Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Dibuka Kembali Juli, Berikut Langkah-langkah yang Dibuat Pemerintah Thailand

Baca di App
Lihat Foto
Nutthawat Wicheanbut/Bangkok Post
Seorang anggota staf di Or-ngern School di distrik Sai Mai Bangkok membersihkan ruang belajar siswa sebelum sekolah dibuka pada hari Senin. Partisi plastik tembus telah dipasang di atas meja di kafetaria untuk menjaga jarak siswa satu sama lain.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Thailand hanya melaporkan satu kasus virus corona baru pada hari Sabtu (30/5/2020) dan tidak ada kematian baru, menjadikan jumlah total infeksi menjadi 3.077 kasus.

Penularan virus lokal di negara itu tampaknya semakin berkurang. Sejak terdeteksi pada Januari, virus corona hanya menewaskan 57 orang di Thailand.

Dinilai sukses meredam penyebaran Covid-19, Thailand sudah mulai membuka perekonomiannya. Selain itu, sekolah juga mulai akan dibuka.

Baca juga: Sukses Kendalikan Virus Corona, Thailand Mulai Kembali Buka Pariwisata

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembukaan sekolah

Bagi sekolah yang ingin membuka sebelum 1 Juli akan diperiksa berdasarkan kasus per kasus apakah mereka dapat mematuhi pedoman sanitasi dan kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah.

Apabila memenuhi aturan, mereka mungkin bisa membuka sekolah sebelum 1 Juli, menurut Departemen Pendidikan Thailand.

Dikutip dari Bangkok Post (30/5/2020), Menteri Pendidikan Nataphol Teepsuwan mengatakan sekolah-sekolah nasional wajib mengikuti langkah-langkah kesehatan yang disetujui oleh Pusat Administrasi Situasi Covid-19 (CCSA) untuk melanjutkan kelas pada bulan Juli.

"Kami percaya bahwa, pada bulan Juli, siswa di beberapa daerah akan dapat menghadiri kelas, namun sekolah dan siswa masih harus secara ketat ikuti pedoman kementerianseperti memakai topeng, sering cuci tangan dan harus ada jarak antara siswa," kata menteri.

CCSA tidak akan mengizinkan sekolah untuk dibuka kembali jika yakin mereka tidak dapat membuat kelas aman bagi siswa.

Syarat pembukaan sekolah

Langkah-langkah yang dibuat oleh kementerian kesehatan dan pendidikan, termasuk skrining suhu sebelum memasuki sekolah, pemakaian masker wajah dan memiliki fasilitas cuci tangan yang cukup dengan sabun atau gel alkohol.

Jarak sosial, yang akan membatasi jumlah siswa per kelas menjadi antara 20 dan 25, serta sering membersihkan tempat sekolah juga diperlukan.

Baca juga: Istana Raja Thailand Kembali Dibuka, Terapkan Protokol New Normal

Selain itu, aktivitas yang membutuhkan kontak fisik masih dilarang.

Nataphol mengatakan CCSA akan mengedarkan kriteria kesehatan dan keselamatan untuk semua sekolah secara nasional sehingga mereka dapat menilai apakah mereka dapat mengikuti dan menaatinya.

Dia mengatakan jika sekolah menemukan kriteria bermasalah, mereka dapat mengusulkan langkah-langkah alternatif.

Setiap komite sekolah harus memutuskan apakah mereka dapat mematuhi pedoman dan kemudian memberi tahu kementerian bahwa mereka siap untuk dibuka kembali.

Kementerian nanti akan membuat penilaian dan meminta izin CCSA untuk dibuka kembali.

CCSA baru-baru ini mengizinkan Kantor Komisi Pendidikan Dasar untuk mengadakan ujian penerimaan siswa di sekolah menengah pada 6-7 Juni.

Dr Anupong Suchariyakul dari Departemen Pengendalian Penyakit telah menyarankan sekolah untuk segera memisahkan anak-anak yang jatuh sakit agar tidak menyebarkan penyakit apa pun yang dapat memaksa penutupan sekolah.

Sekolah juga harus dapat melacak sumber penyakit jika memungkinkan.

Baca juga: Thailand Akan Produksi Vaksin Murah, Bisa Diakses Asia Tenggara

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi