Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebutan Hari Raya Idul Fitri di Sejumlah Negara dan Perayaannya

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/RONY MUHARRMAN
Ribuan umat muslim melaksanakan Sholat Idul Adha di halaman Masjid Raya Annur dengan kondisi kabut asap karhutla yang menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Minggu (11/8/2019). Kabut asap dampak dari kebakaran hutan dan lahan yang masih terjadi di Provinsi Riau membuat kota Pekanbaru dan beberapa kabupaten lainya diselimuti kabut asap khususnya pada pagi hari.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Islam merupakan salah satu agama yang paling banyak dianut oleh masyarakat dunia dan tersebar di berbagai belahan dunia.

Meskipun pusat peradaban agama ini berada di dataran Arab dan bahasa yang digunakan dalam ritual peribadahan menggunakan bahasa Arab, namun tidak dengan istilah-istilah di luar itu.

Misalnya dalam menyebut Hari Raya Idul Fitri, berbagai negara memiliki istilah berbeda-beda untuk menggambarkan 1 Syawal atau selesainya ibadah di bulan Ramadhan.

Istilah atau sebutan itu, tentu berangkat dari kearifan budaya dan bahasa masing-masing negara.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Hikmah Ramadhan: Meraih Kemenangan Idul Fitri di Tengah Pandemi Covid-19

Misalnya 4 sebutan berbeda untuk Hari Raya Idul Fitri dari 5 negara berikut:

1. Lebaran-Indonesia

Masyarakat Indonesia menyebut hari raya Idul Fitri dengan Lebaran.

Lebaran disebut berasal dari bahasa lokal yang berarti lebar, lapang, yakni menunjukkan kelapangan hati umat Muslim untuk saling memaafkan.

Istilah Lebaran juga disebut datang dari kata lebar yang dalam bahasa Jawa berarti setelah, usai, pasca. Artinya, Lebaran menggambarkan kondisi umat yang sudah selesai menjalankan puasa Ramadhan.

Istilah Lebaran digunakan hampir secara nasional di Indonesia untuk menyebut Idul Fitri.

2. Seker Bayrami-Turki

Meski masih ada di wilayah geografis yang tidak terlalu jauh dari Arab Saudi, namun ternyata masyarakat Turki memiliki istilah berbeda untuk menyebut Hari Raya Idul Fitri.

Di sana, Idul Fitri disebut sebagai Seker Bayrami. Bayrami biasa digunakan untuk menyebut libur nasional atau libur keagamaan.

Sementara Seker Bayrami berarti pesta gula. Ini karena banyaknya hidangan manis yang disajikan masyarakat pada saat perayaan Idul Fitri.

Perayaan ini biasa dirayakan selama 3 hari terhitung sejak 1 syawal.

Baca juga: Hikmah Ramadhan: Idul Fitri, Gerbang Baru Kemanusiaan

3. Chaand Raat-India

Istilah ini sesungguhnya tidak digunakan untuk spesifik menyebut Idul Fitri, melainkan malam sebelum Idul Fitri tiba.

Tak hanya di India, istilah yang berasal dari bahasa Sansekerta "candra" dan "ratri"  ini juga familiar digunakan masyarakat di Pakistan dan Banglades.

Makna di balik istilah Chaand Raat adalah malam yang terang karena adanya bulan purnama.

Di malam itu, para perempuan menghias tangan dan kaki mereka dengan hena atau pacar, selain itu, beragam makanan juga disajikan.

4. Korité-Senegal

Idul Fitri bagi masyarakat Senegal dan sebagian besar negara di kawasan Afrika Barat disebut sebagai Korité.

Korité dirayakan selama 3 hari oleh masyarakat dengan beragam kegiatan seperti sholat Id, berkumpul bersama keluarga dan teman.

Tidak berbeda jauh dengan budaya di Indonesia, keluarga di Afrika Barat juga menggunakan pakaian baru untuk merayakan Idulfitri. Ada lagi, mereka juga melakukan perjalanan mudik ke desa atau asal mereka.

Baca juga: Masih Dilanda Covid-19, Bolehkah Tidak Bersalam-salaman Saat Hari Raya Idul Fitri?

Tak hanya itu, masyarakat juga akan saling bertukar kado dan memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.

Untuk merayakannya, umat Muslim biasanya saling berkirim ucapan selamat dan permohonan maaf kepada keluarga, teman, juga kerabat.

Meminta maaf dan memaafkan memang menjadi inti dari perayaan Idulfitri.

Seseorang akan kembali kepada kesucian, tidak memiliki dendam atau amarah kepada satu sama lain, setelah sebulan menjalani ujian Ramadhan dan saling memaafkan.

Berikut ini beberapa ucapan yang bisa digunakan untuk menyampaikan selamat Idulfitri kepada orang-orang tersayang.

"Selamat Idulfitri, mohon maaf lahir dan batin" atau "Eid Mubarak, minal aidzin wal faidzin".

Dua ucapan tersebut adalah model paling sederhana atau dasar dari banyaknya ragam ucapan Idulfitri yang digunakan masyarakat.

"Taqobbalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum, minal aidzin wal faidzin"

Ucapan ini memang menggunakan bahasa Arab yang berarti doa, yakni Semoga Allah menerima amalanku dan amalanmu, puasaku dan puasamu, semoga kita semua tergolong orang yang kembali (fitri) dan berhasil.

Baca juga: Tumbilohote, Tradisi Khas Gorontalo Menyambut Idul Fitri

Ucapan Lebaran juga bisa disampaikan dengan cara yang lain, misalnya dengan pantun seperti yang satu ini.

"Hari ini terakhir berpuasa

Besok, makan opor lauk ikan patin

Tak terasa Lebaran telah tiba

Jadi, mohon maaf lahir dan batin"

Tak melulu memiliki format seperti di atas, ucapan Lebaran juga bisa disampaikan dengan gaya yang lebih pribadi dan santai.

Beberapa kalimat bisa ditambahkan, seperti menanyakan kabar, menyampaikan permohonan maaf karena tidak bisa pulang, dan sebagainya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi