Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SIKM untuk Balik Jakarta, Berikut Panduan Cegah Lonjakan Kasus Usai Lebaran

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/FARIDA
Sejumlah kendaraan tengah mengantre di pos check point dan pemeriksaan SIKM DKI Jakarta di tol Japek kilometer 47 B, Minggu (25/5/2020).
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Masyarakat dari daerah yang ingin masuk Jakarta kini wajib menyiapkan Surat Izin Keluar Masuk (SIKM).

Hal tersebut disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam siaran pers di YouTube BNPB Indonesia, Senin (25/5/2020).

Jika tak punya SIKM masyarakat tak bisa masuk dan harus kembali ke daerah asal sesuai KTP. Anies menyampaikan, kebijakannya tersebut untuk memutus mata rantai distribusi Covid-19.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Pemalsu SIKM Bakal Dijerat Pidana, Ancaman hingga 12 Tahun Penjara

Lonjakan kasus setelah Lebaran

Epidemiolog Indonesia kandidat doktor pandemi dari Griffith University Australia Dicky Budiman merespons hal tersebut.

Mengenai lonjakan kasus setelah Lebaran, menurutnya kemungkinan akan terjadi.

"Potensi lonjakannya besar. Mengingat terlihat masih banyak orang mudik dari beragam jalur," ungkap dia kepada Kompas.com, Selasa (26/5/2020). 

Selain itu, mengenai kebijakan tersebut, dia menjelaskan, orang-orang yang akan kembali ke Jakarta juga perlu membawa hasil tes PCR.

Dia keberatan karena menilai kebijakan tersebut mendadak dan membuat masyarakat tak sempat menyiapkannya.

"Walaupun ini bagus, namun pemerintah hendaknya dalam merancang setiap regulasi dan policy agar mempersiapkan juga sarana untuk masyarakat merespon aturan yang dikeluarkan tersebut," kata dia. 

Baca juga: Gugus Tugas: Wajib Tunjukkan Surat Rapid Test dan PCR jika Ingin ke Luar Daerah

Hal yang harus dilakukan jika kembali ke Jakarta

Beberapa opsi yang dia berikan kepada orang-orang yang akan kembali ke Jakarta antara lain sebagai berikut:

Dia berharap pemerintah pusat dengan pemerintah daerah perlu bersinergi dalam membuat kebijakan. Selain itu kebijakan perlu disosialisasikan kepada masyarakat.

Masyarakat perlu dipandu supaya tidak menyebabkan masalah lain. Jadi masyarakat tidak dibiarkan mengambil atau mencari-cari solusinya sendiri.

Baca juga: 6.347 Warga Ajukan SIKM untuk Keluar Masuk Jakarta, Mayoritas Ditolak Pemprov DKI

Kapasitas laboratorium di bawah 7.000 per hari

Dia lalu menjelaskan soal kemampuan pengujian Indonesia. Dalam kondisi normal, kapasitas lab di bawah 7.000 per hari.

Padahal, saat ini sebanyak ratusan ribu hingga jutaan orang perlu tes virus corona dalam waktu cepat. Menurutnya, situasi bisa menjadi tidak mudah dan kontraproduktif.

"SIKM sebetulnya tidak terlalu efektif. Intinya kan kesadaran masyarakat. Karena risiko terpapar bisa terjadi tiap saat," ujar Dicky.

Dia berpesan perlu menyadarkan masyarakat tentang pentingnya peran mereka dalam menekan penyebaran Covid-19. Tanpa peran masyarakat kemungkinan kecil berhasil.

Pemerintah juga tak bisa mengandalkan tes lantaran walau saat ini dites negatif, jika perilaku masyarakat tidak disiplin dalam mencegah penularan, maka bisa tertular dalam beberapa menit saja.

Jadi orang yang dites negatif kemarin, bukan berarti tetap negatif hari ini. Sehingga, menurutnya yang utama adalah penguatan tes, penelusuran kontak, dan isolasi pemerintah.

Baca juga: Tingkatkan Kapasitas, Laboratorium BPOM Lakukan Uji Spesimen Covid-19

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi