Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sukses Kendalikan Virus Corona, Thailand Mulai Kembali Buka Pariwisata

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi Thailand - Grand Palace di Bangkok.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Kasus infeksi virus corona penyebab penyakit Covid-19 di Thailand terus mengalami perlambatan memasuki bulan Mei. Bahkan beberapa kali Thailand melaporkan nol kasus baru harian sejak pertengahan Mei. 

Terbaru Thailand hanya melaporkan satu kasus infeksi harian pada Sabtu (30/5/2020), sehinga total kasus positif berjumlah 3.077 kasus, 57 orang meninggal dan 2.961 pasien dinyatakan pulih. 

Karena itu Thailand mulai menjalani masa-masa new normal dan tempat-tempat umum mulai kembali dibuka serta ekonomi kembali bergerak. 

Tak terkecuali, industri pariwisata dan tempat hiburan sebagai salah satu andalan negara tersebut juga sudah akan kembali dibuka.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Istana Raja Thailand Kembali Dibuka, Terapkan Protokol New Normal

Perbedaan wisatawan lokal dan asing

Sementara ini pembukaan kawasan wisata ini hanya diperuntukkan bagi masyarakat lokal atau turis domestik saja.

Wisatawan mancanegara yang masuk ke Thailand hanya akan diizinkan mengunjungi tempat yang telah ditentukan.

"Ini masih tergantung pada kondisi penyebaran virus, tapi saya pikir paling cepat kita akan melihat kembali kunjungan turis pada kuarter keempat tahun ini," kata Gubernur Otoritas Wisata Thailand (TAT), Yuthasak Supasorn dikutip dari CNN, Rabu (27/5/2020).

Meskipun nantinya akan kembali dibuka, namun dia memastikan akan ada peraturan ketat yang mengatur siapa saja yang diperkenankan berkunjung dan kawasan mana saja yang bisa mereka kunjungi.

Wisatawan asing, hanya akan diperkenankan untuk mengunjungi tempat tertentu sesuai peraturan yang nantinya dibuat.

Misalnya dengan membuat paket khusus wisata ke daerah yang terpencil sehingga memudahkan pengawasan. Misalnya daerah Koh Pha Ngan dan Koh Samui.

Jadi turis asing tidak berkeliaran dengan bebas di negara itu sehingga kemananan masyarakat Thailand menjadi lebih terjaga.

"Ini akan bermanfaat bagi wisatawan dan penduduk lokal, karena ini hampir semacam karantina," ujarnya.

Baca juga: Thailand Akan Produksi Vaksin Murah, Bisa Diakses Asia Tenggara

Meskipun begitu, Thailand tetap akan selektif menerima wisatawan yang masuk ke negaranya.

"Kami harus melihat negara asal pengunjung apakah situasinya sudah terkendali. Terakhir, kami juga harus memastikan para pelaku bisnis kita sudah siap menerimris di bawah aturan new normal," jelas Yuthasak.

Saat ini, Thailand masih memberlakukan pembatasan secara ketat termasuk melarang seluruh oenerbangan komerisil internasional, kecuali repatriasi, hingga 30 Juni 2020 yang meruoakan batas akhir masa darurat nasional.

Wisata domestik kembali dibuka

Selian itu, Yuthasak menyebut negaranya kini tengah fokus pada rencana pembukaan kembali wisata bagi turis domestik per Juni esok.

Resor dan hotel di sejumlah destinasi wisata di seluruh Thailand telah diberi lampu hijau untuk kembali dibuka.

Mal, pasar, museum, dan beberapa tempat wisata telah dibuka kembali. Grand Palace Bangkok, misalnya, akan dibuka kembali 4 Juni esok.

Taman nasional, taman hiburan, stadion, spa, salon pijat, dan bioskop tetap ditutup, namun tidak menutup kemungkinan akan diberikan ijin yang sama untuk kembali beroperasi di bulan Juni.

Untuk restoran dan kafe, nantinya diizinkan untuk menerima pelanggan yang makan di tempat. Namun, mereka dilarang menyediakan alkohol dan harus tetap menaati protokol kesehatan dan keamanan.

Selanjutnya, untuk klub malam belum mendapat ijin untuk kembali dibuka, mengingat masih diberlakukannya jam malam, yakni mulai pukul 23.00-04.00.

Baca juga: Ikut Kembangkan Vaksin Virus Corona, Thailand Uji Coba ke Monyet

Hanya saja, untuk kawasan Phuket masih mendapatkan perlakuan khusus, setelah sebelumnya menjadi salah satu titik penyebaran virus terparah di negara itu.

Meski upaya pengendalian sudah dolakukan dan kasus mulai terkontrol, Bandara Internasional Phuket masih akan tetap ditutup hingga adanya pemberitahuan lebih lanjut m, yang tidak diketahui kapan.

Hal ini memunculkan kebingungan di pihak penyedia jasa wisata seperti hotel dan restoran di wilayah itu. Bagaimanapun, bandara merupakan jalan utama industri pariwisata bergerak.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi