Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Badai Equinox Sebabkan Kenaikan Suhu Panas di Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi suhu panas
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Cuaca panas disebut dirasakan di sejumlah wilayah Indonesia dalam beberapa hari terakhir.

Kondisi ini pun memunculkan pertanyaan dari masyarakat terkait fenomena apa yang tengah terjadi dan menyebabkan cuaca tersebut.

Sebuah kabar peringatan tentang Badai Panas Equinox pun muncul belakangan. 

Baca juga: Fenomena Equinox di Mesir, Saat Matahari Terbenam di Bahu Sphinx

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Narasi yang beredar

Pertanyaan seputar fenomena ini juga disampaikan melalui warganet di media sosial seperti Twitter.

"Di luar lagi badai matahari apa gmn sih? Panas bgt ya Allah :(" tulis akun @vinindya

"Hawa panasnya luar biasa, ya Allah. Bener ga sih ini gara2 badai equinox apa lah itu?" tanya akun @Desnonk

Namun, benarkah cuaca panas ini disebabkan oleh Badai Panas Equinox?

Baca juga: Peringatan Badai Panas Equinox di Indonesia Hoaks, Ini Penjelasan BMKG

Penjelasan BMKG

Melalui akun Twitter resminya di @InfoHumasBMKG, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membantah informasi tersebut.

"Dapat dikatakan bahwa isu tersebut adalah hoaks dan tidak dapat dipertanggung jawabkan," tulis PLT Deputi Bidang Meteorologi BMKG Herizal dalam keterangan melalui akun resmi tersebut.

Saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (18/5/2020), Kepala Bagian Humas BMKG Akhmad Taufan Maulana pun membenarkan bantahan yang disampaikan melalui media sosial resmi BMKG atas kabar peringatan Badai Equinox tersebut.

Baca juga: [KLARIFIKASI] Fenomena Equinox Sebabkan Suhu Naik, Ini Penjelasan BMKG

Fenomena Equinox sendiri bukanlah fenomena badai panas ataupun gelombang panas (heat wave) yang sering terjadi di daerah lintang menengah dan tinggi seperti di India, Jepang, Korea, Amerika, dan Eropa.

Sementara itu, yang dimaksud dengan fenomena gelombang panas adalah di mana suhu udara lebih panas dari 5 derajat dari ambang batas suhu normal suatu wilayah. Hal itu disebabkan oleh munculnya anomali sistem cuaca tekanan tinggi yang terjadi dalam beberapa hari atau minggu.

Adapun fenomena Equinox merupakan salah satu fenomena astronomi. Saat fenomena ini terjadi, posisi semu matahari berada tepat di atas garis khatulistiwa.

"Fenomena Equinox dapat terjadi dua kali dalam satu tahun, yaitu sekitar tanggal 21 Maret dan 23 September setiap tahunnya," kata Herizal.

Baca juga: Fenomena Equinox Mungkin Ada di Balik Pembangunan Piramida Giza

Secara umum, suhu rata-rata di wilayah Indonesia saat periode Equinox terjadi adalah berkisar antara 32 hingga 36 derajat celsius.

"Pada bulan Mei ini, posisi semu matahari sudah berada di belahan bumi utara (BBU), sehingga dapat dikatakan bahwa fenomena Equinox tidak terjadi lagi hingga periode pertengahan September mendatang," jelas Herizal.

Untuk itu, dapat dikatakan bahwa kabar peringatan Badai Equinox yang tersebar adalah tidak benar.

BMKG pun mengimbau masyarakat untuk tidak perlu mengkhawatirkan dampak dari fenomena equinox sebagaimana disebutkan dalam kabar yang beredar.

"Masyarakat diimbau dan diharapkan tetap mengantisipasi kondisi cuaca yang cukup panas pada siang hari, terlebih bagi yang sedang menjalankan puasa dengan meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga kesehatan diri, keluarga, serta lingkungan," imbau BMKG.

Baca juga: Saat Equinox, Kepulauan Bangka Belitung Justru Lembab Berawan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi