Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Mohon Maaf Lahir dan Batin

Baca di App
Lihat Foto
FREEPIK
Ilustrasi.
Editor: Heru Margianto


MENJELANG Idul-Fitri, mendadak beredar video di khasanah media sosial tentang sebuah mobil berwarna hitam dihentikan para petugas polisi dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di Exit Tol Bundaran Satelit, Surabaya.

Mobil itu dihentikan lantaran melanggar aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yaitu pengemudi tidak mengenakan masker dan jumlah penumpang melebihi batas PSBB.

Adu fisik

Dalam video tersebut, tampak petugas gabungan menghentikan sebuah mobil sedan berwarna hitam di sebuah jalur putar balik. Pemilik mobil terlihat tidak terima karena dipaksa putar balik.

Seorang polisi mencoba merayu pemilik mobil agar tetap memutar balik mobilnya. Namun, pemilik mobil tetap menolak dengan suara bernada keras.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Video Umar Assegaf Cekcok dengan Petugas PSBB Viral, Ini 3 Kesalahannya Menurut Polisi

Petugas berseragam Satpol PP ikut menegur. Akhirnya terjadi cekcok hingga kemudian pemilik mobil dan petugas Satpol PP adu fisik.

Mobil berwarna hitam itu akhirnya putar balik.

Berdamai

Namun tak lama kemudian beredar video di medsos memperlihatkan petugas Satpol yang adu jotos dan adu tendang dengan pemilik mobil datang ke kediaman sang pemilik mobil diantar oleh para petugas kepolisian untuk memohon maaf dan berdamai.

Syukur Alhamdullilah, permohonan maaf petugas Satpol PP diterima dengan tulus-ikhlas oleh sang pemilik mobil kemudian kedua sesama manusia itu saling berpelukan sebagai tanda berdamai.

Baca juga: Cekcok Umar Assegaf dengan Petugas PSBB Surabaya Berakhir Damai

Bahkan kepada petugas Satpol PP dijanjikan akan diajak umroh oleh seorang rekan sang pemilik mobil.

Saling memaafkan

Adegan perdamaian antara dua orang yang sempat adu jotos dan adu tendang memang kurang menyenangkan bagi para penggemar adegan kekerasan ragawi.

Namun sebagai pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan, mohon dimaafkan bahwa saya merasa lubuk sanubari tersentuh oleh adegan mengharukan tentang dua sesama manusia yang semula sempat adu kekerasan ragawi ternyata berkenan tulus-ikhlas saling memaafkan.

Sebagai seorang warga Indonesia, saya merasa terharu menyaksikan bagaimana dua sesama warga Indonesia berhasil menyingkirkan dendam kebencian demi saling menjalin kasih-sayang di tengah suasana prihatin bersama akibat pagebluk Corona.

Kedua warga Indonesia yang semula saling berseteru mewujudkan makna kearifan adiluhur yang utama tersirat dan tersurat di dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri menjadi kenyataan yaitu secara tulus-ikhlas saling memaafkan lahir dan batin.

Selamat hari raya Idul Ftiri. Mohon maaf lahir dan batin.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi