Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Garam Dapur Bisa Atasi Batuk dan Bunuh Virus Corona

Baca di App
Lihat Foto
al62
Garam
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Beredar informasi di media sosial Facebook yang menyebut bahwa garam dapur memiliki manfaat untuk mengatasi batuk berdahak dan bahkan bisa membunuh virus corona penyebab Covid-19.

Informasi tersebut diunggah oleh akun Facebook bernama Rizan Dwi Herlianto pada Jumat (22/5/2020).

Hingga Selasa (26/5/2020), unggahan tersebut telah dibagikan lebih dari 5.000 kali dan mendapatkan komentar lebih dari 700 kali.

Namun, pada Kamis (28/5/2020), unggahan itu sudah tidak bisa ditemukan, kemungkinan telah dihapus oleh pengunggah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut tangkapan layar unggahan informasi tersebut yang diarsip Kompas.com:

Dalam informasi yang disebarkan itu, disarankan penggunaan garam dapur sebagai obat alami untuk menyembuhkan batuk berdahak.

Informasi itu disebut berasal dari teman pengunggah yang baru saja terinfeksi virus corona.

Pada kolom komentar, banyak warganet yang membenarkan informasi tersebut.

Berikut salah satu komentar pada unggahan tersebut:

Memang bnar ttg kasiat garam untuk pencahar dahak,caranya larutkan garam 1/2 SDM dalam 1/2 gelas air hangat pada sore hari ,kemudian letak kan garam di luar rumah selama 1mlm pagi2 sebelum makan /makan minumlah air garam tsb maka dahak yang mengental akan menjadi encer dan bisa keluar bersama ludah selamat mencoba.

Benarkah informasi tersebut?

Konfirmasi Kompas.com

Mengonfirmasi informasi di atas, Kompas.com menghubungi Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, Selasa (26/5/2020).

Ari menegaskan, informasi bahwa garam dapur bisa membunuh virus corona dan menyembuhkan batuk berdahak adalah hoaks.

Ia mengatakan, garam dapur tidak bisa menyembuhkan batuk berdahak apalagi membunuh virus corona.

"Sampai sejauh ini untuk virus di dalam tubuh tidak ada. Kalau di luar tubuh manusia, sejauh ini garam juga tidak disebut," kata Ari.

Mereka yang mengalami batuk disarankan memeriksakan dirinya ke dokter dan tidak mengambil kesimpulan sendiri.

"Ke dokter musti dipastikan batuk disebabkan oleh apa," kata Ari.

Ia mengatakan, dalam situasi pandemi virus corona, masyarakat bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan secara online yang bisa dilakukan melalui berbagai aplikasi.

Salah satu aplikasi yang digagas UI adalah "Apa Kata Dokter". Ari menyebutkan, masyarakat bisa memanfaatkan aplikasi ini jika ingin mendapatkan informasi kesehatan terpercaya.

Aplikasi yang bisa diunduh di ponsel ini, telah diluncurkan sejak 2018 dan berisi informasi-informasi kesehatan.

"Saya berharap bahwa informasi-informasi ini bisa diterima oleh masyarakat. Karena saya berusaha untuk memberikan informasi yang benar," kata Ari.

Ari mengakui, saat ini sebagian besar informasi kesehatan yang beredar tidak benar atau hoaks.

Akan tetapi, banyak yang mempercayainya dan menyebarkannya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi