Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Racikan Pemutih Kulit Pakai Tepung dan Bubuk Kunyit, Ini Bahayanya

Baca di App
Lihat Foto
14031857
Ilustrasi kunyit.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sebuah video memeperlihatkan seseorang tengah meracik ramuan untuk memutihkan badan menggunakan lulur, bubuk kunyit, tepung, minyak zaitun, dan susu viral di media sosial pada Sabtu (16/5/2020).

Pihak pengunggah yakni akun Instagram @thanteutic pun mengajak masyarakat untuk mencoba racikan ini di rumah.

Baca juga: Viral Video Polisi Kokang Senjata, Kompolnas: Cukup Teguran Lisan Saja

"auto langsung praktek nih. Tag teman kalian!
-
sc : tiktok/aaa.k," tulis akun tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adapun racikan tersebut dianggap dapat memutihkan kulit badan secara instan.

Namun, tidak disebutkan apakah racikan tersebut memiliki efek samping bagi kulit atau tidak.

Baca juga: Viral Video Masinis Beli Makanan Saat Kereta Berhenti di Perlintasan, Ini Penjelasan PT KAI

Lantas, apakah penggunaan bahan-bahan tersebut aman bagi tubuh?

Menyikapi hal itu, dokter spesialis kulit sekaligus dosen Fakultas Kedokteran Universitas Mataram, dr Dedianto Hidajat menyampaikan, racikan tersebut dapat menimbulkan iritasi bagi kulit.

"Bagi saya, sebenarnya cukup menggunakan lulur tersebut sesuai petunjuk pemakaiannya dan masih boleh lah menggunakan masker do it yourself ini, tapi mesti hati-hati jangan sampai terjadi iritasi bila kelamaan," ujar Dedi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (20/5/2020).

Menurutnya, tindakan meracik lulur dengan bahan-bahan tersebut kurang tepat.

Baca juga: Soal Viral Foto Kursi Bioskop Berjamur, Ini Tanggapan Cinema XXI

Sebab, efek putih yang tampak dalam video diperkirakan merupakan efek putih yang muncul secara instan dari tepung yang berwarna putih.

"Efek vasokonstruksi atau pembuluh darah kulit yang mengecil dari penggunaan masker dan pembasuhan dengan air. Jadi, tentu saja tidak akan bertahan lama," ujar Dedi.

Tak hanya itu, efek putih yang dihasilkan juga disinyalir berasal dari kandungan dalam lulur.

Terkait penggunaan lulur yang sesuai dengan aturan pemakaian, Dedi menyarankan agar masyarakat setidaknya menggunakan lulur 1-2 kali dalam seminggu.

Ia menambahkan, penggunaan lulur baiknya dalam 10-15 menit pemakaian.

Baca juga: Viral Video Tenaga Medis di RSUD Sidoarjo Parodikan Power Rangers, Ini Cerita Lengkapnya...

Tentang kulit putih

Di sisi lain, kasus pemutihan kulit di Indonesia pun santer terdengar di media sosial. Berbagai macam cara dilakukan tanpa menimbang efek samping, seperti penggunaan TCA Peeling, menggosok bagian kulit dengan kunyit dan lainnya.

Mengani hal ini, Dedi menjelaskan, seseorang harus terlebih dulu mengetahui jenis kulitnya masing-masing.

Sebab, tipe kulit orang Indonesia pada dasarnya berada di tipe kulit Fitzpatrick III/IV atau kuning sampai sawo matang.

"Jadi ya enggak bisa putih seperti orang bule atau ras Mongoloid," ujar Dedi.

"Kalaupun ingin lebih putih dari warna kulit yang sekarang, patokan paling mudah adalah pada warna kulit lengan atas bagian dalam," lanjut dia.

Meski begitu, Dedi memberikan sejumlah tips untuk mencerahkan kulit tidak dengan tindakan yang menimbulkan efek samping.

Menurutnya, apabila seseorang menginginkan kulitnya lebih cerah dan sehat, dapat melakukan penambahan nutrisi dari dalam, seperti mengonsumsi air putih, sayur, dan buah, serta suplemen atioksidan.

"Untuk suplemen antioksidan yang cocok, sebaiknya konsultasikan ke dokter," tambah dia.

Baca juga: Selain Membuat Kulit Lebih Cantik, Ini Manfaat Tempe bagi Kesehatan

Kemudian, untuk perawatan tubuh dari luar, dapat menggunakan lotion pencerah badan yang aman dan pastikan sudah bertanda BPOM.

Selain itu, penggunaan tabir surya saat melakukan kegiatan di outdoor dapat juga dilakukan.

"Saya sampai sekarang bingung dengan stigma bahwa cantik itu putih. Dan ternyata itu masih ada sampai sekarang," ujar Dedi.

"Cantik itu enggak harus putih. Karena sejatinya kita orang Indonesia tidak mungkin kulitnya seperti orang bule. Justri kita dengan warna kulit seperti ini ditakdirkan cocok untuk iklim dan cuaca di khatulistiwa yang sinar mataharinya cukup tinggi," lanjut dia.

Dedi menambahkan, warna kulit orang Indonesia yakni kuning langsat hingga sawo matang di mana warna pigmen ini menunjukkan kulit kita cukup untuk beradaptasi di wilayah khatulistiwa.

Namun, ia menyayangkan bilamana ada masyarakat yang semua orang ingin instan memutihkan kulit dengan kualitas bagus dan harga murah.

Tentunya tindakan tersebut tidak luput dari adanya risiko.

Baca juga: Berikut Bahaya Konsumsi Daging Babi Menurut Para Ahli Gizi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi