Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Virus Corona Dunia 15 Mei: 4,5 Juta Orang Terinfeksi, 1,6 Juta Orang Sembuh

Baca di App
Lihat Foto
AFP/PRAKASH SINGH
Sejumlah pemuda bermain kriket di atap, saat diberlakukan lockdown nasional oleh pemerintah sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona, di New Delhi, India, Jumat (1/5/2020). Rasa jenuh selama masa karantina pencegahan virus corona, menjadikan area atap rumah atau apartemen banyak difungsikan warga sebagai alternatif lokasi berkegiatan.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com – Angka kasus infeksi virus corona di dunia masih terus bertambah. Seluruh negara diingatkan untuk lengah, meski ada penurunan kasus di sejumlah negara.

WHO bahkan mengingatkan, virus corona tak akan pernah benar-benar hilang meski suatu saat ada vaksin untuk menanganinya.

Bagaimana data perkembangan kasus Covid-19 di dunia?

Hingga Jumat (15/5/2020) pagi, menurut data dari Worldometers, ada 4.519.939 kasus Covid-19, 303.024 orang meninggal dunia, dan 1.699.882 orang sembuh.

Berikut data 10 negara dengan kasus terbanyak:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

  1. Amerika Serikat: 1.455.597 kasus, 86.873 orang meninggal dunia, dan 316.720 orang sembuh.
  2. Spanyol: 272.650 kasus, 27.321 orang meninggal dunia, dan 186.480 orang sembuh.
  3. Rusia: 252.250 kasus, 2.305 orang meninggal dunia, dan 53.530 orang sembuh.
  4. Inggris: 233.150 kasus, 33.614 orang meninggal dunia
  5. Italia: 223.100 kasus, 31.368 orang meninggal dunia, dan 115.290 orang sembuh.
  6. Brazil: 202.920 kasus, 13.993 orang meninggal dunia, dan 79.479 orang sembuh.
  7. Perancis: 178.870 kasus, 27.425 orang meninggal dunia, dan 59.605 orang sembuh.
  8. Jerman: 174.980 kasus, 7.928 orang meninggal dunia, dan 150.300 orang sembuh.
  9. Turki: 144.750 kasus, 4.007 orang meninggal dunia, dan 104.030 orang sembuh.
  10. Iran: 114.530 kasus, 6.854 orang meninggal dunia, dan 90.539 orang sembuh.

Baca juga: Virus Corona, Haruskah Kita Hidup Berdamai dengannya?

Bagaimana perkembangan virus corona di sejumlah negara? 

Amerika Serikat

Melansir Al Jazeera, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengeluarkan pedoman untuk membantu sekolah dan tempat kerja menentukan apakah tempat publik siap dibuka kembali.

Enam pedoman yang disebut "pohon keputusan" itu mencakup skenario ya atau tidak yang membantu menilai kesiapan pembukaan tempat kerja, restoran dan bar, angkutan massal, pengasuhan anak, dan sekolah.

Baca juga: Dihantam Covid-19, Salah Satu Maskapai Terbesar di Amerika Latin Ajukan Pailit

India

Dua kelompok advokasi kesehatan meminta Pemerintah India membatalkan paten yang diberikan kepada Gilead Science untuk obat Remdesivir agar obat dapat didistribusikan secara adil kepada pasien virus corona di seluruh dunia terutama negara-negara miskin.

Remdesivir adalah satu-satunya obat yang disetujui untuk mengobati Covid-19 setelah uji coba yang menjanjikan membuat regulator Amerika Serikat memberikan otorisasi penggunaan darurat pada 2 Mei 2020.

Pekan ini, Gilead telah menandatangani pakta lisensi noneksklusif dengan lima pembuat obat generik di India dan Pakistan yang memungkinkan mereka membuat dan menjual remdesivir ke 127 negara.

Akan tetapi, kelompok advokasi kesehatan mengatakan, pakta tersebut berarti bentuk obat yang lebih murah mungkin tak tersedia di negara-negara yang dianggap tak menguntungkan bagi lima produsen tersebut.

Baca juga: Saat AS Mulai Distribusikan Remdesivir untuk Pasien Covid-19 di 6 Negara Bagian...

Italia dan Perancis

Dokter di Italia Utara dan di Perancis melaporkan lonjakan kasus sindrom peradangan langka pada anak-anak yang mirip dengan yang dilaporkan di Amerika Serikat, Inggris, dan Spanyol.

Hal ini seperti dipublikasi The Lancet.

Kondisi itu disebut “Sindrom Inflamasi Multi-Sistem Anak-anak” yang berpotensi berhubungan dengan Covid-19.

Adapun berbagai gejala tersebut diikuti syok toksik dan penyakit kawasaki termasuk demam, ruam, kelenjar bengkak, dan dalam kasus parah peradangan jantung.

Laporan kasus ini menimbulkan kekhawatiran bahwa Covid-19 dapat menimbulkan risiko lebih besar bagi anak-anak.

Selama ini, Covid-19 dipahami sebagai penyakit yang banyak memakan korban orang tua dengan kondisi kronis.

Baca juga: Sakit Perut Bisa Jadi Gejala Awal Virus Corona pada Anak-anak

Inggris

Aplikasi uji jejak virus corona Inggris telah diunduh oleh 72.300 penduduk.

Inggris merilis aplikasi di Pulau Lepas Pantai Selatan Inggris itu pada awal bulan ini.

Aplikasi yang tengah diuji coba tersebut nantinya akan dibutuhkan untuk memeriksa kepatuhan karantina 14 hari yang diusulkan diberlakukan bagi wisatawan internasional.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Serial Infografik Virus Corona: Apa itu ODP?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi