Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Aktor Didi Petet, dari Perjalanan Karier hingga Seni Teaternya...

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS/JULIAN SIHOMBING
Didi Petet, aktor film, lahir di Surabaya, 12 Juli 1956 dengan nama asli Didi Widiatmoko. Gambar diambil pada pengumuman pemenang Festival Film Indonesia (FFI) 1991, di Taman Mini Indonesia Indah, Sabtu, 16 November 1991.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Hari ini 5 tahun yang lalu, tepatnya pada 15 Mei 2015, aktor senior Indonesia, Didi Widiatmoko, atau yang lebih dikenal dengan nama Didi Petet, tutup usia di umur 58 tahun.

Diberitakan Harian Kompas di hari yang sama, Jumat (15/5/2015), Didi Petet meninggal pada pukul 05.20 WIB, di Bambu Apus, Tangerang Selatan.

Almarhum meninggal setelah kepulangannya dari Milan, Italia, untuk menyelenggarakan Expo Milano 2015.

”Bapak kecapekan selama kegiatan di Milan,” ungkap anak kedua Didi, Nabila. Dia juga mengatakan ayahnya meninggal karena penyakit asam lambung.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Badan Ekonomi Kreatif kala itu, Triawan Munaf, sempat mendapat kabar bahwa Didi dirawat di rumah sakit lokal di Milan karena kelelahan.

Bagaimana tidak, Didi bolak-balik Jakarta-Milan 8 kali untuk mengurus persiapan expo itu.

Baca juga: Mengenang Lukman Niode, Legenda Renang Indonesia yang Meninggal karena Covid-19

Sakit asam lambung

Selama dirawat, dokter yang memeriksa mengatakan, almarhum mengalami sakit asam lambung dan membutuhkan istirahat yang banyak.

Sebelum meninggal, Didi Petet sempat dibawa ke Bandung oleh keluarga untuk menjalani terapi pemulihan energi selama tiga hari.

Nabila mengaku ayahnya sudah terlihat sehat semalam, Kamis (14/5/2015). Bahkan sempat bercanda dan tertawa bersama.

Di saat-saat terakhirnya, aktor kawakan itu tengah berada di pelukan istrinya, Uce Sriasih, tanpa mengeluh kesakitan.

”Bapak seperti tertidur aja, tak ada mengeluh dan enggak kelihatan seperti orang sakit,” kata Nabila dengan mata memerah.

Didi Petet meninggalkan seorang istri dan 6 anak. Jenazahnya dimakamkan di Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

Baca juga: Mengenang Kurt Cobain, Ikon Musik Rock Modern

Kiprahnya untuk Indonesia

Dedikasinya untuk Indonesia terlihat salah satunya menjelang kepergiannya.

Panitia dari Indonesia mengalami kekurangan dana dalam keikutsertaannya pada Expo Milano 2015 di Milan, Italia.

Total dana yang dibutuhkan Rp 80 miliar, tapi Indonesia hanya punya dana sekita Rp 30 miliar. Sehingga Didi Petet berusaha keras mencari dana dari sponsor.

Awalnya Indonesia hampir saja tidak bisa ikut dalam acara bergengsi internasional itu.

Namun Didi Petet bersikeras untuk ikut. Menurutnya acara itu penting untuk mempromosikan Indonesia di mata dunia.

Baca juga: Mengenang Sosok Marsinah, Aktivis Buruh yang Tak Mau Mengalah pada Nasib

Perjalanan kariernya

Didi Petet sinilai berhasil baik di dunia akademis maupun dunia kesenian.

Diceritakan oleh sahabat dekatnya yang juga aktor senior, Slamet Rahardjo, Didi mengembangkan Jurusan Seni Teater di Institut Kesenian Jakarta (IKJ).

Karena usaha Didi, seni teater banyak penggemar, khususnya di IKJ. Dia berhasil menunjukkan bahwa akting adalah ilmu yang bisa dipelajari siapa saja.

Dikutip Harian Kompas, Minggu (17/5/2015), dosen teater IKJ Bejo Sulaksono mengatakan prestasi penting Didi selama menjadi seniman adalah membentuk teater pantomim bernama Sena Didi Mime.

Didi Petet mengawali kariernya dari film "Semua Karena Ginah" yang disutradarai Nya Abbas Akup di 1985.

Dalam dunia film, Didi mulai menancapkan namanya ketika memerankan dua tokoh penting yang sampai sekarang dikenang banyak penonton Indonesia.

Baca juga: Mengenang 25 Tahun Kepergian Nike Ardila, seperti Apa Perjalanan Hidupnya?

Tokoh fenomenal

Tokoh pertama adalah Emon, karakter tokoh pendamping Boy dalam film Catatan Si Boy. Kedua, tokoh Kabayan dalam film Si Kabayan Saba Kota (tahun 1989).

Emon dan Kabayan sampai sekarang menjadi tipikal khas karakter tokoh. Apabila kemudian ada aktor lain yang memerankannya, tetap harus mengacu kepada Didi Petet.

Tak tanggung-tanggung, Didi Petet memainkan kedua tokoh itu dalam lima sekuel film Catatan Si Boy dan Kabayan.

Dia juga memerankan Oom Pasikom dalam film yang dimainkan bersama Lenny Marlina dan Desy Ratnasari. Itu adalah ikon dari Harian Kompas yang dibuat ilustrator GM Sudarta.

Namanya tidak tenggelam meski era perfilman berganti. Hingga tahun terakhirnya, dia masih aktif bermain peran, salah satunya dalam film "Guru Bangsa: Tjokroaminoto".

Baca juga: Mengenang Seniman Musik Djaduk Ferianto...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi