Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganggang Hijau, Awal Ekosistem Baru di Antartika karena Perubahan Iklim

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Benua Antartika
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Ilmuwan telah memetakan awal dari sebuah ekosistem baru di semenanjung Antartika, yaitu ketika ganggang mikoskopis mekar di permukaan salju yang mencair.

Fenomena ini menciptakan permukaan yang berwarna hijau dan berpotensi menciptakan sumber nutrisi bagi spesies lain.

Melansir The Guardian, Rabu (20/5/2020), tim Inggris yang melakukan penelitian ini meyakini bahwa mekarnya ganggang tersebut akan meluas di masa depan.

Kondisi ini disebabkan oleh pemanasan global yang menciptakan lebih banyak lingkungan basah atau cair yang dibutuhkan ganggang untuk berkembang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di beberapa area, ganggang tersebut terlihat sangat padat sehingga mengubah salju menjadi berwarna hijau dan dapat dilihat dari luar angkasa. Hasil tersebut telah dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications.

Baca juga: Unik, Penguin Antartika Keluarkan Gas Tawa Peneliti Dibikin Mabuk

Krisis iklim di Antartika 

Ahli Biologi dari University of Cambridge dan British Antarctic Survey menghabiskan waktu selama 6 tahun untuk mendeteksi dan mengukur ganggang salju hijau menggunakan kombinasi data satelit dan pengamatan di darat.

Hasilnya adalah peta ganggang skala besar pertama di Antartika, yang akan digunakan sebagai dasar untuk menilai kecepatan benua putih ini untuk berubah menjadi hijau karena krisis iklim.

Mereka telah menemukan bahwa ganggang membentuk ikatan yang kuat dengan spora jamur dan bakteri kceil.

Baca juga: Tidak Ada Kasus Corona, Bagaimana Kehidupan di Antartika?

"Itu adalah sebuah komunitas. Ini berpotensi untuk membentuk habitat baru. Ini adalah awal dari sebuah ekosistem baru," kata Matt Davey dari University of Cambridge, salah satu ilmuwan yang memimpin penelitian ini.

Ia menggambarkan peta ganggang tersebut sebagi sebuah potongan yang hilang dari puzzle siklus karbon di Antartika. 

Peta tersebut mengidentifikasi 1.679 ganggang salju hijau yang mekar secara terpisah. Ganggang-ganggang ini meliputi 1,9 kilometer persegi atau disamakan dengan penyerapan karbon sekitar 479 ton per tahun.

Jumlah ini setara dengan emisi sekitar 875.000 perjalanan mobil di Inggris, meskipun jika dibandingkan dengan karbon global, jumlah ini terlalu kecil untuk membuat banyak perbedaan pada persediaan karbon planet ini.

Baca juga: Antartika, Satu-satunya Benua yang Masih Terbebas dari Virus Corona

Ganggang hijau mulai mekar

Hampir dua pertiga dari ganggang hijau yang mekar ditemukan di pulau-pulau kecil dan dataran rendah di sekitar bagian utara semenanjung.

Bagian ini diketahui telah mengalami beberapa pemanasan yang paling intens di dunia, dengan catatan suhu baru pada musim panas ini.

Alga salju kurang terlihat di daerah selatan yang lebih dingin.

Para ilmuwan sebelumnya juga telah mengamati peningkatan lumut dan lumut hijau. Namun, keduanya tumbuh sangat lambat jika dibandingkan dengan ganggang.

Ke depannya, mereka juga akan mengamati ganggang merah dan oranye serta menghitung bagaimana keberadaannya dapat mempengaruhi kualitas albedo yang memantulkan panas dari salju. 

"Saya pikir kita akan mendapati lebih banyak yang mekar di masa depan. Sebelum kita mengetahui apakah kondisi ini memiliki dampak signifikan terhadap persediaan karbon atau bio albedo, kita perlu menghitungnya," kata Andrew Gray, penulis utama makalah ini.

Baca juga: 50 Tahun Hari Bumi, Ini Perubahan di Amazon, Gurun Sahara, dan Antartika

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi