Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TREN] Kabar Baik Penanganan Covid-19 di Indonesia | Panduan New Normal

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com
Populer Tren, 19 Mei 2020

JAKARTA, KOMPAS.com - Upaya penanganan dan pencegahan virus corona di Indonesia masih terus dilakukan karena peningkatan kasus masih terus terjadi.

Hingga Senin (18/5/2020), tercatat jumlah kasus Covid-19 di Indonesia lebih dari 18.000 kasus dengan lebih dari 1.000 orang di antaranya meninggal dunia.

Situasi penanganan virus corona ini juga turut merenggut nyawa para tenaga medis.

Pada Senin kemarin, seorang perawat di Surabaya, Ari, meninggal dunia dalam status pasien dalam pengawasan (PDP).

Sementara itu, otoritas pemerintahan tengah mempersiapkan panduan new normal untuk memulai kembali aktivitas di tengah situasi pandemi virus corona.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita mengenai virus corona di Indonesia dan dunia masih menjadi perhatian pembaca sepanjang Senin hingga Selasa (19/5/2020) pagi.

Selengkapnya, berikut beberapa berita populer laman Tren:

1. Kabar baik penanganan virus corona di Indonesia

Di tengah kekhawatiran akan penyebaran virus corona di Tanah Air, ada sejumlah kabar baik yang layak diapresiasi.

Kabar baik itu di antaranya, jumlah pasien sembuh yang semakin bertambah dan provinsi yang tidak melaporkan temuan kasus baru.

Sementara itu, Kemenristek juga berhasil menngembangkan alat tes Covid-19.

Baca selengkapnya di sini:

Update, 5 Kabar Baik soal Kondisi dan Penanganan Virus Corona di Indonesia

2. Panduan new normal

Seusai Lebaran, sejumlah BUMN dan lembaga pemerintahan akan kembali beraktivitas dengan panduan normal baru atau new normal.

Istilah new normal kini didengungkan untuk memulai aktivitas di tengah situasi pandemi virus corona.

Sejumlah lembaga pun mengeluarkan panduan new normal.

Selengkapnya, baca dalam beberapa berita berikut ini:

Sekolah Dibuka Kembali Juli, Berikut Panduan New Normal Cegah Corona

Penerapan New Normal, Masyarakat Dituntut untuk Bisa Beradaptasi

Daftar 5 Instansi Siapkan Protokol New Normal, dari Bandara Soetta hingga KAI

Sering Disebut-sebut, Apa Itu New Normal?

3. Selamat jalan perawat Ari...

Seorang perawat bernama Ari, perawat RS Royal Surabaya, meninggal dunia dalam status pasien dalam pengawasan (PDP) pada Senin (18/5/2020).

Ari juga meninggal dunia dalam keadaan hamil. Kepergian Ari menjadi duka, terutama bagi para tenaga medis, yang kini tengah bekerja keras menangapi pasien Covid-19.

Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) membenarkan informasi ini. Selamat jalan perawat Ari...

Baca selengkapnya di sini:

Perawat Hamil 4 Bulan Berstatus PDP Covid-19, Meninggal Dunia

4. "Lockdown" matahari

Istilah lockdown Matahari menjadi perhatian beberapa hari terakhir.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menyebutkan, penyebutan istilah ini tidak tepat.

“Fase lockdown itu istilah yag salah kaprah ya, (yang betul) fase minimum iya,” ujar Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Emanuel Sungging saat dihubungi Kompas.com. Senin (18/5/2020).

Dalam fase ini, aktivitas matahari berkurang

Fase minimum matahari muncul ketika tanda-tanda aktivitas matahari sangat berkurang yaitu ketika bintik matahari lama tidak terlihat dari piringan matahari.

Simak penjelasan selengkapnya pada berita berikut ini:

Penjelasan Lapan tentang Fenomena Lockdown Matahari, Apa Dampaknya?

5. Bahaya "herd immunity"

WHO mengingatkan negara-negara tentang bahaya herd immunity.

Menurut WHO, teori Herd Immunity untuk mengatasi virus corona sangat berbahaya.

Direktur eksekutif program darurat kesehatan WHO Dr Mike Ryan mengatakan, manusia bukanlah kawanan ternak.

"Ini adalah penyakit serius. Ini adalah musuh publik nomor satu. Kami mengatakannya lagi, lagi, dan lagi," kata Dr Ryan, seperti diberitakan The Telegraph, 12 Mei 2020.

Baca selengkapnya di sini:

Ingatkan Bahaya Herd Immunity, WHO: Manusia Bukan Kawanan Ternak

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Serial Infografik Virus Corona: Apa itu OTG?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi