Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tegal Akhiri PSBB, Apa yang Harus Dilakukan Selanjutnya?

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Tresno Setiadi
Pengendara sepeda motor melintasi posko check point pemeriksaan kesehatan di Jalan Proklamasi, Kota Tegal, saat peberlakukan PSBB, Selasa (12/5/2020).
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Tegal akan diakhiri pada hari ini, Jumat (22/5/2020).

Keputusan ini diambil setelah Tegal kembali menjadi zona hijau, dengan nol kasus baru.

Penutupan PSBB dan pencapaian status zona hijau itu akan dirayakan dengan beberapa kegiatan.

Sekda Kota Tegal, Johardi mengatakan, pihaknya akan menyiapkan dua unit helikopter untuk melakukan penyemprotan disinfektan.

Selain itu, 30 kendaraan water canon juga disiagakan untuk menyemprot sudut-sudut Kota Tegal dalam perayaan penutupan PSBB.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akan dinyalakan pula kembang api dan sirine di alun-alun Tegal pada Jumat malam.

Setelah berakhirnya PSBB, apa yang harus dilakukan?

Baca juga: KKP Sebut Ada 3 Aturan Naik Pesawat Komersil Selama PSBB, Apa Saja?

Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, mengatakan, yang harus dilakukan selanjutnya adalah masyarakat harus menerapkan new normal.

New normal merupakan perubahan kebiasaan saat kembali beraktivitas di tengah pandemi virus corona.

"Contoh seperti yang di Tegal, masyarakat di sana harus terapkan new normal. Tetapi, sebisa mungkin untuk berada di rumah terlebih dulu," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Jumat (22/5/2020).

New normal, kata Dicky, dapat dimaknai dengan tetap menerapkan social distancing dan physical distancing, menggunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan protokol pencegahan penyebaran virus corona lainnya.

Penerapan new normal ini tak hanya wajib dilakukan masyarakat, tetapi juga instansi-instansi. 

"Seperti perkantoran, rumah sakit, tempat belajar, dan tempat berkurumun lain," ujar Dicky.

Dicky menyarankan, penerapan new normal tersebut dapat dilakukan di mana pun dan kapan pun berada.

Baca juga: Masyarakat Abaikan PSBB, Akibat Tidak Sinkronnya Kebijakan Pemerintah?

Jika ada kasus baru, perlukah penerapan PSBB lagi?

Ketika disinggung apakah PSBB perlu diterapkan kembali jika ditemukan kasus baru Covid-19, Dicky menilai, hal itu tidak perlu buru-buru dilakukan. 

"Tak perlu langsung PSBB, langkah yang harus dilakukan di mana pun jika ditemukan kasus baru yakni dengan cara pelacakan kontak," jelas dia.

Langkah ini untuk menentukan tindakan selanjutnya yaitu isolasi dan dukungan perawatan lebih lanjut.

Dicky mengatakan, PSBB bukan strategi utama dalam menghadapi pandemi seperti pandemi Covid-19 saat ini.

PSBB hanya cara untuk melengkapi terutama di wilayah yang masyarakatnya susah untuk dikendalikan.

Baca juga: Viral Video Wali Kota Malang Rayakan Ulang Tahun Saat PSBB, Ini Klarifikasinya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi