Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Banjir Johnstown Menewaskan 2.200 Orang

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Everett Historical
Military post on Kernville Hill, after the Johnstown Flood, May 31, 1889.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Hari ini 131 tahun lalu, tepatnya 31 Mei 1889, terjadi banjir besar di Johnstown, Pennsylvania, Amerika Serikat.

Dilansir History, Kamis (28/5/2020), banjir Johnstown menewaskan 2.200 orang.

Johnstown berada 60 mil di timur Pittsburgh, di sebuah lembah dekat Sungai Allegheny, Little Conemaugh dan Stony Creek.

Banjir terjadi di dataran banjir yang sering mengalami bencana. Karena rentan terhadap banjir, sebuah bendungan dibangun pada 1840 di Little Conemaugh River, 14 mil di hulu Johnstown.

Bendungan tersebut adalah bendungan terbesar di Amerika Serikat kala itu. Luasnya 900 kaki (274 meter) x 72 kaki (22 meter).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bendungan itu terbuat dari tanah dan batu, bukan baja dan beton. Bendungan menciptakan sebuah danau bernama Danau Conemaugh.

Bendungan adalah bagian dari sistem kanal yang luas. Namun, menjadi usang ketika jalur kereta api menggantikan kanal sebagai sarana pengangkutan barang.

Ketika sistem kanal tidak digunakan, pemeliharaan bendungan diabaikan.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Eksekusi Mati Joan of Arc

Peristiwa banjir

Pada 1889, Johnstown dihuni oleh 30.000 orang yang mayoritas bekerja di industri baja.

Pada 31 Mei 1889, banyak orang tidak menyadari bahaya yang disebabkan hujan lebat sehari sebelumnya.

Saluran pembuangan di bendungan tersumbat oleh puing-puing yang tidak bisa dilepas.

Seorang insinyur di bendungan melihat tanda-tanda akan adanya bencana dan menunggang kuda ke desa South Fork untuk memperingatkan penduduk.

Akan tetapi, peringatan itu tidak sampai ke Johnstown. Pada pukul 03.10 waktu setempat, bendungan itu runtuh.

Hal itu menyebabkan suara yang bisa didengar hingga bermil-mil jauhnya.

Semua air dari Danau Conemaugh meluap dengan kecepatan 40 mil per jam dan menyapu habis semua yang ada di jalurnya.

Orang-orang yang tinggal di jalur banjir kehilangan rumahnya. Sebanyak 30 mesin kereta ikut terseret arus banjir.

Beberapa orang di Johnstown berhasil mencapai lantai atas dari beberapa gedung tinggi di kota.

Namun, pusaran air meruntuhkan banyak bangunan yang lebih tinggi itu.

Sebuah jembatan di hilir dari kota menabrak banyak puing dan kemudian mulai terbakar.

Beberapa orang yang mengambang di atas puing-puing terbakar hingga meninggal dunia.

Dilaporkan, seorang bayi yang selamat di lantai sebuah rumah setelah melayang 75 mil (120 kilometer) dari Johnstown.

Salah satu upaya bantuan pertama datang dari Palang Merah Amerika. Perintis Palang Merah Amerika, Clara Barton, datang 5 hari kemudian untuk memimpin bantuan.

Butuh 5 tahun untuk membangun kembali Johnstown. Di sana kembali terjadi banjir mematikan pada 1936 dan 1977.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Boeing 767-300 Jatuh, 223 Orang Tewas

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi