Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tsunami Gunung Ijen Sebabkan Satu Korban, Kenapa Bisa?

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock.com/mazzur
Kawah Ijen Jawa Timur.
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com – Seorang penambang belerang di Gunung Ijen ditemukan meninggal dunia pada Sabtu (30/5/2020).

Informasi awal kejadian menyebutkan, pada Hari Jumat tanggal 29 Mei 2020, gas beracun keluar dari kawah, disertai tremor sekitar pukul 15.00 WIB.

Tak hanya itu, informasi awal juga disebutkan bahwa telah terjadi tsunami di Gunung Ijen.

Korban yang tengah bekerja dengan seorang temannya kemudian berlari, namun korban kemudian menghilang sementara seorang temannya berhasil selamat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Seorang Kepala Desa Jadi Tersangka Penyebab Banjir Bandang Ijen

Kepala Kantor SAR Surabaya, Hari Adi Purnomo mengatakan, peristiwa yang terjadi di Gunung Ijen tersebut bukanlah tsunami.

“Bukan tsunami itu hanya ada goncangan kemudian airnya goyang,” ujar Hari Adi Purnomo selaku Kepala Basarnas Surabaya saat dihubungi Kompas.com Sabtu (30/5/2020).

Lebih lanjut ia menyampaikan, Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Pos Pencarian dan Pertolongan Banyuwangi, BPBD Kab.Banyuwangi, BSI Potensi SAR BWI, Polsek Licin, BKSDA Ijen, Tagana Kab.Banyuwangi, dan Penambang Belerang setempat kemudian mencari korban.

Mereka berhasil menemukan korban pada pukul 09.00 WIB dengan kondisi meninggal dunia. Korban selanjutnya berhasil dievakuasi dan di bawa ke rumah duka pada pukul 10.30 WIB.

Baca juga: Cegah Penularan Virus Corona, Wisata Kawah Ijen Ditutup 2 Minggu


Kondisi Gunung Ijen

Sementara itu, Kepala Bidang Gunung Api Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG), Hendra Gunawan memperkirakan timbulnya gelombang yang diduga tsunami tersebut berkaitan dengan kejadian longsor lokal yang terjadi di sekitar kawah.

“Dari hasil rekaman gempa ada indikasi kejadian longsor di kawah karena seringnya musim hujan,” ujar Hendra saat dihubungi Kompas.com Sabtu (30/5/2020).

Ia juga menyampaikan dari pengamatan visual melalui CCTV warna air tak banyak berubah karena data kegempaan maupun suhu air juga tidak menunjukkan adanya suplai fluida di bawah kawah ijen.

Ia juga menyampaikan berdasarkan periode pengamatan pada (29/5/2020) antara pukul 00.00-24.00 WIB, terekam getaran 4x Longsoran dengan amplituda maksimum 8-46 mm berdurasi 19-286 detik.

Baca juga: Hujan Deras Sebabkan Banjir Lumpur di Kecamatan Ijen, Bondowoso

Pegamatan visual pada periode tersebut, gunung terlihat jelas hingga kabut 0-III.

Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 50-100 m di atas puncak kawah.

Selain itu terjadi upwelling di danau kawah ijen pada pukul 11:31 Wib.

Adapun, terkait dengan tingkat aktivitas Gunung Ijen saat ini berada pada Level I (Normal).

Masyarakat disekitar Gunung Ijen dan pengunjung/wisatawan/penambang tidak diperbolehkan mendekati bibir kawah maupun turun dan mendekati dasar kawah yang ada di puncak Gunung Ijen.

Serta tidak boleh menginap dalam kawasan Gunung Ijen dalam radius 1 km dari kawah.

 Baca juga: BPBD Banyuwangi: Kebakaran di Kawah Ijen dan Ranti Capai 1.000 H

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi