Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh Twit Dirut TVRI Iman Brotoseno soal Film Porno, Ini Klarifikasinya...

Baca di App
Lihat Foto
Twitter
Twit soal dirut TVRI Iman Brotoseno
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sosok Dirut TVRI masa tugas 2020-2022 Iman Brotoseno pengganti Helmi Yahya ramai dibicarakan publik, Jumat (29/5/2020). Hal ini terjadi setelah beredarnya tangkapan layar perihal jejak digital Iman di masa lalu yang beredar luas di media sosial.

Cuitan atau twit Iman di masa lalu tersebut ramai setelah diketahui mengunggah pernyataan yang dianggap tidak pantas disampaikan sebagai seorang publik figur.

Foto tangkapan layar twit Iman dengan akun Twitter @imanbr tersebut tersebar luas di media sosial.

Selain itu netizen juga menguliti perjalanan karier Iman, salah satunya menyoroti Iman sebagai kontributor sebuah majalah dewasa.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Jumat (29/5/2020), setidaknya ada lebih dari 6.588 twit dengan tanda pagar #BoikotTVRI yang berisi hujatan terhadap Iman.

Baca juga: Viral, Video Oknum Anggota Polisi di Maluku Pukul Pantat Warga yang Tak Gunakan Masker dengan Rotan

Beberapa twit netizen di antaranya seperti berikut ini:

Baca juga: Viral Video Kecelakaan Tunggal di Tol Pemalang-Batang, Mobil Ditembus Besi Pembatas Jalan

Tanggapan Dirut TVRI

Saat dimintai konfirmasi Kompas.com terkait twit yang dianggap tak senonoh tersebut, Iman tidak juga merespons.

Bahkan konfirmasi melalui sambungan telepon dan WhatsApp pada Jumat (29/5/2020) sore juga tidak mendapatkan tanggapan.

Kendati demikian, yang bersangkutan akhirnya membalas pesan Kompas.com melalui WhatsApp dengan keterangan tertulis yang cukup panjang.

Dalam keterangannya, Iman menceritakan latar belakang dirinya yang merupakan pekerja seni, sutradara film, penulis, hingga fotografer.

Hal itu membuatnya memiliki cara pandang bersikap yang berbeda dari kebanyakan orang.

Dari 2006-2008, Iman mengaku menjadi kontributor foto dan artikel di berbagai majalah.

"Termasuk salah satunya pernah dimuat hanya satu kali, di majalah Playboy Indonesia, edisi September 2006 dengan judul Menyelam di Pulau Banda," ujarnya kepada Kompas.com.

Baca juga: Helmy Yahya dan Sejarah Panjang Pendirian TVRI...

Rekam jejak digital

Namun, lanjutnya, tulisannya di majalah tersebut fokus mengulas wisata bahari dan sama sekali tidak ada unsur pornografi.

Menurutnya majalah Playboy versi luar negeri berbeda dengan yang ada di Indonesia. Di Indonesia, banyak tokoh nasional yang diwawancarai dan itu tidak menghilangkan integritas penulis atau tokoh yang bersangkutan.

Dia pun mengungkapkan pada kasus Pemred Majalah Playboy Erwin Arnada, Dewan Pers secara tegas menolak menyebutkan majalah Playboy Indonesia melanggar pasal pornografi.

Terkait rekam jejak digital, dia mengatakan bahwa setiap orang memiliki masa lalu dan kesalahan yang tidak disengaja.

"Setiap orang memiliki rekam jejak masa lalu, termasuk bagaimana percakapan di media sosial. Apa pun itu, setiap orang tentu memiliki masa lalu, termasuk kesalahan yang dilakukan tanpa sengaja," katanya lagi.

Baca juga: Dipecat Jadi Dirut, Helmy Yahya dan TVRI Jadi Trending di Twitter

Siap bertanggung jawab

Setelah dirinya dilantik sebagai dirut TVRI, Iman mengaku tidak pernah berbohong kepada publik.

"Di mana semua bisa dilihat dalam jejak digital dan tidak ada kasus pelanggaran di masa lalu," klaim dia.

Iman mengatakan saat itu netizen masih belum terpolarisasi dan belum terjadi perpecahan kubu aspirasi politik maupun ideologi seperti sekarang.

"Dalam percakapan itu yang juga melibatkan beberapa orang seperti pekerja seni termasuk saya, dapat saja menggunakan bahasa gurauan yang oleh pihak lain dapat dianggap sebagai hal serius," ungkapnya.

Iman pun tidak menyangka background-nya sebagai pekerja seni yang digelutinya selama ini bisa membawanya ke ranah TVRI.

Iman menyatakan akan bertanggungjawab atas apa yang sudah ditulisnya di media sosial.

Selain itu, Iman pun berkomitmen untuk memperbaiki hal-hal buruk di masa lalu dan memulai tahap baru.

"Apa yang diungkap di masyarakat tentu merupakan kritik dan masukkan bagi saya agar semakin lebih baik ketika menyandang amanah Allah bekerja di TVRI. Termasuk tata cara perilaku dan narasi di ruang publik," imbuhnya.

Baca juga: Dinonaktifkan sebagai Dirut TVRI, Berikut Sepak Terjang Helmi Yahya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi