Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buka Donasi hingga Jual Tiket, Ini Upaya TSTJ Selamatkan Satwa Saat Pandemi

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/LABIB ZAMANI
Petugas sedang memberi pakan satwa koleksi Taman Satwa Taru Jurug Solo, Jawa Tengah.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Penyebaran wabah virus corona berdampak luas, tidak hanya di bidang kesehatan. Selain banyaknya korban jiwa, pandemi corona juga menyebabkan krisis di bidang ekonomi dan pariwisata.

Salah satu yang terdampak yakni Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ). Akibat pembatasan sosial dan tidak adanya pengunjung, membuat salah satu tempat rekreasi dan pembelajaran tentang binatang di Kota Solo ini kewalahan mengurusi binatang yang dipelihara.

Beragam upaya pun ditempuh, khususnya untuk menyelamatkan satwa yang dimiliki. Salah satunya yakni dengan penjualan tiket yang dapat digunakan hingga akhir 2021.

Adapun informasi ini disampaikan oleh akun Twitter, @berlinhatesyou pada Jumat (15/5/2020).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Sering Disebut-sebut, Apa Itu New Normal?

"Wali kota Solo mengimbau, bukan paksaan, kita2 ikut beli ticket bonbin Jurug. Hrg nya per lembar 20rb. Bisa digunakan kapan aja, sp akhir 2021. Pengelola tdk sanggup memberi makan binatang2 bonbin, spt harimau, singa, buaya, dll, karena tdk ada pengunjung dimasa covid19 ini," tulis akun @berlinhatesyou dalam twitnya.

Tak hanya itu, ia juga mengunggah poster TSTJ beserta dengan informasi pembelian tiket TSTJ.

Sejauh ini, unggahan tersebut telah diretwit sebanyak 9.400 kali dan telah disukai sebanyak 5.800 kali oleh penggguna Twitter lainnya.

Baca juga: Selain Udang Asal Sulawesi, Ini 5 Hewan di Indonesia yang Terancam Punah

Tanggapan TSTJ

Mengenai ramainya unggahan di media sosial, Direktur Taman Satwa Taru Jurug (Jurug Solo Zoo), Bimo Wahyu Widodo mengatakan, penjualan tiket tersebut merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan satwa apabila pandemi corona masih berlangsung hingga akhir 2020.

Menurutnya, saat ini jumlah pakan yang tersedia dan dibantu oleh pemerintah setempat hanya sanggup tercukupi pada Mei, Juni, dan Juli saja.

"Untuk pakan saat ini aman, namun yang menjadi pertimbangan adalah kalau kita berpikir corona sampai Desember, maka butuh operasional, sehingga ini perlu dipikirkan," ujar Bimo saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (16/5/2020).

Ia menambahkan, karena alasan tersebut, pihaknya butuh menjual tiket ke muka, dan bekerja sama dengan sejumlah pihak.

Baca juga: Kenali Masa Inkubasi Virus Corona di Dalam Tubuh, Berapa Lama?

Awal penutupan

Sebelumnya, Bimo mengungkapkan, TSTJ melakukan penutupan pada 16 Maret 2020 akibat dampak penyebaran virus corona.

Sejak itulah pengelola TSTJ berkoordinasi dengan pemerintah kota untuk membuat manajemen risiko, karena mereka masih belum mengetahui kapan pandemi akan selesai.

"Akhirnya Mei itu Pemkot Surakarta memberi subsidi Rp 100 juta per bulan untuk pakan hewan dan itu akan berlangsung pada Mei, Juni, dan Juli," kata Bimo.

Sementara itu, di tengah pandemi, TSTJ mengeluarkan dana sebesar Rp 120 juta per bulan untuk memberi makan dan melakukan perawatan kesehatan bagi satwa.

Meski pemerintah hanya sanggup memberikan Rp 100 juta per bulan, Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo mengatakan kepada pihak TSTJ untuk melakukan penambahan dana, misal kerja sama dengan pencinta satwa dan bantuan untuk pakan satwa baik dalam bentuk donasi pakan maupun dalam bentuk uang ke rekening donasi.

Baca juga: Jadi Pandemi Global, Kenali 3 Gejala Awal Covid-19

Oleh karena itu, Bimo membuat poster pengumuman penjualan tiket TSTJ dan dipublikasikan ke beberapa tempat.

"Luar biasa sambutannya, jadi kebutuhan pakan untuk Mei, Juni, Juli itu tercukupi," katanya lagi.

Aman dengan persediaan pakan pada 3 bulan, tetapi apabila dana yang didonasikan melebihi kapasitas, maka akan dialokasikan untuk jatah pakan Agustus dan seterusnya.

Tak hanya itu, bagi pelanggan yang membeli tiket sebanyak 10 buah, maka ia berhak mendapatkan kaus dan masker dari TSTJ.

Kemudian, tiket tersebut dapat digunaan saat TSTJ sudah kembali beroperasi.

"Ïtu sekali masuk, tiket harga Rp 20.000, normalnya memang Rp 20.000. Berlaku nanti sejak kita buka kembali, misalkan Juli atau Agustus, itu tiket sudah bisa digunakan dan berlaku hingga 31 Desember 2021," terang Bimo.

Baca juga: Sulit Mengelola Keuangan Saat Pandemi, Ini Tips dari Perencana Keuangan

Seputar TSTJ

Bimo mengungkapkan saat pandemi berlangsung tidak ada pemasukan dari pengunjung. Kendati demikian, pihaknya membutuhkan dana operasional hingga Rp 500 juta per bulan untuk kebutuhan TSTJ.

Adapun dana tersebut digunakan untuk membeli pakan satwa, seperti daging sapi, daging ayam, rumput gajah, dan buah-buahan.

Sementara untuk pakan berjenis beras merah dan bekatul saat ini masih tercukup hingga beberapa waktu mendatang.

Tak hanya itu, beberapa warga juga sempat mengirim mencit (anak tikus) untuk dijadikan pakan burung elang.

"Ada yang ngirim langsung jenis makanan satwa, ada yang ngirim mencit untuk pakan elang juga kami terima, jadi tidak double-double," imbuhnya.

Baca juga: Kiat Aman ke Puskesmas atau Rumah Sakit di Tengah Pandemi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi