KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menunjukkan tangkapan layar akun di salah satu e-commerce di Indonesia yang menjual TCA Peeling untuk memutihkan badan beredar di media sosial Twitter.
Diketahui, obat keras tersebut dijual bebas dengan harga Rp 160.000. TCA Peeling merupakan obat keras untuk pigmentasi kulit.
Akun tersebut juga mengunggah dua foto yang memperlihatkan dua kondisi pengelupasan kulit.
Unggahan ini pun mendapatkan respons beragam dari pengguna Twitter.
Apa itu TCA peeling? Berbahayakah jika digunakan tanpa petunjuk dokter?
Obat keras, seharusnya tak dijual bebas
Dokter spesialis kulit yang juga dosen Fakultas Kedokteran Universitas Mataram, dr Dedianto Hidajat, SpKK-FINSDV, mengatakan, TCA merupakan obat keras yang seharusnya tidak diperjualbelikan secara bebas tanpa resep dokter.
"TCA ini tergolong cairan atau obat keras, seharusnya tidak boleh diperjualbelikan secara bebas tanpa resep dari dokter. Apalagi kalau dilihat di situ konsentrasinya termasuk tinggi 35 persen," ujar Dedi.
Ia menjelaskan, TCA adalah singkatan dari Asam Trikloroasetat atau Tri Chloro Acetic Acid.
Obat ini mengandung bahan atau cairan yang sering digunakan untuk tindakan chemical peeling di klinik kecantikan atau di rumah sakit.
Menurut Dedi, cairan TCA ini mempunyai sifat epidermolisis atau membuat kulit terkelupas lumayan hebat terutama jika tidak terkontrol dengan benar.
Efek samping yang paling sering timbul adalah rasa terbakar, timbulnya bekas putih atau bahkan sebaliknya menjadi hitam dan cenderung irreversibel.
Baca juga: Ragi Beras, Rahasia Kulit Putih Halus Wanita Jepang
Oleh karena itu, tindakan chemical peeling atau pengelupasan kimiawi menggunakan cairan TCA ini pun harus dilakukan oleh dokter spesialis kulit di klinik spesialis kulit atau klinik kecantikan atau di rumah sakit.
"Tidak boleh dilakukan sembarangan apalagi sebagai home peel atau DIY atau do it yourself treatment," ujar Dedi.
Terkait efek samping, pada foto yang beredar di media sosial itu, menunjukkan bahwa kulit mengelupas merupakan salah satu efek sampingnya.
Risiko
Dedi mengatakan, peeling TCA memang bagus untuk kasus-kasus jerawat, flek, dan kerutan.
Akan tetapi, tindakan ini termasuk dalam tindakan pengobatan, bukan perawatan.
"Di sini harus dibedakan tindakan pengobatan itu dilakukan oleh dokter yang berkompeten di klinik kecantikan atau rumah sakit," kata Dedi.
Bahkan, di salon pun tindakan peeling TCA ini tidak boleh dilakukan, apalagi sebagai tindakan perawatan mandiri di rumah.
Risikonya berbahaya jika tidak terkontrol.
TCA Peeling juga dapat memicu terjadinya kanker kulit, apalagi jika terjadi efek samping pengelupasan hebat secara terus-menerus.
Edukasi terhadap standar kecantikan
Sementara itu, Staf Pengajar Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Ismiralda Oke Putranti menjelaskan, masyarakat harus menjadi konsumen yang cerdas dan tidak terjebak iklan.
"Jangan termakan iklan ingin punya kulit yang putih dalam waktu singkat lalu menggunakan bahan iritan berbahaya kalau tidak terkontrol," ujar Oke saat dihubungi secara terpisah oleh Kompas.com, Minggu (17/5/2020).
Oke mengatakan, para dokter spesialis kulit sangat berhati-hati dalam melakukan tindakan TCA Peeling terkait terapi kelainan pigmentasi.
Sebab, jika terjadi kesalahan penanganan, penetrasi TCA bisa lebih dalam dan berisiko terjadi pengelupasan kulit lebih dalam dan menimbulkan bekas yang kurang baik.
"Orang banyak yang suka segala sesuatu yang bersifat instant termasuk dalam perawatan kulit, sehingga banyak juga pihak yang tidak bertanggung jawab mencari kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dengan menjual bahan-bahan kimia berbahaya untuk perawatan kulit termasuk TCA," kata Oke.
Seharusnya, kata dia, TCA dengan konsentrasi tinggi tidak diperbolehkan dijual bebas.
Baca juga: Kiat Praktis Dapatkan Kulit Putih dan Cerah
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.