Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perhatikan Batas Aman Konsumsi Makanan Bersantan Saat Lebaran

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Lontong Sayur
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com – Makanan bersantan biasanya akan menghiasi meja makan saat Lebaran. Sebut saja opor ayam, lontong dengan sayur santan, dan berbagai makanan penuh lemak lainnya.

Konon, makanan bersantan ini tidak baik bagi kesehatan, terutama mereka yang punya riwayat penyakit darah tinggi dan kolesterol tinggi.

Benarkah hal tersebut?

Ahli Gizi dari Departemen Gizi Kesehatan FK-KMK Universitas Gadjah Mada (UGM), DR. Toto Sudargo, MKes, mengatakan, berdasarkan American Heart Association batas asupan kalori yang berasal dari lemak jenuh sebaiknya dikonsumsi sebanyak 6 persen dari kebutuhan lemak total (15-20 persen).

Per 100 gram santan, kandungan lemak jenuhnya sekitar 21 persen. Di dalamnya terdapat kandungan asam laurat yang merupakan asam lemak rantai sedang yang baik bagi tubuh.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oleh karena itu, menurut Toto, santan tetap baik dikonsumsi jika tidak berlebihan.

"Asam laurat ini dari beberapa referensi yang ada memiliki sifat antimikroba dan anti inflamasi. Artinya mengonsumsi santan yang tidak berlebihan secara otomatis melindungi tubuh dari beberapa penyakit,” ujar Toto, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (21/5/2020).

Ia mengatakan, santan merupakan salah satu sumber energi yang diperlukan tubuh.

“Jadi tidak selamanya mengonsumsi santan itu tidak baik,” lanjut dia.

Baca juga: Cara Memilih Kelapa, Memeras, dan Menyimpan Santan agar Makanan Bersantan Lebih Awet

Jangan konsumsi berlebihan

Toto mengingatkan, konsumi berlebihan makanan bersantan bisa menjadi berbahaya karena kandungan kalorinya tinggi.

Penelitian menunjukkan, masyarakat yang mengonsumsi santan ditemukan prevalensi obesitas, dislipidemia, dan hipertensi dibandingkan daerah di mana masyarakatnya tidak menggunakan santan sebagai bahan dasar makanan.

Ia menyarankan, santan sebaiknya dikonsumsi saat pagi atau siang hari agar kalori santan dapat digunakan untuk beraktivitas.

“Dikonsumsi malam hari, berarti ada sisa kalori yang digunakan sehingga bisa menyebabkan obesitas,” kata dia.

Selain itu, ia juga mengimbau agar apabila mengonsumsi santan masyarakat juga mengimbanginya dengan tetap makan buah dan sayuran.

Baca juga: Cara Benar Menghangatkan Santan dan Makanan Bersantan

Kandungan Gizi Santan

Berdasarkan daftar komposisi bahan makanan, per 100 gram santan terdapat kandungan kandungan zat gizi makro nutrien yang terdiri dari:

  1. Energi sebesar 122 kkal
  2. Protein 2 gram
  3. Karbohidrat 7,6 gram
  4. Lemak 10 gram.

Mikro nutrien terdiri dari kasium 25 mg, fosfor 30 mg dan vitamin C 2 mg. 

Meski santan sebetulnya tidak terlalu buruk jika dikonsumsi dalam batas aman, Anda juga bisa menggunakan bahan lain sebagai penggantinya.

“Bisa menggunakan susu cair yang segar, dan beberapa tahun belakangan ini sudah mulai dipraktikkan pada kuah soto dan kalau sop kaki kambing, seingat saya sudah ada yang menggunakan susu segar sebagai kuah,” ujar Toto.

Selain itu, alternatif lain, gunakan susu dari kedelai maupun kacang-kacangan jenis lain.

Pengganti lain yang bisa dicoba adalah plain yoghurt

“Jumlah yogurt yang digunakan perlu disesuaikan dengan bahan lain, sehingga tidak terlalu asam. Penggunaan yogurt tersebut akan jauh lebih baik jika tidak dipanaskan sehingga nilai gizi yang terkandung dalam yogurt tidak rusak, terutama probiotik,” kata Toto.

Baca juga: Santan Murni Vs Santan Instan, Lebih Baik Pakai yang Mana?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi