Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Potensi Risiko Terinfeksi Virus Corona pada Anak-anak...

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi anak-anak dengan virus corona
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com – Berbagai studi masih terus dilakukan untuk melihat kerentanan dan potensi risiko infeksi virus corona pada anak-anak.

Hal ini menjadi perhatian setelah di beberapa negara Eropa telah melonggarkan penguncian dan akan kembali membuka aktivitas sekolah.

Kebijakan ini akan "melepas" anak-anak kembali ke sekolah dan berpeluang berinteraksi dengan banyak orang.

Meskipun, ada sejumlah orangtua yang masih berpikir ulang untuk kembali mengantarkan anaknya ke sekolah, seperti yang terjadi di Jerman.

Kekhawatiran orangtua juga muncul di Jepang saat awal sekolah-sekolah mulai dibuka.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sementara itu, di Indonesia, pemerintah mempersiapkan skenario dibukanya kembali aktivitas sekolah jika sudah tak ada penambahan kasus baru.

Baca juga: Anak-anak Dinilai Paling Mudah Beradaptasi Setelah Pandemi, Ini Alasannya...

Bagaimana potensi risiko infeksi virus corona pada anak? Apakah benar anak-anak masuk dalam kategori kurang rentan?

Melansir dari The Guardian, Kamis (14/5/2020), anak-anak mewakili sebagian kecil dari kasus Covid-19 yang dikonfirmasi.

Di China, Italia, dan Amerika Serikat, kurang dari 2 persen kasus dilaporkan terjadi pada orang di bawah usia 18 tahun.

Adapun di Inggris, kasus di bawah 18 tahun kurang dari 2 persen.

Sementara itu, di Indonesia, jika melihat data di laman covid19.go.id, 14 Mei 2020, pasien positif pada rentang usia 0-5 tahun di Indonesia berkisar 1,4 persen; usia 6-17 tahun berkisar 4,4 persen.

Angka tersebut juga terlihat lebih sedikit jika dibandingkan dengan persentase kasus yang berusia di atas 18 tahun.

Gejala ringan

Berbagai bukti menunjukkan anak-anak umumnya mengalami gejala lebih ringan saat mereka terinfeksi virus corona.

Jarang ditemui kasus anak-anak dengan Covid-19 mengalami sakit parah hingga kritis.

Meski demikian, masih dibutuhkan lebih banyak penelitian soal anak-anak dengan Covid-19.

Sebuah penelitian yang dipublikasi Lancet Infectious Diseases, studi Covid-19 di China menemukan bahwa anak-anak usia di bawah 10 tahun memiliki kemungkinan sama besar dengan orang dewasa yang terinfeksi.

Akan tetapi, bukti lain di Korea Selatan, Italia, dan Islandia menunjukkan, tingkat infeksi anak-anak tetap lebih rendah.

Perbedaan tersebut dimungkinkan karena ada beberapa perbedaan dalam interaksi sosial.

Baca juga: Peneliti Italia Sebut Mayoritas Anak-anak yang Terinfeksi Covid-19 Pulih dalam 2 Minggu

Mengapa anak-anak dianggap tak lebih berisiko dari orang dewasa?

Menurut beberapa peneliti, satu teori yang muncul adalah paru-paru anak mungkin mengandung lebih sedikit reseptor ACE2 yang merupakan enzim yang dibutuhkan virus untuk masuk ke dalam sel.

Akan tetapi untuk memastikan itu, peneliti masih butuh banyak penelitian.

Kemungkinan yang lain, sistem kekebalan tubuh anak-anak lebih kuat dalam merespons virus. Saat infeksi terjadi, tubuh anak-anak melawannya tanpa mengeluarkan protein inflamasi yang berlebihan.

Hal sebaliknya terjadi pada pasien dewasa, sehingga menimbulkan persoalan kesehatan yang lebih serius.

Baca juga: Peneliti Italia Sebut Mayoritas Anak-anak yang Terinfeksi Covid-19 Pulih dalam 2 Minggu

Apakah anak-anak carrier virus corona yang tak terlihat?

Penyebaran virus corona bisa dari orang tanpa gejala. Salah satu pertanyaan yang kemudian timbul, apakah anak-anak berpotensi menjadi carrier virus corona?

Sebuah peneltian di Jerman baru-baru ini membandingkan viral load 4.000 orang berusia 1 hingga 100 tahun.

Hasilnya, semua orang memiliki tingkat potensi yang sama sebagai penyebar virus, berapa pun usianya.

Meski demikian, kelemahan penelitian ini adalah tidak fokus mengukur penularan pada kehidupan nyata anak-anak.

Soal ini mungkin akan terlihat beberapa bulan mendatang ketika negara di Eropa membuka kembali sekolah-sekolah.

Baca juga: Sakit Perut Bisa Jadi Gejala Awal Virus Corona pada Anak-anak

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi