga dilakukan sebuah kafe di Ohio, AS yang akan dibuka kembali untuk makan malam pada tanggal 21 Mei, sebagaimana diizinkan oleh pemerintah setempat.

Restoran bernama Twisted Citrus di North Canton bersiap untuk membuka kembali menyusul pengumuman Gubernur Mike DeWine pada hari Kamis bahwa restoran dan bar dapat mulai melayani pelanggan di teras luar dan ruang makan di luar pada 15 Mei.

Layanan di dalam, termasuk untuk makanan, tidak akan diizinkan hingga 21 Mei, dengan tindakan pencegahan virus diperlukan seperti jarak sosial enam kaki di antara tabel.

"Saya datang dengan ide tirai shower bening sebagai pembagi antara meja," kata Kim Shapiro, co-pemilik Twisted Citrus dikutip dari USA Today (12/5/2020).

"Mereka tergantung di langit-langit dengan kait dan jatuh ke tempat bagian belakang kursi. Kita bisa menyemprot (tirai) ke bawah dengan semprotan pembersih Lysol dan Covid," kata dia.

Di Twisted Citrus, tabel telah disusun ulang untuk saling berhadapan, dengan gagasan membatasi kontak antar pengunjung. Denah lantai yang baru mengurangi kapasitas tempat duduk dari 80 orang menjadi 55 orang.

"Sangat menyenangkan (Ohio) membiarkan restoran menjadi cukup bertanggung jawab untuk membuat keputusan untuk diri mereka sendiri," kata Shapiro.

“Kami melayani orang-orang yang nyaman untuk keluar ke restoran dengan tindakan pencegahan. Kami berusaha membuat tamu tahu bahwa kami telah melakukan sesuatu yang berbeda dan kami peduli," tutur dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi