Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Mamah Dedeh Meninggal Dunia

Baca di App
Lihat Foto
WhatsApp
Tangkapan layar pesan berisi kabar meninggalnya Mamah Dedeh yang beredar di aplikasi WhatsApp pada Rabu (27/5/2020).
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sebuah pesan berisi informasi yang mengabarkan bahwa ustazah Mamah Dedeh meninggal dunia beredar luas di media sosial dan aplikasi pesan WhatsApp pada Rabu (27/5/2020).

Dalam pesan itu, disebutkan bahwa Mamah Dedeh meninggal dikarenakan sakit.

Namun, pihak keluarga Mamah Dedeh membantah kabar tersebut.

Baca juga: Viral Video Detik-detik Kecelakaan Tunggal di Nganjuk, Ini Kronologinya...

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Narasi yang beredar:

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, informasi berisi meninggalnya Mamah Dedeh tersebar di grup-grup pesan WhatsApp.

Berikut bunyi pesan tersebut:

"Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un

Turut bela sungkawa yang mendalam Semoga almarhumah ( Mamadedeh) diampuni dosa dosanya, diterima amal ibadahnya dan meninggal dlm keadaan Husnul Khotimah...

Al Fatihah".

Kemudian, ada juga pesan lain yang menjelaskan waktu dan lokasi meninggalnya Mamah Dedeh.

"Innaa lillaahi wa inna illaihi Roojiuun..
Telah berpulang ke Rahmatullah Ustazdah tercinta panutan muslim tanah air, MAMAH DEDEH pada hari selasa tanggal 26 Mei 2020 , pukul 22.28 WIB ,karena sakit di EKA HOSPITAL BUMI SERPONG DAMAI TANGERANG BANTEN".

Baca juga: Video Viral Warga Berebut Masuk Mal, Psikolog: Banyak yang Sudah Sampai Titik Jenuh dan Bosan

Informasi terkait dengan unggahan informasi perihal meninggalnya ustazah Mamah Dedek tersebut juga dapat dilihat di link ini.

Beredarnya pesan tersebut di sejumlah aplikasi pesan dan media sosial ini menimbulkan pertanyaan bagi warganet lain yang cemas dengan kabar meninggalnya Mamah Dedeh.

"Assalamualaikum..ini halaman group mamah dedeh ustadzah? Ada berita meninggal benarkah?" tulis akun Facebook bernama Rina Marlina pada Rabu (27/5/2020).

Lantas, benarkah kabar meninggalnya Mamah Dedeh tersebut?

Konfirmasi Kompas.com

Menanggapi hal itu, anak sekaligus manager Mamah Dedeh, Nazmia mengungkapkan bahwa kabar meninggalnya Mamah Dedeh adalah tidak benar alias hoaks.

Nazmia pun mengatakan, kondisi ibundanya saat ini dalam keadaan sehat.

"Iya itu hoaks. Alhamdulillah mamah sehat," ujar Nazmia saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (27/5/2020).

Tak hanya itu, manager Abdel Achrian, partner kerja Mamah Dedeh, Jio Jimmy pun mengonfirmasi bahwa kabar meninggalnya pendakwah ternama itu adalah tidak benar.

"Kemarin mamah balas WA (WhatsApp) saya, mama sehat, Alhamdulillah," ujar Jio saat dikonfirmasi terpisah, Rabu (27/5/2020).

Menurutnya, informasi meninggalnya "Mamah Dedeh" bukanlah Mamah Dedeh pendakwah, melainkan Hj. Dedeh Syahrawati, istri Ketua Kwarda Banten.

Baca juga: Mengenang 14 Tahun Gempa Yogyakarta dan Solidaritasnya untuk Bangkit

Adapun informasi meninggalnya Hj Dedeh ini juga diunggah oleh Pembina Pramuka Kwarcab Tangerang Selatan, Nandang ACS.

"Innaalillaahi wainna ilaihiroji'uun ......

Telah Wafat Ibu Hj. Dedeh Syahrawati (Istri Bapak HM. MASDUKI / Ka Enduk) Ketua Kwarda Pramuka Banten karena sakit di EkaHospital BSD tadi malam , Tanggal 26 Mei 2020 jam 22.28 WIB.

Mohon dimaafkan segala kesalahan dan dosa² Almarhumah, mohon doanya untuk Almarhumah agar Allah SWT mengampuni semua dosa2 dan kesalahannya serta menerima seluruh amal ibadah Almarhumah dan mendapatkan husnul khaatimaah dan surgaNya Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Aamiin ya Allah .......

~ Kak Nandang ACS ~," tulis Nandang dalam status Facebook-nya pada Rabu (27/5/2020).

Baca juga: Mengenang Aktor Didi Petet, dari Perjalanan Karier hingga Seni Teaternya...

Tak hanya itu, Nandang juga mengunggah foto ungkapan duka cita dari Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Banten.

Baca juga: Viral Polsuska Turunkan Paksa Diduga Anak Punk dengan Pistol, Ini Penjelasan PT KAI

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi