Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Perubahan yang Akan Dihadapi Pelancong Usai Pandemi Corona, Termasuk Kenaikan Harga

Baca di App
Lihat Foto
SCMP / PATRICK SCOTT
Wisatawan domestik di Vietnam kembali meramaikan beberapa destinasi wisata. Salah satunya Hoi An.
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Para pelaku industri pariwisata memprediksi akan terjadi perubahan di sektor tersebut setelah pandemi Covid-19 berakhir.

Para pelancong yang tak sabar ingin berjalan-jalan setelah situasi mulai membaik mesti siap beradaptasi dengan perubahan yang memengaruhi kebiasaan hingga tren wisata.

Melansir Antara, Minggu (17/5/2020) terdapat 4 perubahan yang harus dihadapi oleh para pelancong usai pandemi corona.

Apa saja?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Virtual Tour ke Desa Nglanggeran, Jelajah Tempat Wisata dalam 2 Jam

4 perubahan yang terjadi di industri pariwisata

Menurut para pelaku industri pariwisata ada beberapa perubahan yang harus dihadapi oleh pelancong usai pandemi Covid-19.

1. Wisata jarak dekat digandrungi

Menurut Head of Marcomm Golden Rama Tours & Travel Ricky Hilton, perubahan yang akan dirasakan usai pandemi adalah maraknya konsumen yang ingin liburan ke lokasi yang tak terlalu jauh.

"Liburan yang simpel dan jarak dekat, seperti staycation," kata Ricky dalam bincang-bincang daring di Indonesia Online Fest, Jumat.

Pihaknya mulai menawarkan pilihan staycation untuk konsumen yang ingin menikmati liburan nanti pada jauh-jauh hari.

Baca juga: TN Kelimutu Gagas Produk Pertanian Organik, Jadi Daya Tarik Wisata

2. Wisata ke tempat non-mainstream

Masa berdiam diri di rumah bisa jadi dimanfaatkan orang-orang untuk mempersiapkan lebih matang rencana wisata mendatang.

Ricky memprediksi, orang-orang akan memilih tujuan wisata yang berbeda dari ekspektasi mereka terdahulu.

"Orang bisa mencari destinasi yang lokasinya masih sepi," kata Ricky.

Baca juga: Protokol New Normal Dapat Jadi Nilai Tambah untuk Jual Produk Wisata

3. Pemeriksaan keamanan dan kesehatan lebih ketat

Pemeriksaan keamanan berevolusi dari waktu ke waktu. Chief Marketing Officer & Co-Founder tiket.com Gaery Undarsa mengatakan dalam kesempatan yang sama, pemeriksaan keamanan dan kesehatan ke depannya bakal lebih ketat.

Awalnya mungkin konsumen merasa bingung saat beradaptasi, namun lama kelamaan semuanya terasa normal.

Menurutnya, ketika ada perubahan, ada masa beradaptasi, namun setelahnya orang-orang jadi terbiasa dan menganggapnya lazim.

"Industri healthcare dan travel akan sangat dekat, akan ada banyak standard baru dari segi kebersihan," kata dia.

Baca juga: New Normal Pariwisata, Taman Wisata Candi Siapkan Protokol Baru

4. Harga naik

Standard kebersihan yang meningkat seiring dengan keinginan konsumen dalam memastikan keamanan dan kenyamanan liburan bisa berdampak ke harga yang semakin mahal.

"Misalnya hotel, orang mungkin concern dengan kebersihannya, akan ada standard baru biar customer merasa aman, dampaknya ke harga," kata Gaery.

Biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi standard kesehatan dan keamanan di era kenormalan baru berdampak pada keputusan untuk menaikkan harga.

"Sayangnya akan ada banyak orang yang tidak bisa afford, tapi secara garis besar akan jadi lebih sehat untuk industri travel karena orang akan prefer sesuatu yang aman dibanding murah."

Maskapai pun bisa jadi menaikkan harga karena mereka harus mengurangi kapasitas penumpang demi keamanan.

Baca juga: Ngabuburit Virtual ke 5 Tempat Wisata di Surabaya, Gampang Banget!

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi